Peneliti BRIN sebut ada sejumlah fenomena antariksa langka yang bisa disaksikan pada Juni hingga Juli 2022 (Sumber gambar: Unsplash/Vladislav Klapin)

Tiga Fenomena Antariksa Langka yang Bisa Kalian Saksikan pada Pertengahan Juni-Juli 2022 

11 June 2022   |   21:04 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Ada banyak sekali pergerakan dan aktivitas yang terjadi di luar angkasa setiap waktunya. Akan tetapi, beberapa di antaranya merupakan fenomena antariksa langka yang hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu saja. Juni tahun ini, menjadi salah satu periode yang maraknya aktivitas antariksa langka yang bisa disaksikan.

Mulai dari fenomena Parade Langit Subuh yang berlangsung hampir sepanjang bulan hingga tiga fenomena bulan langka yang terjadi pada pertengahan Juni hingga Juli mendatang. Fenomena-fenomena tersebut ini akan berlangsung mulai 14 Juni hingga 14 Juli mendatang.  Ketiga fenomena langka antariksa ini adalah: 
  1. Purnama stroberi super (full strawberry supermoon)
  2. Bulan baru stroberi mikro (new strawberry supermoon)
  3. Purnama rusa super (full buck supermoon). 


Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang mengatakan bahwa purnama stroberi super merupakan purnama yang terjadi pada Juni, sementara purnama rusa super terjadi pada Juli. 


Baca Juga : Fenomena Antariksa Parade Langit Subuh Bisa Disaksikan Sepanjang Juni 2022 

“Penamaan ini berasal dari The Farmer Almanac. Pada bulan Juni dilakukan panen stroberi sedangkan pada  Juli rusa jantan muda mulai tumbuh tanduknya. Jadi penamaan ini sebenarnya berasal dari penanda musim dan perilaku hewan yang timbul pada musim tertentu bagi penduduk asli Amerika Serikat,” katanya. 

Dia melanjutkan bahwa penyebab sebenarnya purnama kali ini menjadi istimewa adalah karena bertepatan dengan bulan purnama super (full supermoon), atau yang secara teknis disebut sebagai purnama perige (perigeal full moon). 

Begitu juga dengan bulan baru stroberi yang bertepatan dengan bulan baru mikro (new micromoon) atau bulan baru apoge (apogeal new moon), yang diapit dua bulan purnama super. Fenomena ini terakhir kali terjadi pada 2004 dan 2013.
 

Cara Menyaksikan

Untuk dapat menyaksikan fenomena ini, khususnya Purnama Stroberi Super dan Purnama Rusa Super, masyarakat cukup mengarahkan pandangan sesuai dengan arah terbit hingga terbenamnya Bulan pada waktu yang telah ditentukan.
 
Akan tetapi, untuk Bulan Baru Stroberi Mikro, masyarakat tidak dapat menyaksikannya sebelum matahari terbit. Hal ini disebabkan terbitnya yang lebih lambat dibandingkan dengan Matahari dan permukaan Bulan yang menghadap Bumi tidak terkena cahaya matahari yang cukup. 
 

Peringatan Pasang 

Seperti ketika kita memasuki periode Bulan baru pada umumnya, ketiga fenomena antariksa baik Purnama Stroberi Super, Bulan Baru Stroberi Mikro, maupun Purnama Rusa Super, dapat menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya. 

Hal ini disebabkan adanya konfigurasi Matahari-Bumi-Bulan atau Matahari-Bulan-Bumi yang berada pada posisi segaris. Situasi ini mengakibatkan adanya pasang yang lebih besar. Terlebih, konfigurasi ini diperkuat dengan Bulan yang berada di titik terdekatnya dengan Bumi. 

Berdasarkan perhitungan, pasang laut tertinggi akan terjadi pada 14 Juni dan 14 Juli 2022. Untuk itu, disarankan bagi para nelayan agar tidak melaut terlebih dahulu pada dua hari sebelum dan sesudah puncak fenomena tersebut. 

Baca juga: Perayaan Iduladha Tahun Ini Berpotensi Beda Tanggal, Ini Alasan BRIN

Dia juga menyebut bahwa pasang laut pada 29 Juni perlu dipertimbangkan, mengingat gaya pasang laut saat Bulan Baru Mikro ialah sekitar 52 persen dari gaya pasang laut saat Bulan Perbani Super. 

Editor : Dika Irawan

SEBELUMNYA

Cara Mempercantik Rumah dengan Pot Tanaman

BERIKUTNYA

Mengenal Foyer pada Hunian, Area Transisi Sebelum Kalian Masuk ke Rumah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: