Minat anak muda untuk membeli rumah masih tinggi (Sumber gambar: David Mcbee/Pexels)

Angka Pengajuan KPR Masih Rendah, Literasi Finansial soal Beli Rumah Perlu Digencarkan

16 April 2022   |   12:25 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Minat anak muda untuk membeli rumah masih tinggi. Menurut data yang dilaporkan aplikasi real estate Lamudi.co.id, generasi milenial dan generasi Z menjadi klasifikasi demografi pencari properti utama sebanyak 53,2 persen.

Namun, hal itu tidak dibarengi dengan tingkat pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yang masih berkisar pada rata-rata 19,80 persen pada periode Januari-Maret 2022. 

Padahal, sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengalokasikan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp23 triliun, untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mensubsidi pembelian rumah melalui penyaluran KPR ke beberapa bank.

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, pembangunan rumah harga terjangkau untuk MBR masih berada pada tahap 56,75 persen dari 70 persen yang ditargetkan pada tahun 2024 yang setara dengan 11 juta rumah tangga.

Hal ini menunjukan bahwa pelaku sektor properti masih memiliki peran penting dalam mengedukasi para calon pembeli dengan literasi finansial memadai terutama sebelum melakukan proses pengajuan KPR pada bank.

(Baca juga: Ini Tren Hunian yang Diminati Milenial pada 2022)
 

Literasi finansial soal pengajuan KPR perlu gencar dilakukan untuk meningkatkan angka pembelian rumah (Sumber gambar:

Literasi finansial soal pengajuan KPR perlu gencar dilakukan untuk meningkatkan angka pembelian rumah (Sumber gambar: Tierra Mallorca/Unsplash)

Menurut CEO Lamudi.co.id, Mart Polman, hal tersebut menandakan bahwa selain pentingnya sinergi pemerintah dengan pengembang Indonesia dalam menyediakan alternatif perumahan dengan harga terjangkau, para developer, agen properti, dan bank memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat dengan literasi finansial memadai agar mereka lebih paham mengenai kondisi finansial mereka masing-masing.

Lebih lanjut, Mart mengatakan bahwa  pemegang kepentingan sektor properti harus lebih mempertimbangkan penyampaian informasi mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan secara finansial sebelum pengajuan KPR lewat bank kepada seluruh calon pembeli properti. 

“Ini menunjukan bahwa pengembang dan agen properti harus lebih siap memainkan peran proaktif dalam bagian edukasi publik,” kata Mart dalam keterangan tertulisnya yang diterima Hypeabis.id, Sabtu (16/4/2022).

Literasi finansial yang dimaksud antara lain berupa penentuan budget mengenai rumah yang ingin dibeli, pengetahuan mengenai uang muka minimal dan tenor KPR, pelunasan terhadap semua cicilan kredit yang masih tertunggak, pengetahuan tentang manajemen keuangan dan pengetahuan mengenai pentingnya asuransi properti.

“Ini semua harus berhasil dikomunikasikan melalui jasa konsultasi terpercaya. Pengembang dan agen harus beradaptasi dengan tuntutan pasar baru dimana ketersediaan informasi memadai memiliki korelasi langsung terhadap pemasaran properti,” tambah Mart.

Terlebih, dari data yang dilaporkan, Mart mengungkapkan masih banyak anak muda yang semakin menuntut mudahnya akses informasi terhadap pencarian properti terutama dalam segi pembiayaan rumah.

“Ini merupakan kesempatan bagi kami, pelaku sektor properti untuk mencari solusi jangka panjang dalam meningkatkan akses terhadap kepemilikan properti terutama dalam segi edukasi,” ujar Mart.


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Debut Single Bahasa Inggris SEVENTEEN Darl+ing Puncaki Tangga Lagu Global

BERIKUTNYA

Old Enough, Reality Show Jepang Ajak Orang Tua Percaya pada Anak Sejak Dini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: