Tampil Glamor dengan Headpiece Unik
22 June 2022 |
15:25 WIB
Penggunaan aksesori kepala (headpiece) semakin banyak diminati, terutama untuk pesta pernikahan dan acara-acara formal lainnya. Selain mempercantik si pemakainya, menghias rambut dengan headpiece juga menciptakan tampilan klasik, glamor sekaligus modern.
Penggunaan headpiece juga semakin digandrungi bahkan menjadi tren mode dunia sejak istri Pangeran William, Kate Middleton sering menghias rambutnya dengan headpiece.
Baca juga: 7 Aksesori Tambahan untuk Cerahkan OOTD Monokrom
Desainer Rinaldy A. Yunardi menciptakan jutaan headpiece selama 15 tahun berkecimpung di bidang aksesori. Melalui tangan dinginnya, headpiece yang diciptakannya tak hanya sebatas mahkota atau bandana, tetapi mampu memberikan kesan glamour, complicated, dan unik.
Setiap produk headpiece merupakan buatan tangan (handmade) dan tidak pernah menggunakan bahan khusus karena semua benda bisa dijadikan bahan sesuai dengan karakter yang diinginkan. Kertas, daun, hingga berbagai sisa material seperti metal tipis bisa digunakan sebagai bahan headpiece.
Produknya ini semakin istimewa dengan adanya tambahan hiasan bebatuan permata atau berlian. Gaya klasik yang penuh dengan detail motif daun dan bunga yang berkelok-kelok menjadi tren headpiece saat ini.
Menyerupai bentuk mahkota kerajaan yang dilengkapi dengan batuan permata sebagai hiasanya, akan memberikan kesan anggun untuk headpiece bergaya klasik ini.
Tak hanya sebagai pelengkap tampilan busana pengantin yang megah, headpiece gaya klasik ini juga cocok dipadupadankan dengan busana sederhana untuk seluruh keluarga dan para tamu undangan dalam sebuah pesta pernikahan.
Selain gaya klasik, juga ada headpiece ala Indian yang dilengkapi dengan tambahan aksen bulu-bulu. Model headpiece ini, biasanya diminati calon pengantin perempuan yang ingin menonjolkan gaya maskulinnya, tetapi tetap anggun dalam upacara sakral pernikahan.
Selain itu, juga ada headpiece dengan tema-tema out of the box, misalnya animal yang menyerupai tanduk rusa atau sangkar burung. Namun, model ini biasanya lebih banyak digunakan dalam acara- acara pagelaran busana.
Selebihnya, Rinaldy tidak pernah memberikan tema khusus untuk setiap karya rancangannya. “Seni itu juga enggak butuh nama atau konsep, karena dia untuk dipandang, digunakan, dan dinikmati,” katanya.
Semua yang ada di lingkungan sekitar bisa menjadi inspirasinya dalam berkarya, kendati selalu tertarik akan hal yang rumit dan membutuhkan banyak detail untuk keunikan headpiece-nya. Bagi Rinaldy, detail adalah harga mati untuk setiap headpiece-nya.
Dia bisa mengganti hingga berkali- kali sebuah headpiece yang sudah selesai dikerjakannya. Bahkan, jika tidak ada tenggat yang diminta pelanggan, Rinaldy juga tidak pernah bisa menjamin berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan sebuah headpiece.
Baca juga: Han So-hee Gunakan Aksesori Ini Saat Ultah
Agar tampilan benar-benar se suai dengan yang diharapkan, peng- gunaan headpiece tidak boleh asal ditempelkan pada rambut. Headpiece harus menyatu dengan baju dan aksesori lain yang dikenakan.
Posisi headpiece juga harus ditentukan dari awal, apakah di tengah, di samping kanan atau kiri rambut. Menurut Rinaldy, salah-salah menggunakan headpiece, malah membuat penampilan menjadi aneh. Anda tertarik ingin mencobanya?
Catatan redaksi: artikel ini diambil dari Bisnis Indonesia Minggu edisi 31 Mei 2015.
Editor: Fajar Sidik
Penggunaan headpiece juga semakin digandrungi bahkan menjadi tren mode dunia sejak istri Pangeran William, Kate Middleton sering menghias rambutnya dengan headpiece.
Baca juga: 7 Aksesori Tambahan untuk Cerahkan OOTD Monokrom
Desainer Rinaldy A. Yunardi menciptakan jutaan headpiece selama 15 tahun berkecimpung di bidang aksesori. Melalui tangan dinginnya, headpiece yang diciptakannya tak hanya sebatas mahkota atau bandana, tetapi mampu memberikan kesan glamour, complicated, dan unik.
Setiap produk headpiece merupakan buatan tangan (handmade) dan tidak pernah menggunakan bahan khusus karena semua benda bisa dijadikan bahan sesuai dengan karakter yang diinginkan. Kertas, daun, hingga berbagai sisa material seperti metal tipis bisa digunakan sebagai bahan headpiece.
Produknya ini semakin istimewa dengan adanya tambahan hiasan bebatuan permata atau berlian. Gaya klasik yang penuh dengan detail motif daun dan bunga yang berkelok-kelok menjadi tren headpiece saat ini.
Menyerupai bentuk mahkota kerajaan yang dilengkapi dengan batuan permata sebagai hiasanya, akan memberikan kesan anggun untuk headpiece bergaya klasik ini.
Tak hanya sebagai pelengkap tampilan busana pengantin yang megah, headpiece gaya klasik ini juga cocok dipadupadankan dengan busana sederhana untuk seluruh keluarga dan para tamu undangan dalam sebuah pesta pernikahan.
Selain gaya klasik, juga ada headpiece ala Indian yang dilengkapi dengan tambahan aksen bulu-bulu. Model headpiece ini, biasanya diminati calon pengantin perempuan yang ingin menonjolkan gaya maskulinnya, tetapi tetap anggun dalam upacara sakral pernikahan.
Selain itu, juga ada headpiece dengan tema-tema out of the box, misalnya animal yang menyerupai tanduk rusa atau sangkar burung. Namun, model ini biasanya lebih banyak digunakan dalam acara- acara pagelaran busana.
Selebihnya, Rinaldy tidak pernah memberikan tema khusus untuk setiap karya rancangannya. “Seni itu juga enggak butuh nama atau konsep, karena dia untuk dipandang, digunakan, dan dinikmati,” katanya.
Semua yang ada di lingkungan sekitar bisa menjadi inspirasinya dalam berkarya, kendati selalu tertarik akan hal yang rumit dan membutuhkan banyak detail untuk keunikan headpiece-nya. Bagi Rinaldy, detail adalah harga mati untuk setiap headpiece-nya.
Dia bisa mengganti hingga berkali- kali sebuah headpiece yang sudah selesai dikerjakannya. Bahkan, jika tidak ada tenggat yang diminta pelanggan, Rinaldy juga tidak pernah bisa menjamin berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan sebuah headpiece.
Baca juga: Han So-hee Gunakan Aksesori Ini Saat Ultah
Agar tampilan benar-benar se suai dengan yang diharapkan, peng- gunaan headpiece tidak boleh asal ditempelkan pada rambut. Headpiece harus menyatu dengan baju dan aksesori lain yang dikenakan.
Posisi headpiece juga harus ditentukan dari awal, apakah di tengah, di samping kanan atau kiri rambut. Menurut Rinaldy, salah-salah menggunakan headpiece, malah membuat penampilan menjadi aneh. Anda tertarik ingin mencobanya?
Catatan redaksi: artikel ini diambil dari Bisnis Indonesia Minggu edisi 31 Mei 2015.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.