Art Moments Jakarta targetkan transaksi mencapai Rp20 miliar (sumber gambar ilustrasi: Pexels/ Daian Gan)

Art Moments Jakarta Tetap Diselenggarakan secara Hybrid

06 June 2022   |   22:21 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Pandemi Covid-19 yang makin terkendali di Indonesia disambut para pelaku seni dengan menggelar berbagai eksibisi. Berbagai pameran seni rupa mulai banyak diadakan luring. Meskipun begitu, beberapa di antaranya tidak meninggalkan begitu saja pameran daring dan tetap mengombinasikannya dengan luring – salah satunya adalah Art Moments Jakarta.

Sendy Widjaja, Fair Director dan Co-Founder Art Moments Jakarta, menuturkan pihaknya tetap mengadakan pameran secara daring dan luring karena pameran daring adalah sebuah alternatif atau opsi menarik. “[Pameran daring] Yang menembus batas ruang dan waktu,” katanya.

Pameran daring yang memiliki karakter menembus batas ruang dan waktu juga dapat menjadi pelengkap pameran-pameran dari berbagai galeri yang ikut serta dalam pameran Art Moments Jakarta dari berbagai negara.

Baca jugaPameran The Theater of Me Tampilkan 30 Tahun Perjalanan Artistik Seniman Agus Suwage

Di tengah tingginya biaya energi dan peningkatan harga logistik untuk mengirim karya seni dari galeri-galeri internasional di Indonesia, penyelenggaraan pameran daring membuat biaya untuk menjadi bagian dalam pameran menjadi lebih terjangkau karena tidak ada proses pengiriman karya.

Tidak hanya itu, kebiasaan individu melihat karya seni secara daring juga sudah mulai terbentuk setelah masa pandemi, walaupun pengalaman untuk menikmati karya seni secara luring tidak dapat dibandingkan dengan daring.

Saat ini, generasi milenial yang merupakan salah satu generasi yang memiliki proporsi besar dalam komposisi masyarakat Indonesia menjadi bagian dari penikmat seni dan kolektor baru di dalam industri seni rupa. Kolektor-kolektor baru dari generasi ini pun mengalami peningkatan, dan membuat industri seni rupa di dalam negeri menjadi sangat menarik pada saat ini.

Generasi-generasi milenial dengan disposable income yang terus mengalami peningkatan tersebut menjadi kolektor-kolektor karya seni rupa dengan berbagai alasan. Mereka membeli karya-karya seni rupa untuk mengisi ruang rumah atau kantor.

Mereka juga menjadikan karya-karya seni sebagai bagian dari identitas diri untuk personal maupun profesional branding. Karya-karya yang menjadi selera para kolektor baru dari generasi milenial di dalam negeri beragam antara satu dengan yang lainnya.

Kondisi ini dapat terjadi mengingat setiap kolektor memiliki kepribadian yang berbeda. Meskipun begitu, secara umum, kolektor-kolektor baru dari generasi milenial tersebut memiliki kecenderungan untuk mengoleksi karya-karya dari seniman-seniman yang karyanya lebih kontekstual dan relatable dengan generasi mereka.

Dengan kondisi industri seni rupa Indonesia tersebut, dia berharap, Art Moments Jakarta Online 3 yang diadakan secara hibrida, yakni daring pada 9-12 Juni 2022 di Art: 1 New Museum dan daring di www.artmomentsjakarta.com dari 10 Juni sampai dengan 31 Agustus 2022 dapat mencatatkan transaksi sebesar Rp20 miliar.

Lebih dari itu, dia berharap pameran Art Moments Jakarta Online 3 tersebut dapat membuat ekosistem seni rupa di Indonesia semakin solid, dan terdapat banyak transaksi yang dapat menghidupi para insan seni rupa, seperti seniman, galeri, kurator, art handler, logistics, technology, dan masih banyak pelaku seni rupa lainnya.

Baca juga: Platform Investasi Karya Seni, Mintus, Buka Akses untuk Koleksi Kontemporer Dunia

Art Moments Jakarta yang diadakan secara hibrida pada tahun ini juga sebenarnya sudah dijalankan oleh Art Moments jakarta pada tahun lalu. Selain melalui website dan aplikasi seluler Clamour, pameran yang diadakan setiap tahun ini juga digelar secara luring pada tahun lalu.

Pada tahun lalu, ajang luring diselenggarakan oleh Art Moments Jakarta di sejumlah galeri seni di Jakarta. Selain lukisan, sejumlah karya seni rupa seperti patung dan NFT ditampilkan dalam pameran pada tahun lalu.

Contoh karya-karya yang ditampilakn pada tahun lalu antara lain Playing With Fish (2020) ukuran 135 x 150  acrylic on canvas karya I Made Gunawan dan Rythm of Sarasvati (2021) ukuran 100x80 acrylic on canvas karya Iryanto.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Lansia Berisiko Tinggi Terkena Osteoporosis, Begini Cara Mencegahnya

BERIKUTNYA

Top Gun: Maverick Masuk Ke Jajaran Film Paling Laris

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: