Puty Puar Ajak Moms Lebih Berdaya lewat Buku Empowered ME (Mother Empowers)
12 June 2022 |
18:24 WIB
Setiap perempuan sudah semestinya bisa berdaya dan memiliki kekuatan serta kemampuan untuk memilih dan mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Namun, tak sedikit juga perempuan yang makin sulit untuk memahami dirinya sendiri, terlebih ketika sudah menikah.
Setelah menjadi ibu, beban seorang perempuan kian besar seiring tambahan peran dalam hidupnya. Berbagai ekspektasi yang terbentuk di masyarakat soal peran domestik para ibu kerap membuat mereka sulit memahami dirinya sendiri.
Padahal, pemahaman akan diri sendiri, peran dan tujuan adalah dasar dari kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan. Pemikiran inilah yang coba diuraikan oleh penulis Puty Puar dalam buku terbarunya berjudul Empowered ME (Mother Empowers).
Baca juga: Belajar Jadi Ambivert dalam Buku Terbaru Erwin Parengkuan "Understand-Inc People 2.0"
Melalui bukunya, Puty mengajak para perempuan terutama para ibu untuk lebih memahami diri agar bisa berdaya, merasa kuat dan percaya diri akan pilihan hidupnya, sehingga menciptakan dampak positif bukan hanya bagi dirinya, tapi juga keluarga dan masyarakat, termasuk pada perempuan di sekelilingnya.
“Awal-awal jadi ibu sering merasa insecure dan membandingkan diri dengan orang lain yang lebih terlihat produktif. Tapi gimana caranya supaya hal ini enggak kontra produktif, dan bisa menjadi motivasi ya dengan mengenali diri sendiri,” kata Puty dalam satu diskusi di acara Patjar Merah Kaget di Pos Bloc Jakarta, Minggu (12/6/2022).
Puty menjelaskan bahwa inspirasi pertama untuk menulis buku tersebut adalah berangkat dari pengalamannya sebagai seorang ibu sekaligus content creator. Dia sering membuat konten-konten yang berisikan keresahan tentang menjadi seorang ibu, khususnya stereotip publik tentang ibu yang banyak dibahas di media sosial.
Misalnya, peran ibu yang diperdebatkan apakah lebih baik menjadi ibu rumah tangga atau ibu yang juga meniti karier untuk bekerja. Padahal, menurut Puty, setiap ibu harus memahami setiap kondisi yang terjadi pada dirinya yang bisa saja berbeda dari orang lain, sehingga mereka bisa saling mengerti.
“Aku merasa kalau sebenarnya kalau para ibu ini bisa memahami dirinya, memahami tujuannya dan bisa paham bahwa orang itu beda-beda tujuan dan prioritasnya, mungkin energi yang biasanya dipakai untuk nyinyir atau berdebat, itu bisa saling mendukung,” ucap Puty.
Hal yang tak kalah penting digarisbawahi oleh Puty adalah definisi berdaya itu sendiri. Menurutnya, kata ‘berdaya’ sering diartikan dengan sesuatu yang bisa menghasilkan pendapatan finansial.
Padahal, katanya, para ibu rumah tangga pun dapat dikategorikan berdaya karena mereka bisa mengurus rumah, anak, mendukung karier pasangan, bahkan berkontribusi untuk lingkungan sekitarnya.
Kondisi tersebut kian diperparah dengan ukuran kesuksesan berdaya seorang ibu yang kerap distandarkan oleh orang lain di media sosial. Akhirnya, para ibu kerap merasa insecure atau rendah diri, sehingga semakin tidak mengenal dengan dirinya sendiri.
“Jadi tantangannya kalau kita enggak benar-benar ajeg dan enggak benar-benar tahu apa yang sesuai dengan diri dan keluarga kita, jadi kayak capek ngejar ke mana-mana,” ujarnya.
Sementara itu, Puty Puar adalah seorang penulis, ilustrator sekaligus content creator. Ibu satu anak ini dikenal aktif menyerukan gerakan pemberdayaan perempuan melalui berbagai sarana, mulai dari karya-karya tulisannya, hingga mendirikan komunitas buku Buibu Baca Buku Book Club.
Empowered ME merupakan buku ketiga yang ditulis oleh Puty, setelah menerbitkan dua buku sebelumnya pada 2018 lalu berjudul Happines is Homemade dan Persatuan Ibu-ibu. Selain menyertakan ilustrator, buku Empowered ME juga terdiri dari beberapa template yang dapat mengarahkan para pembaca dalam penyusunan prioritas, pengukuran kemajuan dan refleksi diri.
Editor: Fajar Sidik
Setelah menjadi ibu, beban seorang perempuan kian besar seiring tambahan peran dalam hidupnya. Berbagai ekspektasi yang terbentuk di masyarakat soal peran domestik para ibu kerap membuat mereka sulit memahami dirinya sendiri.
Padahal, pemahaman akan diri sendiri, peran dan tujuan adalah dasar dari kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan. Pemikiran inilah yang coba diuraikan oleh penulis Puty Puar dalam buku terbarunya berjudul Empowered ME (Mother Empowers).
Baca juga: Belajar Jadi Ambivert dalam Buku Terbaru Erwin Parengkuan "Understand-Inc People 2.0"
Melalui bukunya, Puty mengajak para perempuan terutama para ibu untuk lebih memahami diri agar bisa berdaya, merasa kuat dan percaya diri akan pilihan hidupnya, sehingga menciptakan dampak positif bukan hanya bagi dirinya, tapi juga keluarga dan masyarakat, termasuk pada perempuan di sekelilingnya.
“Awal-awal jadi ibu sering merasa insecure dan membandingkan diri dengan orang lain yang lebih terlihat produktif. Tapi gimana caranya supaya hal ini enggak kontra produktif, dan bisa menjadi motivasi ya dengan mengenali diri sendiri,” kata Puty dalam satu diskusi di acara Patjar Merah Kaget di Pos Bloc Jakarta, Minggu (12/6/2022).
Sampul buku Empowered ME (Mother Empowers)- Sumber gambar: Gramedia Pustaka Utama
Puty menjelaskan bahwa inspirasi pertama untuk menulis buku tersebut adalah berangkat dari pengalamannya sebagai seorang ibu sekaligus content creator. Dia sering membuat konten-konten yang berisikan keresahan tentang menjadi seorang ibu, khususnya stereotip publik tentang ibu yang banyak dibahas di media sosial.
Misalnya, peran ibu yang diperdebatkan apakah lebih baik menjadi ibu rumah tangga atau ibu yang juga meniti karier untuk bekerja. Padahal, menurut Puty, setiap ibu harus memahami setiap kondisi yang terjadi pada dirinya yang bisa saja berbeda dari orang lain, sehingga mereka bisa saling mengerti.
“Aku merasa kalau sebenarnya kalau para ibu ini bisa memahami dirinya, memahami tujuannya dan bisa paham bahwa orang itu beda-beda tujuan dan prioritasnya, mungkin energi yang biasanya dipakai untuk nyinyir atau berdebat, itu bisa saling mendukung,” ucap Puty.
Hal yang tak kalah penting digarisbawahi oleh Puty adalah definisi berdaya itu sendiri. Menurutnya, kata ‘berdaya’ sering diartikan dengan sesuatu yang bisa menghasilkan pendapatan finansial.
Padahal, katanya, para ibu rumah tangga pun dapat dikategorikan berdaya karena mereka bisa mengurus rumah, anak, mendukung karier pasangan, bahkan berkontribusi untuk lingkungan sekitarnya.
Kondisi tersebut kian diperparah dengan ukuran kesuksesan berdaya seorang ibu yang kerap distandarkan oleh orang lain di media sosial. Akhirnya, para ibu kerap merasa insecure atau rendah diri, sehingga semakin tidak mengenal dengan dirinya sendiri.
“Jadi tantangannya kalau kita enggak benar-benar ajeg dan enggak benar-benar tahu apa yang sesuai dengan diri dan keluarga kita, jadi kayak capek ngejar ke mana-mana,” ujarnya.
Sementara itu, Puty Puar adalah seorang penulis, ilustrator sekaligus content creator. Ibu satu anak ini dikenal aktif menyerukan gerakan pemberdayaan perempuan melalui berbagai sarana, mulai dari karya-karya tulisannya, hingga mendirikan komunitas buku Buibu Baca Buku Book Club.
Empowered ME merupakan buku ketiga yang ditulis oleh Puty, setelah menerbitkan dua buku sebelumnya pada 2018 lalu berjudul Happines is Homemade dan Persatuan Ibu-ibu. Selain menyertakan ilustrator, buku Empowered ME juga terdiri dari beberapa template yang dapat mengarahkan para pembaca dalam penyusunan prioritas, pengukuran kemajuan dan refleksi diri.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.