Pameran The Theater of Me Tampilkan 30 Tahun Perjalanan Artistik Seniman Agus Suwage
02 June 2022 |
18:30 WIB
Seniman Agus Suwage telah berkarya setidaknya selama lebih dari 30 tahun setelah memutuskan untuk menjadi seniman penuh waktu setelah lulus berkuliah di Institut Teknologi Bandung. Perjalanan karier artistik ini terlihat dalam Agus Suwage: The Theater of Me yang akan segera dipamerkan pada pekan ini.
Pameran yang akan mulai diperkenalkan kepada publik pada Sabtu (04/06/2022) ini akan menghadirkan setidaknya 80 karya kontemporer. Dengan beberapa bentuk seperti instalasi, patung, lukisan, dan seni gambar ini akan menghadirkan ragam topik dan kisah personal berdasarkan amatan maupun pengalaman pribadinya.
Dalam lanskap umum, Agus Suwage: The Theater of Me akan melihat berbagai hal seiring dengan fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Beberapa di antaranya adalah fenomena sosial politik yang dikaitkan dengan seni dan masyarakat, tanggung jawab sosial, refleksi diri secara berkelanjutan, dan peran seni dalam refleksi perubahan sosial dan politik.
Tidak hanya itu, beberapa hal yang juga tampak pada pameran ini adalah berbagai penggambaran dan ide tentang memori, ketakutan, keterasingan, mimpi, identitas manusia, humor, dan kehidupan yang sementara terhubung dengan komentar sosial umum. Hasilnya, tercipta berbagai karya yang menghadirkan lapisan dan kompleksitas kisah maupun kritik.
Menariknya, pameran ini akan menampilkan sejumlah karya berseri yang pernah dipamerkan di beberapa museum maupun karya baru yang dipublikasi perdana di Museum MACAN. Salah satu karya serial yang hadir adalah Toys 'S' US yang memiliki hingga belasan karya.
Ke-80 karya dari Agus Suwage dikurasi secara langsung oleh Aaron Seeto, Direktur Museum MACAN. Beberapa karya yang dikurasinya memiliki kisah bersejarah yang mendalam, terutama karya-karyanya yang dibuat pada pertengahan hingga akhir 1990an di Jakarta dan beberapa karya eksplorasi potret diri hingga 2019.
"Sorotan utama dari karya ini meliputi Daughter of Democracy yang dibuat setelah putrinya lahir pada tahun 1996, saat Jakarta tengah mengalami kekacauan dengan demo melawan rezim Orde Baru. Sorotan lainnya adalah Tembok Toleransi dan Monumen yang Menjaga Hankamnas," tutur Aaron dalam konferensi pers, Kamis (02/06).
Selain beberapa karya, ada juga pengembangan karya dan aktivitas yang dirancang untuk anak-anak dan keluarga. Beberapa di antaranya adalah Me in the Mirror yang mengajak anak-anak dan keluarga untuk menggambarkan visualisasi diri dari amatan kaca-kaca pada area aktivitas di museum dan Melirik Lirik Orkes Tunggal yang mengajak anak untuk menulis lirik dari melodi karangan Agus Suwage.
Baca juga: Museum MACAN Hadirkan Pameran POSE, Kolaborasi dengan Museum Seni Rupa dan Keramik
"Kegiatan ini sangat vital dalam menjaga kreativitas, kepercayaan diri, kemampuan pemecahan masalah, dan banyak kemampuan lainnya sejak dini. Semua hal ini bisa bermanfaat bagi anak-anak dan masyarakat sebagai satu kesatuan," ujar Kepala Yayasan Museum MACAN, Fenessa Adikoesoemo.
Bersamaan dengan pameran ini, Museum MACAN juga merilis antologi tulisan yang memuat narasi dari enam penulis buku. Strategi ini merupakan pendekatan baru dalam mengenalkan karya-karya seni Agus Suwage melalui karya literatur Eka Kurniawan, Erni Aladjai, Goenawan Mohamad, Mahfud Ikhwan, Laksmi Pamuntjak, dan Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie.
Agus Suwage: The Theater of Me akan dipamerkan hingga 15 Oktober 2022 di Museum MACAN. Pameran ini akan berjalan bersamaan dengan pameran POSE yang telah dibuka sejak 30 April 2022.
Editor: Indyah Sutriningrum
Pameran yang akan mulai diperkenalkan kepada publik pada Sabtu (04/06/2022) ini akan menghadirkan setidaknya 80 karya kontemporer. Dengan beberapa bentuk seperti instalasi, patung, lukisan, dan seni gambar ini akan menghadirkan ragam topik dan kisah personal berdasarkan amatan maupun pengalaman pribadinya.
Dalam lanskap umum, Agus Suwage: The Theater of Me akan melihat berbagai hal seiring dengan fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Beberapa di antaranya adalah fenomena sosial politik yang dikaitkan dengan seni dan masyarakat, tanggung jawab sosial, refleksi diri secara berkelanjutan, dan peran seni dalam refleksi perubahan sosial dan politik.
Instalasi Passion Play (2009) karangan Agus Suwage. (Sumber gambar: Museum MACAN)
Instalasi Toys 'S' US #14 (2003) karangan Agus Suwage. (Sumber gambar: Museum MACAN)
Tidak hanya itu, beberapa hal yang juga tampak pada pameran ini adalah berbagai penggambaran dan ide tentang memori, ketakutan, keterasingan, mimpi, identitas manusia, humor, dan kehidupan yang sementara terhubung dengan komentar sosial umum. Hasilnya, tercipta berbagai karya yang menghadirkan lapisan dan kompleksitas kisah maupun kritik.
Menariknya, pameran ini akan menampilkan sejumlah karya berseri yang pernah dipamerkan di beberapa museum maupun karya baru yang dipublikasi perdana di Museum MACAN. Salah satu karya serial yang hadir adalah Toys 'S' US yang memiliki hingga belasan karya.
Ke-80 karya dari Agus Suwage dikurasi secara langsung oleh Aaron Seeto, Direktur Museum MACAN. Beberapa karya yang dikurasinya memiliki kisah bersejarah yang mendalam, terutama karya-karyanya yang dibuat pada pertengahan hingga akhir 1990an di Jakarta dan beberapa karya eksplorasi potret diri hingga 2019.
"Sorotan utama dari karya ini meliputi Daughter of Democracy yang dibuat setelah putrinya lahir pada tahun 1996, saat Jakarta tengah mengalami kekacauan dengan demo melawan rezim Orde Baru. Sorotan lainnya adalah Tembok Toleransi dan Monumen yang Menjaga Hankamnas," tutur Aaron dalam konferensi pers, Kamis (02/06).
Selain beberapa karya, ada juga pengembangan karya dan aktivitas yang dirancang untuk anak-anak dan keluarga. Beberapa di antaranya adalah Me in the Mirror yang mengajak anak-anak dan keluarga untuk menggambarkan visualisasi diri dari amatan kaca-kaca pada area aktivitas di museum dan Melirik Lirik Orkes Tunggal yang mengajak anak untuk menulis lirik dari melodi karangan Agus Suwage.
Baca juga: Museum MACAN Hadirkan Pameran POSE, Kolaborasi dengan Museum Seni Rupa dan Keramik
"Kegiatan ini sangat vital dalam menjaga kreativitas, kepercayaan diri, kemampuan pemecahan masalah, dan banyak kemampuan lainnya sejak dini. Semua hal ini bisa bermanfaat bagi anak-anak dan masyarakat sebagai satu kesatuan," ujar Kepala Yayasan Museum MACAN, Fenessa Adikoesoemo.
Bersamaan dengan pameran ini, Museum MACAN juga merilis antologi tulisan yang memuat narasi dari enam penulis buku. Strategi ini merupakan pendekatan baru dalam mengenalkan karya-karya seni Agus Suwage melalui karya literatur Eka Kurniawan, Erni Aladjai, Goenawan Mohamad, Mahfud Ikhwan, Laksmi Pamuntjak, dan Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie.
Agus Suwage: The Theater of Me akan dipamerkan hingga 15 Oktober 2022 di Museum MACAN. Pameran ini akan berjalan bersamaan dengan pameran POSE yang telah dibuka sejak 30 April 2022.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.