Waspada, Ini 5 Makanan Pemicu Tumor Ganas di Payudara
18 June 2022 |
15:51 WIB
Artis sekaligus penyanyi Marshanda kembali menjadi sorotan. Dia baru-baru ini mengungkapkan divonis mengidap tumor payudara selama satu tahun terakhir. Kenyataan tersebut didapatkan setelah melakukan pemeriksaan kesehatan di Singapura karena sering merasakan sakit di bagian dada.
Menurut American Cancer Society, tumor payudara merupakan jaringan di sekitar payudara yang tumbuh secara abnormal. Ada dua jenis, yakni tumor jinak dan tumor ganas atau yang bersifat kanker.
Tumor jinak bentuknya berupa benjolan seperti kelereng yang cenderung mudah bergeser jika disentuh. Bisa terasa sakit atau tidak sama sekali.
Baca juga: Mumpung No Bra Day, Simak 5 Cara Menjaga Kesehatan Payudara
Kemunculan tumor ini cenderung mengikuti siklus menstruasi dan biasanya pertumbuhannya berjalan lambat. Namun, tumor bisa berkembang menjadi ganas.
Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Angka Penderita Kanker Payudara di Indonesia Tinggi
Sementara tumor ganas bersifat kanker dan bisa agresif menyerang serta merusak jaringan di sekitarnya. Mengutip Mayo Clinic, bentuknya berupa benjolan yang terasa berbeda dari jaringan di sekitarnya. Tumor ini merubah bentuk, ukuran, dan tampilan payudara.
Perubahan juga terjadi pada kulit di atas payudara, seperti lesung pipit. Puting juga menjadi masuk ke dalam atau tidak menonjol, hingga terjadi pengerasan dan pengelupasan pada area kulit di sekitar puting.
Memang ada tumor yang bersifat kanker, namun tidak semua tumor bisa bersifat kanker. Adapun yang pasti, paling penting untuk diperhatikan adalah mencegah pertumbuhan tumor bahkan kanker dengan menghindari faktor risikonya, termasuk beberapa jenis minuman dan makanan di bawah ini:
Menurut American Cancer Society, tumor payudara merupakan jaringan di sekitar payudara yang tumbuh secara abnormal. Ada dua jenis, yakni tumor jinak dan tumor ganas atau yang bersifat kanker.
Tumor jinak bentuknya berupa benjolan seperti kelereng yang cenderung mudah bergeser jika disentuh. Bisa terasa sakit atau tidak sama sekali.
Baca juga: Mumpung No Bra Day, Simak 5 Cara Menjaga Kesehatan Payudara
Kemunculan tumor ini cenderung mengikuti siklus menstruasi dan biasanya pertumbuhannya berjalan lambat. Namun, tumor bisa berkembang menjadi ganas.
Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Angka Penderita Kanker Payudara di Indonesia Tinggi
Sementara tumor ganas bersifat kanker dan bisa agresif menyerang serta merusak jaringan di sekitarnya. Mengutip Mayo Clinic, bentuknya berupa benjolan yang terasa berbeda dari jaringan di sekitarnya. Tumor ini merubah bentuk, ukuran, dan tampilan payudara.
Perubahan juga terjadi pada kulit di atas payudara, seperti lesung pipit. Puting juga menjadi masuk ke dalam atau tidak menonjol, hingga terjadi pengerasan dan pengelupasan pada area kulit di sekitar puting.
Memang ada tumor yang bersifat kanker, namun tidak semua tumor bisa bersifat kanker. Adapun yang pasti, paling penting untuk diperhatikan adalah mencegah pertumbuhan tumor bahkan kanker dengan menghindari faktor risikonya, termasuk beberapa jenis minuman dan makanan di bawah ini:
1. Alkohol
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memasukkan alkohol ke dalam kelompok makanan karsinogen grup 1. Artinya, ada cukup bukti karsinogenitas atau pembentuk kanker pada manusia.
Breastcancer.org mencatat alkohol dapat meningkatkan kadar hormon esterogen dan hormon terkait kanker payudara. Kendati demikian, semua tergantung pda dosis yang diminum. Batasi porsi cukup 1-2 gelas saja dalam seminggu ya, Genhype.
Breastcancer.org mencatat alkohol dapat meningkatkan kadar hormon esterogen dan hormon terkait kanker payudara. Kendati demikian, semua tergantung pda dosis yang diminum. Batasi porsi cukup 1-2 gelas saja dalam seminggu ya, Genhype.
2. Makanan olahan
Makanan olahan mengandung lemak trans atau lemak jenuh yang cukup tinggi. Kandungan kemak tersebut yang memperbesar risiko berembangnya sel tumor atau kanker payudara. Makanan tersebut seperti makanan yang digoreng, biskuit, donat, hingga kue kering kemasan.
3. Daging merah
Beberapa studi menemukan hubungan antara daging merah dan peningkatan risiko kanker payudara. Cancer Council merekomendasikan untuk mengurangi risiko kanker, sebaiknya makan tidak lebih dari 65-100gram daging merah yang dimasak per minggu.
Spesialis Gizi Klinis MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dr. Fiastuti Isbandi Witjaksono menyebut daging merah mengandung lemak jenuh dan kolesterol jahat dibanding daging putih. Jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka waktu lama, penikmatnya berisiko mengalami obesitas yang juga merupakan salah satu faktor pemicu pertumbuhkan sel kanker payudara.
Spesialis Gizi Klinis MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dr. Fiastuti Isbandi Witjaksono menyebut daging merah mengandung lemak jenuh dan kolesterol jahat dibanding daging putih. Jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka waktu lama, penikmatnya berisiko mengalami obesitas yang juga merupakan salah satu faktor pemicu pertumbuhkan sel kanker payudara.
4. Makanan yang dibakar
Kata Fiastuti dikutip dari web resmi Siloam Hospital, makanan yang dipanggang atau dibakar terutama dengan api tinggi dalam waktu lama dapat memicu zat karsinogen. Zat tersebut dapat memicu perkembangan sel kanker, termasuk kanker payudara.
5. Makanan kaleng
Sisi bagian dalam kaleng umumnya dilapisi bisphenol-A atau BPA, yaitu bahan kimia yang mampu merusak kesehatan tubuh. Makanan kaleng juga memiliki kandungan gula, garam, dan pengawet tinggi yang menambah risiko besar kanker payudara.
Oleh karenanya, sebaiknya kamu konsumsi makanan segar dengan memilih sendiri sayur, buah, dan daging yang berada di pasar ya Genhype. Namun, jika kamu tetap ingin mengonsumsi makanan kaleng, pastikan kalengnya bebas BPA dan jangan terlalu sering ya.
Editor: Gita Carla
Oleh karenanya, sebaiknya kamu konsumsi makanan segar dengan memilih sendiri sayur, buah, dan daging yang berada di pasar ya Genhype. Namun, jika kamu tetap ingin mengonsumsi makanan kaleng, pastikan kalengnya bebas BPA dan jangan terlalu sering ya.
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.