Simak 4 Cara Bikin Bisnis Tetap Cuan Setelah Lebaran

Tren positif pemulihan ekonomi masih terus berlanjut selepas Lebaran. Pelonggaran pembatasan sosial oleh pemerintah memicu peningkatan permintaan pasar, sehingga sektor usaha semakin optimistis untuk menambah intensitas produksi dan penjualan.

Hal itu setidaknya dilaporkan oleh platform Zilingo. Sejak Januari hingga Maret 2022, pelaku usaha fesyen sudah mulai meningkatkan intensitas belanja kain melalui layanan Zilingo. 

Kang Ay Lie, Head of Commerce Zilingo Indonesia, mengatakan momen Ramadan dan Idulfitri tahun ini benar-benar dimanfaatkan para pelaku usaha sebagai booster pertumbuhan usahanya, baik skala kecil maupun besar. Volume transaksi pada layanan Zilingo, paparnya, tumbuh hingga 75 persen dibandingkan tahun lalu.

“Kabar baiknya, sejumlah brand baru juga memulai penjualannya tahun ini. Meski naik cukup signifikan, beberapa pelaku usaha masih memilih untuk memantau keputusan pemerintah terkait kebijakan pasca Idulfitri,” katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id, Minggu (15/5/2022).

Dengan kondisi seperti itu, para pelaku usaha juga tetap perlu mengantisipasi penurunan omzet penjualan setelah Lebaran, baik dalam jumlah kecil maupun besar. Sebab, lonjakan permintaan selama Ramadan hingga jelang Lebaran merupakan dampak dari perubahan kebutuhan masyarakat, sedangkan kebutuhan usai Lebaran umumnya kembali seperti semula.
[Baca juga:Enggak Perlu Modal Besar, Ini 5 Franchise Jajanan Kekinian yang Cuan]

Berikut adalah 4 kiat mengelola bisnis agar tetap bertahan setelah momen Lebaran.

1. Mengelola keuangan dengan bijak

Omzet penjualan yang naik signifikan sebaiknya dilihat sebagai akselerasi dalam perkembangan usaha. Lonjakan permintaan seperti saat jelang Lebaran tidak datang sepanjang tahun.

Jika usaha kalian telah sukses memanfaatkan momen Ramadan hingga jelang Lebaran untuk mendulang keuntungan, maka mulailah mengelola hasil penjualan dengan bijak. Oleh sebab itu, kalian tidak perlu khawatir jika omzet menurun setelah Lebaran berakhir. Keuntungan selama Ramadan bisa dialokasikan ke berbagai kebutuhan bisnis, seperti pembayaran biaya operasional hingga dana darurat.

2. Melunasi pinjaman modal

Dalam menjalankan usaha, tidak jarang pemilik usaha perlu mengajukan pinjaman modal untuk mendukung operasional bisnisnya. Hal ini sah-sah saja selama dana yang dipinjam menjadi utang yang produktif.

Prioritaskan pengembalian pinjaman modal setelah usaha kalian memperoleh keuntungan. Utamakan untuk melunasi pinjaman yang menerapkan bunga, biaya tambahan, dan tanggal jatuh tempo terdekat, sehingga tidak membebani bisnis di masa mendatang.

(Baca juga: Ingin Buka Usaha Angkringan? Simak 6 Tip Ini agar Cuan)
 

3. Menyiapkan dana pengembangan usaha

Pengembangan usaha sebaiknya menjadi salah satu prioritas setelah kalian mengalami peningkatan omzet penjualan selama Ramadan. Hal ini menjadi salah satu cara agar usaha yang telah berjalan tetap tumbuh.

Pengembangan usaha bisa dilakukan dengan menyusun strategi produksi hingga penjualan yang lebih inovatif dengan memanfaatkan teknologi.

(Baca juga: Setelah Lebaran Banyak Karyawan Resign, Ini Kiat Perusahaan Menghadapinya)

4. Membuat program pemasaran dan promosi baru

Meski momentum Ramadan dan Lebaran telah berlalu, pemilik usaha harus tetap kreatif meluncurkan program-program promosi strategis. Misalnya dengan mengadakan diskon spesial gajian, giveaway produk baru, hingga program apresiasi bagi pelanggan setia.

Meski peningkatan dan penurunan omzet dalam bisnis merupakan hal yang wajar terjadi, penting untuk melakukan pengelolaan keuntungan tepat yang diperoleh dari penjualan selama Ramadan, untuk mencegah fenomena keuntungan semu.


Editor: Gita Carla