Ilustrasi investasi uang (Sumber gambar: Unsplash/Sharon McCutcheon)

Kiat Sukses Investasi Reksa Dana Buat Anak Muda

01 June 2022   |   20:55 WIB

Banyak anak muda zaman now  sudah tidak asing dengan investasi. Sejak memiliki penghasilan sendiri, tak jarang mereka mulai menyiapkan kebutuhan masa depan melalui investasi. Namun, ada juga yang galau, karena bingung untuk berinvestasi di mana.

Kelamaan galau, ujung-ujungnya tidak jadi berinvestasi. Jadinya, penghasilan yang seharusnya disisihkan untuk masa depan akhirnya habis untuk menyenangkan mata saja, seperti untuk berbelanja.

Tidak usah galau. Seperti dikutip dari Bisnis Indonesia Weekly edisi Januari 2018, perencana keuangan OneShildt Budi Rahardjo menuturkan, dalam berinvestasi elemen waktu adalah teman terbaik investor. 

Baca juga: Awas! Ini Tiga Faktor yang Bikin Orang Mudah Terjerat Investasi Bodong

Artinya, semakin dini seseorang melakukan investasi maka peluang keberhasilan investasi pun juga semakin besar. Risiko juga akan semakin rendah, sementara modal yang dikeluarkan juga akan semakin kecil. 

Instrumen investasi apa yang cocok untuk anak muda?
Sebagai pemula, reksa dana boleh menjadi pilihan sebagai instrumen investasi. Saat ini, produk reksa dana sudah bisa dimiliki, dengan investasi mulai  Rp100.000. Bahkan tidak memiliki keahlian khusus pun juga dapat berinvestasi. Apalagi cara membelinya pun semakin mudah dengan kehadiran platform online dari manajer investasi. 
 

Kenali dulu instrumen investasinya

Kendati begitu, kata Budi Rahardjo,  investor pemula setidaknya harus mengenali dan memahami apa itu reksa dana dan apa saja jenis-jenis reksa dana yang tersedia. Pasalnya, banyak investor pemula yang ingin membeli reksa dana, tetapisetelah digali lebih lanjut, ternyata banyak yang belum memahami  jenis-jenisnya.
 

Investor harus mengenali jenis-jenis reksa dana 

Secara umum, reksa dana terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu berdasarkan potensi keuntungan dan risikonya, baik dari rendah hingga tertinggi. Reksa dana dari potensi keuntungan rendah menuju ke reksadana dengan potensi keuntungan tinggi dan juga berisiko tinggi adalah reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham.
 

Kenali profil risiko

Mengenali profil risiko yang dimiliki atau karakter investor dalam berinvestasi. Artinya, investor harus menyesuaikan kemampuan sebelum memilih jenis reksa dana. 

Mengecek kembali kesiapan dalam berinvestasi. Sebab investasi mengandung risiko, keuangan dari investor juga harus diperhatikan demi menunjang keberhasilan dalam berinvestasi, apalagi jika jenis reksa dana yang dipilih adalah reksadana yang berisiko tinggi.  
 

Baca fact sheet reksa dana

Fact sheet adalah suatu lembar informasi mengenai kebijakan investasi dalam mengelola reksa dana yang dilakukan oleh manajer investasi serta menampilkan kinerja sebuah reksa dana dalam suatu rentang waktu. Umumnya rentang waktu ditampilkan sejak reksa dana itu terbit. 

Investor dapat meminta agen penjual untuk menjelaskan cara membaca fact sheet tersebut. Sebuah reksa dana yang baik memberikan hasil di atas kinerja indeks acuannya.
 

Parameter memilih reksa dana

Nah, selanjutnya ada beberapa parameter memilih suatu reksa dana yang bagus. Parameter ini diperlukan agar kalian tidak salah dalam memilih produk investasi. 
  1. Nilai dana kelolaan dari perusahaan manajer investasi yang menerbitkan reksadana. Perusahaan yang mengelola dana kelolaan dalam jumlah besar menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut.  
  2. Memperhatikan kinerja dari reksadana yang dipilih, biasanya untuk melihat kinerja reksa dana akan dibandingkan dengan indeks acuan yang ada di dalam fact sheet reksa dana. 
  3. Memperhatikan konsistensi reksa dana apakah menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. Jika  berencana menggunakan reksa dana untuk mencapai suatu tujuan keuangan, perlu memperhatikan konsistensi ini. Semakin konsisten reksa dana tersebut memberikan keuntungan, maka keberhasilan juga semakin besar.
  4. Dalam investasi ada istilah trading. Trading menunjukan sikap aktif dalam mengelola investasi. Investor membutuhkan elemen-elemen penting seperti ilmu, pengalaman, dan waktu untuk melakukan analisa dan membuat keputusan investasi. Apabila salah satu elemen tidak terpenuhi, sebaiknya seseorang dapat mempercayakan pengelolaan kepada manager investasi.
  5. Melakukan top up. Tujuan top up  adalah untuk meningkatkan modal atau membeli suatu investasi karena harganya sedang murah. Meningkatkan modal untuk tujuan jangka pangjang seperti hari tua, maka top up dapat dilakukan kapan saja dan dilakukan cecara reguler. Apabila top up dilakukan karena mengambil kesempatan karena harga murah, maka perlu keahlian lebih lanjut sebelum top up, sehingga membutuhkan manager investasi.
Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Game Air Twister dari Pengembang Legendaris Segera Meluncur di Apple Arcade 

BERIKUTNYA

Diangkat Jadi Film, Ini Histori di Balik Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: