Ilustrasi pencahayaan (Sumber gambar - Unsplash - Erol Ahmed)

5 Tema Tata Cahaya yang Bikin Rumah Kalian Terasa Spesial

13 June 2022   |   11:19 WIB

Pencahayaan dalam arsitektur ternyata tidak dapat dinafikan begitu  saja. Tata ruang yang apik, tidak akan terlihat indah bilamana fungsi pencahayaan tidak dimaksimalkan.  Tata cahaya yang tepat guna dan disesuaikan dengan tema ruangan akan membuat unian Anda semakin cantik dan betah.  

Arsitek sekaligus desainer interior Andie A. Wicaksono seperti dikutip dari Bisnis Indonesia Weekly edisi 10 Mei 2015 memaparkan lima tema tata cahaya yang dapat kalian jadikan referensi untuk  memperelok ruangan dengan gaya interior yang berbeda-beda. 


1. Tema Romantik

Sesuai dengan namanya, tema ini digunakan untuk memunculkan kesan dan gaya romantis pada ruangan. Hal ini bisa dilakukan melalui penggunaan tata cahaya temaram  dengan intensitas kekuatan pendar cahaya yang rendah.  Lampu-lampu berjenis bohlam dengan watt kecil dapat digunakan untuk mendukung kesan ini.

Baca juga: Ingin Rumah yang Instagrammable? Yuk Coba 5 Tips Desain Ini

Penempatan lampu dengan jumlah terbatas di sudut tertentu akan menghasilkan bias cahaya yang menerangi ruangan secara samar. Efek yang ditimbulkan sangat kuat nuansa romatisnya. Tidak mengherankan jika pilihan tema ini seringkali diaplikasikan pada kamar tidur, taman dan area kolam renang.  Salah satu bagian dari tema romantik adalah tematik cozy.

Tema ini biasanya digunakan untuk menimbulkan efek hangat dan bersahabat. Hal ini bisa dilakukan dengan penempatan cahaya tak langsung pada jarak dan pola tertentu dengan pilihan warna bolam  putih atau kuning.  
 

2. Tema Ekshibisi 

Tema ini lebih sering digunakan untuk menonjolkan keindahan produk atau karya seni untuk dipamerkan.  Konsep yang digunakan dalam tema ini adalah memaksimalkan penataan cahaya langsung atau tidak langsung, yang ditembakkan ke badan objek yang di pamerkan.  

“Biasanya tema ini lebih banyak digunakan pada ruangan galeri seni rupa, rumah, dan restoran yang sewaktu-waktu berubah fungsi sebagai ruang galeri,” ujar pria penulis buku Teori Interior ini. 

Tema ekshibisi memiliki bagian lain, yakni tematik overblast. Tema tersebut menggunakan penyorotan cahaya dengan intensitas tinggi dari berbagai sudut pencahayaan. al ini dilakukan untuk menimbulkan kesan pencahayaan yang tumpang tindih.  
 

3. Tema Rustik atau Naturalis 

Tema rustik atau naturalis digunakan untuk menimbulkan kesan seorang sedang bersinggungan dengan alam. Kesan tersebut dapat dimunculkan dengan menggunakan alat pencahayaan dari lilin, lampu minyak (petromaks), obor, teplok atau lampu tempel yang bersumbu dengan bahan bakar minyak.

Guna memperkuat kesan alami, konsep ini dapat dipadukan dengan material hunian yang alami seperti batu alam, atau kayu tanpa perlu melakukan finishing. “Hal ini dilakukan agar tema alami dan natural khas pedesaan dapat muncul pada sebuah ruangan,” ujar Andie. 
 
1
2


SEBELUMNYA

Sindrom Ramsay Hunt yang Diderita Justin Bieber, Apakah Bisa Sembuh Total? Ini Penjelasannya

BERIKUTNYA

Lika-liku Pencarian Jati Diri Jinan Laetitia dalam Album One

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: