Ingin jadi Content Creator? Begini Cara Dapat Cuan dari Sosmed
01 June 2021 |
08:24 WIB
Kaum milenial saat ini mungkin banyak yang bermimpi menjadi content creator. Pasalnya profesi yang muncul di tengah perkembangan teknologi itu dapat menghasilkan cuan yang jumlahnya bisa dibilang tidak sedikit.
Namun untuk menjadi content creator, jangan asal buat konten ya Genhype. Kalau bisa, beri nilai positif yang bukan hanya menghibur tetapi juga memberi pengetahuan baru untuk follower kamu nantinya.
Berikut cara menjadi content creator yang mendatangkan cuan :
1. Modal
Namanya konten untuk dunia digital, minimal kamu juga butuh alat atau perangkatnya.
Seperti Founder Tempatbercakap Andrey Banyudoyo yang mengatakan, dirinya membutuhkan modal Rp25 juta untuk membeli drone, handphone, dan laptop untuk mengedit konten.
Lantas bagaimana kalau kita nggak punya dana? Simple saja, pinjam kata Andrey. Jangan ragu untuk meminjam barang dari teman atau kolega terdekat, tentunya dengan tanggung jawab penuh, penjelasan yang baik sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Jangan lupakan juga tatakrama saat meminjam alat temanmu ya. Seperti jelaskan kegunaan peminjaman alat, berapa lama waktu yang dipinjam, dan kepastian terkait potensi kerusakan.
2. Keterikatan
Bagaimana cara kita meningkatkan engagement atau keterikatan dengan followers atau subscribers alias pengikut akun media sosial kita. Caranya adalah libatkan mereka ke dalam apapun yang dikerjakan.
Misal jika kamu pelukis, tanya ke pengikutmu, lukisan apa yang ingin mereka lihat. Kamu juga bisa memberikan hadiah berupa giveaway.
Cara lainnya, away yaitu roda perasaan. Dalam hal ini kamu membuat konten berisikan isu yang sedang hype atau diperbincangkan masyarakat.
"Tapi jangan sampai terjebak. Misal jangan terus-terusan konten sedih, nggak ada variasinya," saran Andrey.
3. Pembelajaran
Berikan pembelajaran atau teori. Media sosial bersifat tidak terbatas sehingga pendidikan juga termasuk di dalamnya. Ini bisa kamu manfaatkan untuk membuat konten.
Misal berbicara mengenai suatu perselingkuhan dapat dikaitkan dengan teori korupsi. Pembelajaran nilai ini membuat followers selalu tertarik dan penasaran tentang konten yang akan kita buat.
"Konten negatif tidak akan bertahan lama," sebut Andrey.
Kamu juga bisa buat konten lokal. Ingat butuh riset dan penelitian ya agar tidak salah dalam menginterpretasikan nanti.
4. Kesempatan
Media sosial dapat membuat seseorang untuk berkembang sesuai jati dirinya masing-masing. Coba deh Genhype libatkan para followers untuk mengisi suara, caption, atau mengisi lagu untuk konten yang kamu buat.
5. Buat portofolio, proposal, dan atur strategi marketing
Pertama-tama kalian perlu memaksimalkan sosmed. Artinya buat konten sebanyak mungkin dan jaring followers seperti para komunitas. Buat agenda-agenda walaupun sekadar "nongkrong bareng" untuk menjalin kedekatan ya sekaligus portofolio kamu.
Nah, jumlah followers dan kegiatan tersebut menjadi salah satu tolak ukur brand mau "jualan" pakai konten buatan kita lho.
Selanjutnya selalu siapkan proposal ya. Tapi ingat, bukan proposal asal omong dan jangan memaksa calon klien.
Soal strategi marketing, kamu perlu menyebar proposal kamu ke banyak brand. Jangan hanya satu lalu menunggu tanpa kepastian. "Pakai strategi tebar jaring," saran Andrey.
Editor: Roni Yunianto
Namun untuk menjadi content creator, jangan asal buat konten ya Genhype. Kalau bisa, beri nilai positif yang bukan hanya menghibur tetapi juga memberi pengetahuan baru untuk follower kamu nantinya.
Berikut cara menjadi content creator yang mendatangkan cuan :
1. Modal
Namanya konten untuk dunia digital, minimal kamu juga butuh alat atau perangkatnya.
Seperti Founder Tempatbercakap Andrey Banyudoyo yang mengatakan, dirinya membutuhkan modal Rp25 juta untuk membeli drone, handphone, dan laptop untuk mengedit konten.
Lantas bagaimana kalau kita nggak punya dana? Simple saja, pinjam kata Andrey. Jangan ragu untuk meminjam barang dari teman atau kolega terdekat, tentunya dengan tanggung jawab penuh, penjelasan yang baik sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Jangan lupakan juga tatakrama saat meminjam alat temanmu ya. Seperti jelaskan kegunaan peminjaman alat, berapa lama waktu yang dipinjam, dan kepastian terkait potensi kerusakan.
2. Keterikatan
Bagaimana cara kita meningkatkan engagement atau keterikatan dengan followers atau subscribers alias pengikut akun media sosial kita. Caranya adalah libatkan mereka ke dalam apapun yang dikerjakan.
Misal jika kamu pelukis, tanya ke pengikutmu, lukisan apa yang ingin mereka lihat. Kamu juga bisa memberikan hadiah berupa giveaway.
Cara lainnya, away yaitu roda perasaan. Dalam hal ini kamu membuat konten berisikan isu yang sedang hype atau diperbincangkan masyarakat.
"Tapi jangan sampai terjebak. Misal jangan terus-terusan konten sedih, nggak ada variasinya," saran Andrey.
3. Pembelajaran
Berikan pembelajaran atau teori. Media sosial bersifat tidak terbatas sehingga pendidikan juga termasuk di dalamnya. Ini bisa kamu manfaatkan untuk membuat konten.
Misal berbicara mengenai suatu perselingkuhan dapat dikaitkan dengan teori korupsi. Pembelajaran nilai ini membuat followers selalu tertarik dan penasaran tentang konten yang akan kita buat.
"Konten negatif tidak akan bertahan lama," sebut Andrey.
Kamu juga bisa buat konten lokal. Ingat butuh riset dan penelitian ya agar tidak salah dalam menginterpretasikan nanti.
4. Kesempatan
Media sosial dapat membuat seseorang untuk berkembang sesuai jati dirinya masing-masing. Coba deh Genhype libatkan para followers untuk mengisi suara, caption, atau mengisi lagu untuk konten yang kamu buat.
5. Buat portofolio, proposal, dan atur strategi marketing
Pertama-tama kalian perlu memaksimalkan sosmed. Artinya buat konten sebanyak mungkin dan jaring followers seperti para komunitas. Buat agenda-agenda walaupun sekadar "nongkrong bareng" untuk menjalin kedekatan ya sekaligus portofolio kamu.
Nah, jumlah followers dan kegiatan tersebut menjadi salah satu tolak ukur brand mau "jualan" pakai konten buatan kita lho.
Selanjutnya selalu siapkan proposal ya. Tapi ingat, bukan proposal asal omong dan jangan memaksa calon klien.
Soal strategi marketing, kamu perlu menyebar proposal kamu ke banyak brand. Jangan hanya satu lalu menunggu tanpa kepastian. "Pakai strategi tebar jaring," saran Andrey.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.