Ilustrasi penelitian virus. (Sumber gambar : Pexels/Anna Shvets)

Bukan Monkeypox, Ini 2 Virus yang Lebih Berbahaya dan Mematikan

23 May 2022   |   10:11 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Penyakit cacar monyet atau monkeypox tengah menjadi perhatian serius Badan Organisasi Dunia (WHO) saat ini. Sebab, sebanyak 12 negara mencatat adanya kasus virus yang ditularkan dari hewan ke manusia alias zoonosis itu. 

Namun demikian, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan ada dua virus lain yang bisa menjadi pandemi berikutnya setelah Covid-19 dan disinyalir lebih berbahaya. Adalah virus Nipah dan Hendra. 

Virus ini berasal dari kelelawar pemakan buah. Penularan terjadi ketika droplet dari kelelawar itu mengontaminasi makanan hewan di sekitarnya seperti kuda. Kemudian penularan pada manusia terjadi  ketika manusia tersebut melakukan kontak erat dengan kuda atau hewan lainnya yang terinfeksi.  

Baca juga: Waspada Monkeypox! Simak Masa Inkubasi Virus, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Dicky menyebut kedua virus tersebut sudah lama menjadi penelitian global karena merupakan anggota dari genom zoonotik henipah virus. “Jadi Nipah dan Hendra virus ini sangat berpotensi serius karena bisa menyebabkan fatalitas dan dampak klinis yang serius. Dua virus ini dapat menyebabkan peradangan di jaringan otak lalu kejang,” ungkapnya kepada Hypeabis baru-baru ini.

Kedua virus ini selain menyebabkan peradangan jaringan otak, juga menyerang saluran pernapasan, hingga berisiko kepada kematian. “Bahkan angka kematian bisa 50-100 persen. Jadi dari dua orang, satu orang akan meninggal. Bisa menyebabkan korban jiwa yang banyak sekali,” tegas Dicky.

Saat ini, virus Nipah dan Hendra mudah berkembang terutama di wilayah Afrika dan Amerika Latin karena erat kaitannya dengan kondisi lingkungan yang buruk dan kantong kemiskinan. Jangan lupa, Genhype juga bahwa di Asia juga banyak daerah dengan karakteristik serupa. 

Dicky pun menilai saat ini perlu adanya kerja sama global, regional, dan tingkat nasional yang fokus pada program keamanan kesehatan serta surveilanse, bukan hanya terhadap manusia namun juga hewan. Program tersebut dilakukan untuk memetakan perubahan dan karakter virus yang berbahaya di masa depan.

Baca juga: Mirip Covid-19, Ini 5 Fakta Seputar Virus Monkey B yang Perlu Kamu Tahu

"Penting untuk maping lokasi peternakan. Bukan masalah Hendra saja tapi yang lain juga menjadi sangat penting karena virus baru umumnya karena ada kontak antara hewan yang memang rentan dengan manusia,” tuturnya. 


Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Hampir 100 Kasus, Monkeypox Tersebar di Negara-negara Nonendemik

BERIKUTNYA

Jadi Box Office di Korea Selatan, Film The Roundup Raup Rp309 Miliar

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: