Anak Berkebutuhan Khusus Perlu Dorongan Minat dari Keluarga & Teman untuk Bangkit
15 June 2022 |
17:57 WIB
Membesarkan anak-anak dengan kebutuhan khusus, misalnya anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (GSA), membutuhkan beberapa upaya keras dari keluarga dan teman-teman di sekitar oleh si kecil. Hal inilah yang dirasakan oleh Prinka Maharani, pemilik usaha Prinkadipa sekaligus ibu dari Dipa yang menderita GSA sejak usia dua tahun.
Dalam acara peluncuran paket #LiveHappierAlaLunaMaya dari produsen jus buah Re.juve di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (15/6/2022), dia bercerita bahwa peran keluarga dalam mendorong dan mendukung minat anak dengan GSA berpengaruh pada anak yang bersangkutan.
Upaya yang telah dilakukannya dalam membimbing dan mendidik anaknya, Dipa, ada dalam beberapa bentuk. Langkah awal yang dilakukannya adalah dengan melihat potensi yang dimiliki Dipa, di mana sejak usia empat tahun dia menunjukkan ketertarikan pada menggambar di berbagai tempat seperti kertas dan dinding.
Dalam acara peluncuran paket #LiveHappierAlaLunaMaya dari produsen jus buah Re.juve di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (15/6/2022), dia bercerita bahwa peran keluarga dalam mendorong dan mendukung minat anak dengan GSA berpengaruh pada anak yang bersangkutan.
Upaya yang telah dilakukannya dalam membimbing dan mendidik anaknya, Dipa, ada dalam beberapa bentuk. Langkah awal yang dilakukannya adalah dengan melihat potensi yang dimiliki Dipa, di mana sejak usia empat tahun dia menunjukkan ketertarikan pada menggambar di berbagai tempat seperti kertas dan dinding.
Lebih rinci, kisah Dipa dan ketertarikannya dalam menggambar mulai didukung oleh kedua orang tuanya. Ada beberapa momen di mana dia akan menggambar terus menerus dengan menghabiskan satu rim kertas dalam sepekan serta menggerakkan tangannya di udara seperti menggambar sesuatu secara imajiner, apalagi ketika merasa tidak nyaman.
"Biasanya dia menggambar alam, binatang, kadang buah dan sayuran juga. Kebanyakan yang digambarnya adalah binatang dan yang paling sering menggambar gajah, walaupun bentuknya semakin beragam," ujar Prinka.
Rutinnya kegiatan ini sebagai hal yang diminatinya membuat perempuan dengan dua anak itu bisa melihat kondisi emosional sang anak. Dia bercerita bahwa beberapa detail yang dilihatnya selama proses menggambar adalah cara menggaris, durasi, sampai kelengkapan obyek gambar sehingga menjadikan aktivitas ini sebagai bagian dari perjalanan.
Meski aktivitas ini merupakan minat dari anak yang kini sudah melewati masa remajanya itu, Prinka mengamati bahwa sebenarnya Dipa hanya menyukai proses menggambar. Hal inilah yang kemudian membuat beberapa gambar yang belum selesai akhirnya dilengkapi olehnya, di mana hal ini merupakan tantangan baginya.
Baca juga: Ayah Bunda, Jadilah Partner Jika Ingin Anak Sukses
Selain itu, tantangan lain yang hadir saat mengasuh Dipa adalah menyesuaikan suasana hati dan keinginannya untuk menggambar. Dalam kolaborasi peluncuran paket produk #LiveHappierAlaLunaMaya bersama Re.juve dan Luna Maya, Prinka menyebutkan bahwa Dipa hanya ingin menggambar sesuai dengan suasana hati agar hasilnya menarik.
"Kalau disuruh hasilnya tidak sebagus kalau mau sendiri. Saya harus lihat suasana hatinya dia agar bisa menggambar dan hal ini tidak semudah dengan orang biasa pada umumnya," tambahnya.
Terkait dengan saran bagi keluarga yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus, Prinka menyarankan agar keluarga harus fokus dalam mendukung hal-hal atau aktivitas yang disukai oleh anak serta memperkenalkan hal yang disukainya. Kemudian, keluarga perlu memfokuskan hal-hal tersebut melalui penyediaan fasilitas hingga dukungan moral.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.