68 persen karyawan memilih untuk bekerja secara hybrid. (Sumber gambar: Unsplash/Johnny Cohen)

Setelah Lebaran Banyak Karyawan Resign, Ini Kiat Perusahaan Menghadapinya

28 April 2022   |   13:57 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Situasi pandemi di Indonesia berangsur membaik disusul dengan pelonggaran terkait kerumunan di tempat tertutup. Banyak perusahaan juga sudah memperbolehkan 75 persen karyawan kembali bekerja dari kantor (work from office), tetapi perusahaan juga dihadapi dengan tantangan baru terutama untuk mempertahankan karyawan.

Menurut data yang dirilis oleh JobStreet, selama pandemi sistem kerja dari kantor sudah tidak menjadi pilihan utama karyawan. Laporan Decoding Global Talent JobStreet mengungkapkan 68 persen karyawan memilih untuk bekerja secara hibrid (kantor-rumah). Bahkan, hanya 9 persen karyawan yang tidak keberatan untuk kembali sepenuhnya bekerja dari kantor.

Satu lagi tantangan yang dihadapi perusahaan adalah fenomena yang kerap terjadi di bulan Ramadan dan Idulfitri. 

Tren selama beberapa tahun terakhir di Indonesia adalah banyak karyawan yang mencari pekerjaan baru setelah Lebaran dan juga banyak perusahaan yang membuka lowongan pada masa ini. 

Perusahaan memang tidak bisa melarang karyawan untuk pindah dan mencari tantangan baru, karena itu perusahan juga harus mempersiapkan strategi untuk mencari karyawan baru, dan pada waktu yang bersamaan berusaha mempertahankan karyawan lama.

Apa yang harus dilakukan perusahaan untuk menarik karyawan baru dan mempertahankan karyawan lama? Berikut beberapa tip dari JobStreet:


1. Mempersiapkan gaji dan kompensasi kompetitif

Gaji dan kompensasi merupakan hal penting yang dipertimbangkan karyawan saat bekerja di sebuah perusahaan. Menurut data JobStreet, gaji menjadi salah satu dari tiga prioritas utama karyawan. 

Untuk menarik karyawan baru dan mempertahankan karyawan lama, perusahaan harus bisa menawarkan gaji yang kompetitif. Perusahaan juga perlu mengetahui tren gaji di setiap level dan spesialisasi pekerjaan agar bisa menentukan gaji yang kompetitif dan mengatur anggaran.

Berikut ini beberapa highlight dari Laporan Gaji JobStreet 2022 yang bisa menjadi panduan untuk perusahaan:
  • Rata-rata pertumbuhan gaji berdasarkan industri dengan pertumbuhan positif di tahun 2021 adalah 6,3 persen
  • Spesialisasi Komputer/TI memiliki gaji median (Rp8,05 juta) dan pertumbuhan gaji median tertinggi di antara semua spesialisasi pada 7,3 persen (Rp550.000)
  • Pegawai pemula (entry-level) dengan spesialisasi komputer/TI di Jawa memiliki pertumbuhan gaji tertinggi pada 2021: +10 persen
  • Peningkatan angka iklan lowongan tertinggi di Jakarta:
           a. Industri Ritel & Perdagangan: +2.700
           b. Spesialisasi Penjualan & Pemasaran: +7.700
 

Ilustrasi karyawan perusahaan/freepik

Ilustrasi karyawan perusahaan/freepik

2. Rencanakan Program Employee Engagement

Selama masa pandemi, hubungan antar karyawan menjadi salah satu hal yang paling penting di perusahaan. Data JobStreet menunjukkan bahwa sekarang ini, dua prioritas karyawan saat bekerja adalah hubungan baik dengan rekan kerja dan dengan atasan. 

Peran employee engagement menjadi sangat penting sebab program ini dapat menghasilkan model komunikasi yang transparan dalam organisasi dapat mengantisipasi munculnya change fatigue pada karyawan, adanya pemahaman tentang peran dan tanggung jawab setiap karyawan, serta kejelasan arah dan tujuan dari organisasi. 

Employee engagement juga dapat menciptakan budaya kerja yang kolaboratif untuk rekan satu tim, atasan dan rekan antar divisi agar seluruh pihak terlibat aktif dalam mencapai tujuan perubahan.
 

3. Menetapkan kebijakan dan pedoman kerja yang jelas

Ketika tren karyawan memilih untuk bekerja secara kombinasi antara di kantor dan di rumah, perusahaan harus bisa menetapkan kebijakan dan pedoman kerja yang jelas, dan mungkin harus terbuka agar karyawan untuk bebas bekerja secara hibrid. 

Perusahaan juga perlu menentukan jam kerja yang fleksibel. Mengacu pada data JobStreet, selama masa pandemi karyawan merasa jam kerja mereka telah meningkat. 

Perusahaan pun tetap harus mempersiapkan kondisi kantor untuk bisa menerima karyawan yang ingin WFO, termasuk protokol kesehatan dan perlengkapan kerja di kantor.

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

Iih Seram, Sosok Valak akan Kembali dalam Film The Nun 2

BERIKUTNYA

5 Kegiatan Asyik yang Bisa Dilakukan saat Terjebak Macet

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: