Ilustrasi Covid-19 (Dok. Freepik)

Waspada Long Covid-19, Epidemiolog Ingatkan Batasi Bepergian ke Luar Negeri

09 January 2022   |   18:04 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kasus Covid-19 varian Omicron terus bertambah. Hingga Sabtu (8/12/2021) total yang terinfeksi varian ini mencapati 318 orang di Indonesia. Mayoritas kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyebut kasus terinfeksi paling banyak  diimpor dari Turki.

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, menilai sebaiknya masyarakat membatasi diri untuk bepergian ke luar negeri jika tidak dalam kegiatan mendesak. Dikhawatirkan mereka justru akan membawa varian virus baru masuk ke Indonesia yang kasusnya saat ini mulai terkendali. 

“Orang yang bepergian ini membatasi diri atau dicegah saja yang enggak ada keperluan esensial karena memperburuk,” sarannya saat dihubungi baru-baru ini, Minggu (9/1/2021). 

Bicara masalah pintu masuk negara, meskipun ada karantina, apabila yang datang dalam jumlah banyak, selalu ada potensi kasus yang lolos. “Dalam studi itu per 1.000 kasus positif akan ada 5 kasus lolos. Itu di negara yang kuat deteksinya,” singgungnya. 

Dicky menjelaskan dalam pandemi ini, kita tidak hanya dihadapkan oleh varian Omicron saja. Masih banyak varian Covid-19 lainnya yang berseliweran dan belum terdeteksi. Bisa saja varian-varian yang dibawa masuk dari luar negeri itu dan belum terdeteksi menyebar di dalam negeri dan memperburuk kondisi yang ada. 

“Bukan bicara masalah Omicron saja yang katanya masa inkubasinya singkat, tetapi untuk semua varian yang ada, Delta saja belum selesai,” ucapnya. 

Jangan berpandangan bahwa kita aman jika sudah divaksinasi. Bagaimana pun kata Dicky, seseorang yang terinfeksi akan memberi peluang pada virus untuk bersirkulasi, bereplikasi, bermutasi, dan pada gilirannya bisa terjadi sub varian baru. Ini akan menjadi beban mengingat Indonesia masih terbatas dalam hal pengurutan genom (WGS) dan baru-baru ini Lembaga Eijkman dibubarkan.

Lagi pula walaupun sudah divaksinasi, Dicky menyampaikan bahwa Covid-19  bukan masalah sakit, dirawat, atau kematian saja, tetapi ada potensi long Covid-19 yang bisa merusak organ vital meskipun tidak terjadi pada semua kasus positif. “1/3 yang pulih akan punya dampak serius,” ujarnya mengingatkan.


Editor: Gita

SEBELUMNYA

Jumlah Penumpang KRL Terus Meningkat di Minggu Pertama 2022

BERIKUTNYA

Hilang Motivasi Saat Bekerja? Begini Cara Atasi Kejenuhan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: