Jangan Asal Menitipkan Manula ke Caregiver, Ini Alasannya
22 June 2022 |
17:01 WIB
Mungkin, kalian pernah mendengar kisah tentang para manusia lanjut usia (manula) yang ditelantarkan karena keluarganya tidak mau merawat atau mengurusinya lagi. Banyak orang yang menganggap mengurus manula adalah hal yang merepotkan.
Pada akhirnya, banyak orang yang memilih meninggalkan orangtuanya yang sudah lanjut usia di panti jompo, atau sengaja mempekerjakan seorang perawat manula (caregiver) untuk mengurusi mereka.
Seperti dikutip dari Bisnis Indonesia Weekend edisi 6 November 2016, apa pun alasannya, jangan pernah lupa bahwa mereka adalah orang tua yang berjasa melahirkan dan membesarkan kalian ke dunia.
Menitipkan mereka begitu saja pada caregiver ketika mereka sudah manula terkadang bukanlah sebuah keputusan yang bijak. Apalagi, ternyata, banyak caregiver yang menjadi biang keladi kasus kekerasan pada manula.
Kepala penelitian itu, Attracta Lafferty, melakukan survei terhadap lebih dari 2.311 caregiver yang merawat manula di atas 65 tahun. Dari hasil survei, didapati fakta bahwa duapertiga dari mereka terlibat dalam kegiatan yang berpotensi menyakiti para manula yang mereka tangani.
Kegiatan berbahaya itu mencakup aksi menghina, mengumpat, maupun meneriaki para manula yang mereka tangani. Sayangnya, hal tersebut tidak banyak disadari oleh anggota keluarga lain dari manula tersebut.
“Kelakuan semacam ini adalah peringatan dini yang sangat serius, yang dapat mengarah pada perilaku kekerasan fisik dan psikologis. Ini harus dipehatikan secara serius,” tegas Attracta.
Di Amerika Serikat, misalnya, kekerasan terjadi terhadap 1 dari 10 manula. Seiring dengan semakin banyaknya generasi tua di negara itu, permintaan terhadap jasa caregiver pun meningkat.
Biro Sensus AS bahkan memproyeksikan pada 2030, Negeri Paman Sam akan memiliki 71 juta jiwa manula atau setara dengan perbandingan 1:5 penduduk Amerika. Sementara itu, rerata usia para caregiver adalah 19—92 tahun, dan kebanyakan adalah perempuan.
Sayangnya, lebih dari 50% orang yang bertindak sebagai caregiver tidak memiliki latar belakang formal di bidang keperawatan. Sebagian besar dari mereka terpaksa memilih bekerja sebagai caregiver karena menganggur.
Pada akhirnya, banyak orang yang memilih meninggalkan orangtuanya yang sudah lanjut usia di panti jompo, atau sengaja mempekerjakan seorang perawat manula (caregiver) untuk mengurusi mereka.
Seperti dikutip dari Bisnis Indonesia Weekend edisi 6 November 2016, apa pun alasannya, jangan pernah lupa bahwa mereka adalah orang tua yang berjasa melahirkan dan membesarkan kalian ke dunia.
Menitipkan mereka begitu saja pada caregiver ketika mereka sudah manula terkadang bukanlah sebuah keputusan yang bijak. Apalagi, ternyata, banyak caregiver yang menjadi biang keladi kasus kekerasan pada manula.
Bisa Menjadi Ketergantungan
Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian yang digelar oleh University College Dublin School of Nursing, Midwifery, and Health System di Irlandia. Ketika seorang manula menjadi sangat ketergantungan pada seorang caregiver, besar kemungkinan caregiver berubah menjadi profesi yang abusif. Jika tidak terdeteksi sejak dini, potensi terjadinya kekerasan terhadap manula pun kian menganga.Kepala penelitian itu, Attracta Lafferty, melakukan survei terhadap lebih dari 2.311 caregiver yang merawat manula di atas 65 tahun. Dari hasil survei, didapati fakta bahwa duapertiga dari mereka terlibat dalam kegiatan yang berpotensi menyakiti para manula yang mereka tangani.
Kegiatan berbahaya itu mencakup aksi menghina, mengumpat, maupun meneriaki para manula yang mereka tangani. Sayangnya, hal tersebut tidak banyak disadari oleh anggota keluarga lain dari manula tersebut.
“Kelakuan semacam ini adalah peringatan dini yang sangat serius, yang dapat mengarah pada perilaku kekerasan fisik dan psikologis. Ini harus dipehatikan secara serius,” tegas Attracta.
Kekerasan Terhadap Manula
Lebih parahnya lagi, para caregiver itu seringkali tidak menyadari aksi mereka dapat melukai para manula yang mereka tangani. Satu hal yang jelas, kekerasan terhadap manula adalah masalah baru yang terus bertumbuh di banyak negara dunia.Di Amerika Serikat, misalnya, kekerasan terjadi terhadap 1 dari 10 manula. Seiring dengan semakin banyaknya generasi tua di negara itu, permintaan terhadap jasa caregiver pun meningkat.
Biro Sensus AS bahkan memproyeksikan pada 2030, Negeri Paman Sam akan memiliki 71 juta jiwa manula atau setara dengan perbandingan 1:5 penduduk Amerika. Sementara itu, rerata usia para caregiver adalah 19—92 tahun, dan kebanyakan adalah perempuan.
Sayangnya, lebih dari 50% orang yang bertindak sebagai caregiver tidak memiliki latar belakang formal di bidang keperawatan. Sebagian besar dari mereka terpaksa memilih bekerja sebagai caregiver karena menganggur.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.