Mengenang Sosok Samuel Mulia, Penulis Gaya Hidup yang Kritis & Multitalenta
26 June 2022 |
17:21 WIB
Nirmala Aninda
Manajer Konten Hypeabis.id
Jurnalis mode dan gaya hidup, Samuel Mulia, meninggal dunia pada Sabtu (25/6/2022). Semasa hidupnya, sosok yang akrab disapa Sammy itu dikenal sebagai pribadi bersemangat dan jujur melalui karya tulisannya yang menginspirasi.
Kabar berpulangnya Samuel dikonfirmasi oleh sejumlah rekan sejawat seperti jurnalis mode dan perancang busana Ai Syarif serta presenter Becky Tumewu. Jenazah pria yang lahir pada 1963 silam disemayamkan di rumah duka Grand Heaven Pluit, Jakarta Utara.
"Teman-teman, Kak Samuel Mulia telah pergi mendahului kita sore tadi. Mohon doanya untuk Kak Sam, dan bila ada salah kata atau aksi dari almarhum semasa hidupnya mohon dimaafkan. Bila ada info lainnya akan saya sampaikan nanti. Terima kasih," tulis Becky melalui akun Instagramnya, Sabtu (25/6).
Baca juga: Nama Panggung dari Sukarno hingga Grup Baby Dolls, Simak 5 Fakta Menarik Rima Melati
Meski dikenal sebagai jurnalis dan penulis, Samuel terlebih dulu berkecimpung di dunia mode sebagai perancang busana dan konsultan merek dari berbagai sektor bisnis terutama media dan mode.
Sebagai jurnalis, tampaknya tak ada yang asing dengan nama Samuel serta kolom gaya hidup yang pernah dia kelola di berbagai majalah dan surat kabar seperti Dewi, Kompas, Clara Indonesia, dan lain-lain.
Selayaknya seorang ahli, pengalamannya sebagai editor fesyen, editor in chief di majalah mode dan gaya hidup membuatnya piawai sebagai penulis, hingga banyak sejawat di bidang fesyen dan gaya hidup berkaca pada karya-karyanya untuk dijadikan inspirasi bahkan kiblat menulis.
Sebelum berpulang, Samuel merupakan penulis tetap di subrubrik Mingguan harian Kompas, Parodi Urban, di mana dia banyak menuliskan buah pikirannya—atau lebih tepatnya menyentil pembaca—tentang gaya hidup dengan gaya tulisan yang terusterang apa adanya.
Pada tulisan Parodi Urban terakhirnya yang terbit di harian Kompas Minggu (26/6/2022), berjudul Jangan Bilang-bilang, Samuel menuliskan tentang kehidupan sosial yang cenderung memaksa kita mengambil jalan aman dari tanggung jawab. Sebuah tulisan yang renyah tapi menyimpan nilai moral besar itu menjadi pesan terakhirnya bagi pembaca untuk lebih berhati-hati dalam bergaul memilih teman untuk bercerita.
Melansir tulisan obituari Kompas, Samuel merupakan salah satu sosok yang punya andil dalam pembentukan wajah surat kabar yang serius agar menjadi lebih santai di akhir pekan. Tulisan pertamanya di subrubrik Parodi Urban berjudul "Gara-gara Keberatan Nama" yang terbit 3 Juli 2005.
Dia aktif mengisi subrubrik itu bahkan di tengah pengobatan di luar negeri, bahkan di tengah masa penyembuhan pasca cangkok ginjal pada 2005 silam. Meski sempat vakum sepanjang Mei hingga awal Juni 2022, Samuel dikenal sebagai jurnalis yang disiplin dan tidak pernah melewatkan tenggat waktu untuk mengirim tulisannya ke redaksi.
Kepergian sosok Samuel diiringi pesan dan kenangan dari kawan-kawanya di dunia mode Indonesia maupun para pembaca setianya. Beberapa figur publik seperti jurnalis Adib Hidayat dan Ilham Khoiri menyampaikan bela sungkawa mereka lewat Twitter dengan mengenang karya terakhir mendiang.
"Salah satu kolom yang kerap saya baca di harian Kompas adalah tulisan Samuel Mulia aka @Be_None. Tulisannya renyah, perspektif rada nyinyir, menggemaskan tapi terasa jujur. Penulis itu kini berpulang. Selamat jalan, Samuel Mulia. Moga berkah Tuhan menyelimutimu di surga," unggah Ilham.
Sementara itu, lewat akun Instagramnya, perancang busana Ai Syarif menuliskan kenangannya bekerja bersama Samuel ketika menggeluti karier dunia jurnalistik sejak 1993 hingga 2008.
"...Samuel lebih fokus sebagai penulis dan konsultan. Banyak penulis fashion yang berkiblat pada Samuel. Di eranya, sedikit sekali yang berani lugas, jujur dan memberi kritikan pada dunia fashion, khususnya hasil presentasi designer lokal. Baik kualitas jahitan, siluet, detail hingga plagiat di runway. Tulisan Samuel Mulia di Parodi begitu jujur, berisi, lugas dan apa adanya. Menarik dibaca dan itu yang kita rasakan di kehidupan nyata. Selamat jalan, Mas Samuel," kenang Ai.
Di antara pesan yang mengiringi kepergian Samuel, aktris dan model Asmara Abigail mengungkapkan peran mendiang yang sejak awal mendukung kariernya. Dari unggahan Asmara di Instagram, dia bercerita bahwa Samuel tidak pernah absen untuk menghadiri pemutaran perdana filmnya.
"It is an honor to be part of your journey in this earth, Fly High Kak Sam...I'm gonna miss your witty opinion on absolutely everything..." tulis Asmara.
Editor: Dika Irawan
Kabar berpulangnya Samuel dikonfirmasi oleh sejumlah rekan sejawat seperti jurnalis mode dan perancang busana Ai Syarif serta presenter Becky Tumewu. Jenazah pria yang lahir pada 1963 silam disemayamkan di rumah duka Grand Heaven Pluit, Jakarta Utara.
"Teman-teman, Kak Samuel Mulia telah pergi mendahului kita sore tadi. Mohon doanya untuk Kak Sam, dan bila ada salah kata atau aksi dari almarhum semasa hidupnya mohon dimaafkan. Bila ada info lainnya akan saya sampaikan nanti. Terima kasih," tulis Becky melalui akun Instagramnya, Sabtu (25/6).
Baca juga: Nama Panggung dari Sukarno hingga Grup Baby Dolls, Simak 5 Fakta Menarik Rima Melati
Meski dikenal sebagai jurnalis dan penulis, Samuel terlebih dulu berkecimpung di dunia mode sebagai perancang busana dan konsultan merek dari berbagai sektor bisnis terutama media dan mode.
Sebagai jurnalis, tampaknya tak ada yang asing dengan nama Samuel serta kolom gaya hidup yang pernah dia kelola di berbagai majalah dan surat kabar seperti Dewi, Kompas, Clara Indonesia, dan lain-lain.
Selayaknya seorang ahli, pengalamannya sebagai editor fesyen, editor in chief di majalah mode dan gaya hidup membuatnya piawai sebagai penulis, hingga banyak sejawat di bidang fesyen dan gaya hidup berkaca pada karya-karyanya untuk dijadikan inspirasi bahkan kiblat menulis.
Jangan Bilang-bilang tulisan terakhir Samuel Mulia @Be_None (1963-2022) untuk “Parodi” di @hariankompas https://t.co/s7sdlP9Xuv pic.twitter.com/UBKEqUpGwx
— Adib Hidayat (@AdibHidayat) June 26, 2022
Sebelum berpulang, Samuel merupakan penulis tetap di subrubrik Mingguan harian Kompas, Parodi Urban, di mana dia banyak menuliskan buah pikirannya—atau lebih tepatnya menyentil pembaca—tentang gaya hidup dengan gaya tulisan yang terusterang apa adanya.
Pada tulisan Parodi Urban terakhirnya yang terbit di harian Kompas Minggu (26/6/2022), berjudul Jangan Bilang-bilang, Samuel menuliskan tentang kehidupan sosial yang cenderung memaksa kita mengambil jalan aman dari tanggung jawab. Sebuah tulisan yang renyah tapi menyimpan nilai moral besar itu menjadi pesan terakhirnya bagi pembaca untuk lebih berhati-hati dalam bergaul memilih teman untuk bercerita.
Melansir tulisan obituari Kompas, Samuel merupakan salah satu sosok yang punya andil dalam pembentukan wajah surat kabar yang serius agar menjadi lebih santai di akhir pekan. Tulisan pertamanya di subrubrik Parodi Urban berjudul "Gara-gara Keberatan Nama" yang terbit 3 Juli 2005.
Dia aktif mengisi subrubrik itu bahkan di tengah pengobatan di luar negeri, bahkan di tengah masa penyembuhan pasca cangkok ginjal pada 2005 silam. Meski sempat vakum sepanjang Mei hingga awal Juni 2022, Samuel dikenal sebagai jurnalis yang disiplin dan tidak pernah melewatkan tenggat waktu untuk mengirim tulisannya ke redaksi.
Kepergian sosok Samuel diiringi pesan dan kenangan dari kawan-kawanya di dunia mode Indonesia maupun para pembaca setianya. Beberapa figur publik seperti jurnalis Adib Hidayat dan Ilham Khoiri menyampaikan bela sungkawa mereka lewat Twitter dengan mengenang karya terakhir mendiang.
"Salah satu kolom yang kerap saya baca di harian Kompas adalah tulisan Samuel Mulia aka @Be_None. Tulisannya renyah, perspektif rada nyinyir, menggemaskan tapi terasa jujur. Penulis itu kini berpulang. Selamat jalan, Samuel Mulia. Moga berkah Tuhan menyelimutimu di surga," unggah Ilham.
Sementara itu, lewat akun Instagramnya, perancang busana Ai Syarif menuliskan kenangannya bekerja bersama Samuel ketika menggeluti karier dunia jurnalistik sejak 1993 hingga 2008.
"...Samuel lebih fokus sebagai penulis dan konsultan. Banyak penulis fashion yang berkiblat pada Samuel. Di eranya, sedikit sekali yang berani lugas, jujur dan memberi kritikan pada dunia fashion, khususnya hasil presentasi designer lokal. Baik kualitas jahitan, siluet, detail hingga plagiat di runway. Tulisan Samuel Mulia di Parodi begitu jujur, berisi, lugas dan apa adanya. Menarik dibaca dan itu yang kita rasakan di kehidupan nyata. Selamat jalan, Mas Samuel," kenang Ai.
Di antara pesan yang mengiringi kepergian Samuel, aktris dan model Asmara Abigail mengungkapkan peran mendiang yang sejak awal mendukung kariernya. Dari unggahan Asmara di Instagram, dia bercerita bahwa Samuel tidak pernah absen untuk menghadiri pemutaran perdana filmnya.
"It is an honor to be part of your journey in this earth, Fly High Kak Sam...I'm gonna miss your witty opinion on absolutely everything..." tulis Asmara.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.