Ilustrasi pesta pernikahan. (Sumber gambar : Unsplash/Alvaro CVG)

Mau Gelar Pesta Pernikahan Tapi Minim Budget? Perhatikan Hal Ini

29 May 2022   |   15:45 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Pemulihan ekonomi mendorong biaya berbagai kebutuhan naik, tidak terkecuali biaya untuk mengadakan pesta pernikahan. Dalam kondisi ini, tentu sebagai calon pasangan yang ingin menikah perlu perencanaan yang matang terutama terhadap anggaran. 

Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi Mike Rini Sutikno menyebut aspek penting pernikahan adalah melegalisasi hubungan antara pria dan wanita. Jika dilihat dari situ, sebenarnya biaya pernikahan bisa lebih efisien karena cukup membayar ke Kantor Urusan Agama (KUA) termasuk menyiapkan mahar.

Namun, yang membuat besar kecilnya biaya pernikahan adalah unsur sosial yakni mengabarkan kepada masyarakat bahwa pasangan pria dan wanita tersebut sudah menikah. Biasanya ini dilakukan dengan menggelar resepsi pernikahan.

(Baca juga: Tips Mengatur Biaya Pernikahan agar Tidak Membengkak)

Itu pun dipengaruhi beberapa faktor seperti lokasi, tamu yang diundang, dekorasi tempat, katering, prosesi adat apa yang ingin diselenggarakan pengantin, hingga pakaiannya.

Mengenai tempat, tentu akan jauh lebih murah biayanya apabila pernikahan diselenggarakan di rumah. Kalaupun ingin di luar rumah, bisa efisien dengan menyelenggarakan pesta di restoran saja atau ruang serba guna. "Dalam rencana keuangan disarankan sesuai kemampuan calon pengantin," sebut Mike baru-baru ini.

Perlu diingat, makin banyak tamu yang diundang, makin besar pula kapasitas tempat yang diperlukan juga katering dan souvenirnya. "Makanan gubug tidak jadi keharusan, yang penting makanan utama saja jika ingin efisiensi. Souvenir juga tidak wajib," tutur Mike.

Di luar itu, yang juga bisa meyumbang biaya pernikahan mahal atau murah adalah musim. Mike mengatakan ada tanggal, hari, bahkan bulan favorit yang biasanya digelar pesta pernikahan. Pada saat itu, harga-harga kebutuhan pesta pun akan membengkak.

Oleh karenanya, Mike menyarankan pengantin tidak perlu memilih waktu tersebut agar biaya menikah terutama sewa gedung menjadi lebih murah. "Makanya keputusan bersama keluarga besar juga. Biasanya di Indonesia saat mau menikah, ada support orang tua dan calon mertua. Mempelai perlu koordinasi. Calon mempelai juga harus jujur kemampuan finansialnya," tegasnya.

Lantas berapa lama mempersiapkan budget pernikahan? Yakni ketika calon pasangan sudah melamar secara informal alias sudah ada pembicaraan ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan dengan pasangan.

Mike menambahkan, sebelum menghadapi proses akad dan resepsi pernikahan, ada pula biaya yang harus dikeluarkan calon pasangan suami istri (pasutri), yakni biaya untuk lamaran.

Idealnya, semua proses mulai dari lamaran informal hingga resepsi pernikahan dilakukan 6-12 bulan. Jangka waktu 1-2 tahun pun masih cukup ideal jika memang keduanya memiliki kesibukan.

Dalam waktu tersebut, baik pria maupun wanita calon pengantin ada baiknya berinvestasi jangka pendek yang mudah dicairkan, serta membuat tabungan. "Bisa tabungan bersama. Kalau mau praktis sendiri-sendiri juga bisa," saran Mike. 

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Sulit Diungkapkan, Ini 5 Cara Tunjukkan Kasih Sayang ke Orang Tua

BERIKUTNYA

Merayakan Kehidupan ala Mikha Angelo di Panggung BNI Java Jazz Festival 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: