Film Gara-Gara Warisan (Sumber gambar: Starvision)

Ini Alasan Memperebutkan Warisan Jadi Konflik di Film Gara-Gara Warisan

20 April 2022   |   12:40 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Salah satu film Indonesia yang bisa kalian tonton saat libur Lebaran adalah Gara-Gara Warisan. Disutradarai oleh Muhadkly Acho, Gara-Gara Warisan merupakan film drama komedi tentang tiga bersaudara yang memperebutkan warisan berupa sebuah guest house.

Mereka adalah Adam (Oka Antara), anak sulung yang menyalahkan sikap keras ayahnya untuk kegagalan-kegagalan hidupnya. Laras (Indah Permatasari), anak tengah yang berjiwa independen dan idealis, serta Dicky (Ge Pamungkas), anak bungsu kesayangan ayahnya yang dimanja sejak kecil dan tumbuh sebagai pemuda yang bengal.

Bukan tanpa sebab Acho mengangkat persoalan warisan sebagai sumber konflik utama dalam film ini. Menurutnya, melalui persoalan tersebut, akan banyak karakter yang bisa memberikan perspektif yang berbeda-beda dalam menyikapi sebuah warisan dalam keluarga.

“Karena masing-masing pasti merasa gue yang bener, harusnya gue yang dapet atau dia yang dapet. Adil itu kan masalah perspektif ya. Jadi ini yang mau di-highlight. Makanya gue ngerasa secara drama ini potensial,” kata Acho saat ditemui Hypeabis.id di acara jumpa pers di Jakarta, Selasa (19/4/2022).

(Baca juga: Ini Alasan Komika Muhadkly Acho Berani Menjadi Sutradara di Film Gara-Gara Warisan)
 

g

Poster film Gara-Gara Warisan (Sumber gambar: Starvision)

Lebih lanjut, Acho menjelaskan dari premis tersebut akhirnya dia memutuskan guest house sebagai objek warisan dalam cerita, sekaligus menjadi based story yang universal di mana dia bisa memasukkan unsur komedi dalam film tersebut.

“Dengan guest house, gue jadi punya ruang untuk berkomedi. Ada tamu, penjaga, karyawan, akhirnya gue bisa bermain di situ buat komedinya. Jadi bisa lebih kaya secara cerita. Sementara esensi warisan itu sendiri akan digarap oleh tiga anak yang saling enggak akur ini,” papar Acho.

(Baca juga: Ramaikan Libur Lebaran, Film Drama Komedi Gara-Gara Warisan Tayang 30 April)


Pilih konsep ansambel 

Dalam penggarapannya, Acho memilih untuk menyajikan karakter-karakter dalam film dengan konsep ansambel, yakni setiap karakter memiliki porsi yang sama. Menurutnya, konflik dalam film Gara-Gara Warisan harus dilihat dari banyak perspektif.

“Jadi bagaimana pandangan anak pertama ke adiknya, orang tua ke anak bungsunya. Jadi memang ada banyak perspektif yang berusaha dituangkan di film ini dan memang saat menulis gue berusaha membagi scene mereka,” terang Acho.

Acho pun menuturkan bahwa dia tidak ingin konflik dalam film itu hanya dimiliki oleh karakter utama. Dengan begitu, dia berharap setiap penonton bisa merasa terwakili dengan berbagai karakter yang ada.

“Saya enggak pengen bikin ini konflik milik siapa, karena memang ini ya keluarganya Pak Dahlan dengan masing-masing problem dan perspektifnya,” imbuhnya.


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Asyik, Jadwal Rilis Game Xenoblade Chronicles 3 Dipercepat 

BERIKUTNYA

Agnez Mo Kenalkan 3 Street Food dari Indonesia yang Ikonik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: