Di Indonesia, jumlah investor pasar modal telah mencapai hampir 8,1 juta investor per akhir Februari 2022 yang didominasi generasi milenial (Sumber gambar: Karolina Grabowska/Pexels)

Awas! Ini Tiga Faktor yang Bikin Orang Mudah Terjerat Investasi Bodong

07 April 2022   |   07:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Investasi saat ini makin banyak digandrungi oleh kalangan anak muda. Menurut data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal di Indonesia telah mencapai hampir 8,1 juta investor per akhir Februari 2022, dengan mayoritas generasi milenial.

Namun, data tersebut juga menunjukkan bahwa sebagian besar investor cenderung hanya mengutamakan hasil return cepat yang ditawarkan tanpa memperhatikan potensi risiko yang akan dihadapi, mulai dari kerugian, menurunnya nilai pasar, bahkan terjerat kasus penipuan investasi ilegal.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan, total kerugian masyarakat akibat investasi bodong sudah mencapai Rp 177 triliun lebih dalam 10 tahun terakhir. 

Investasi bodong sendiri merupakan investasi yang biasanya akan meminta sejumlah uang kepada target untuk menanamkan modal dalam produk atau bisnis, yang sesungguhnya tidak pernah ada. Lantas, orang yang menyuruh melakukan hal tersebut akan membawa kabur uang dari target.

(Baca juga: Perhatikan 6 Cara Aman Terhindar dari Jeratan Investasi Bodong)
 

Beberapa pembicara yang hadir dalam webinar bertajuk Hati-Hati Investasi Bodong oleh OVO, Rabu (6/4/2022)-Sumber gambar: Tangkapan Layar

Beberapa pembicara yang hadir dalam webinar bertajuk Hati-Hati Investasi Bodong oleh OVO, Rabu (6/4/2022)-Sumber gambar: Tangkapan Layar

Penyebab terjerat investasi bodong
Terkait hal tersebut, Ketua Satgas Waspada Investasi, Tongam L. Tobing, menjelaskan bahwa terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan masyarakat terjerat dalam investasi bodong. Pertama, disebabkan oleh sifat alami manusia yang ingin cepat kaya dan cenderung mudah tertipu dengan gaya hidup yang dipamerkan di platform media sosial atas hasil investasi.

Kedua, banyak masyarakat yang sudah mengetahui risiko dan kerugian, tetapi masih tetap nekat untuk berinvestasi ilegal dengan alasan untuk meraih keuntungan daripada tidak sama sekali. 

Sementara faktor ketiga, masih rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat atas investasi dan perkembangan teknologi digital yang masif, telah memberikan peluang bagi para investasi bodong untuk terus melancarkan aksinya.

Tongam juga menegaskan bahwa pihaknya telah menutup sebanyak 21 platform investasi ilegal sepanjang tahun 2022, dimana belakangan ini modus yang digunakan adalah binary option, robot trading, hingga pencatutan nama entitas resmi melalui media sosial seperti Telegram.

Kiat menghindari investasi bodong
Oleh karena itu, Tongam pun mengimbau kepada masyarakat, sebelum memutuskan untuk berinvestasi,  pastikan  kembali pihak yang menawarkan investasi tersebut telah memiliki perizinan dari otoritas yang berwenang sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan.

Selain itu, pastikan juga bahwa pihak tersebut telah memiliki izin dalam menawarkan produk investasi dan tercatat sebagai mitra pemasar sebelum berinvestasi.

“Jika ada penawaran investasi, lakukan pengecekan 2L yakni legal dan logis. Legal artinya tanyakan izinnya dan logis artinya pahami rasionalitas imbal hasilnya,” terang Tongam dalam acara webinar, Rabu (6/4/2022).

Selain itu, Certified Financial Planner, Annisa Steviani juga membeberkan beberapa kiat sebagai langkah awal jika ingin berinvestasi. Menurutnya, sebelum memulai investasi, masyarakat perlu menetapkan terlebih dahulu tujuan investasi tersebut untuk apa.

Setelah itu, baru memperkirakan jumlah dana investasi dengan mengukur profil risiko, sambil memperkaya ilmu mengenai literasi keuangan. Jika sudah mengetahui alokasi dana dan profil risiko, penting juga untuk konsisten agar tercapai tujuan investasi tersebut.

“Investasi reksa dana menjadi salah satu opsi tabungan dana darurat yang cukup baik untuk investor pemula,” kata Annisa.


Editor: Roni Yunianto

SEBELUMNYA

Yuk Ikutan Acara Edukatif soal Parenting Ini selama Ramadan

BERIKUTNYA

Museum MACAN akan Gelar Pameran Instalasi 'Kembara Biru'

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: