Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh (Sumber gambar: Julianto Saputra/Unsplash)

10 Destinasi Situs Peninggalan Kerajaan Islam, Pas untuk Wisata Religi

16 April 2022   |   08:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Momen Ramadan seperti saat ini bisa dijadikan momen untuk belajar dengan menjelajah peninggalan sejarah Islam di Indonesia. Salah satu peninggalan sejarah yang menarik untuk dikulik adalah situs peninggalan Kerajaan Islam. Selain berwisata, kalian juga bisa mendapatkan wawasan yang lebih luas akan pengetahuan sejarah.

Buat kalian yang sedang mencari rekomendasi tempat wisata religi dari situs peninggalan sejarah Islam di Tanah Air, berikut adalah 10 destinasi yang bisa kalian kunjungi.
 

1. Masjid Sunan Ampel (Surabaya)

Dibangun pada abad ke-15, Masjid Sunan Ampel adalah salah satu masjid tertua di Pulau Jawa yang memiliki nilai sejarah dan gaya arsitektur yang khas. Sesuai namanya, masjid ini memang dibangun oleh Sunan Ampel, salah satu Wali Songo yang berperan dalam penyebaran agama Islam di Jawa.

Masjid Sunan Ampel dibangun tepatnya pada 1421 dan memiliki gaya arsitektur perpaduan antara budaya Jawa kuno, Hindu-Buddha, serta Arab. Situs peninggalan bersejarah ini pun telah ditetapkan sebagai destinasi wisata religi oleh pemerintah Surabaya sejak 1972.
 

2. Masjid Agung Demak (Demak, Jawa Tengah)

Situs peninggalan sejarah Kerajaan Islam selanjutnya adalah Masjid Agung Demak, yang merupakan saksi bisu kejayaan Kerajaan Islam pertama di Jawa. Masjid kuno ini dibangun oleh Raden Patah yang merupakan pangeran dari Kerajaan Majapahit sekaligus raja pertama di Kesultanan Demak bersama para Wali Songo.

Desain interior dari masjid ini juga merupakan akulturasi dari tiga kebudayaan yaitu Arab, Jawa, dan Hindu-Buddha. Kesan pertama yang bisa kamu rasakan saat melihat masjid ini adalah sederhana, tapi tetap terkesan megah. Untuk diketahui, atap masjid yang berbentuk limas bersusun tiga menggambarkan sebagai akidah Islam yakni Iman, Islam, dan Ihsan.
 

b

Desain interior dalam Masjid Menara Kudus (Sumber gambar: Nizar Kauzar/Unsplash)


3. Masjid Menara Kudus (Kudus, Jawa Tengah)

Sesuai namanya, Masjid Menara Kudus didirikan oleh Sunan Kudus, salah satu Wali Songo, pelopor penyebaran Islam di tanah Jawa. Masjid ini telah berdiri sejak tahun 1549 dan masih digunakan sampai saat ini.

Dibangun di lahan seluas 5.000 meter, Masjid Menara Kudus dikelilingi oleh tembok pembatas yang memisahkan antara area masjid dan perkampungan setempat. Gaya arsitekturnya juga merupakan akulturasi dari tiga kebudayaan yakni Islam, Jawa, dan Hindu-Buddha. Konon, akulturasi tiga kebudayaan ini dilakukan supaya masyarakat saat itu tidak menolak keberadaan masjid sehingga dakwah Islam bisa dilakukan dengan lebih mudah.

(Baca juga: Menelusuri Jejak Kejayaan Dinasti Ming & Dinasti Qing di Yangzhou, China)


4. Masjid Gedhe Kauman (Yogyakarta)

Masjid Gedhe Kauman merupakan masjid peninggalan dari Kesultanan Yogyakarta yang berada di sisi barat komplek Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. Masjid ini dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada 29 Mei 1773 sebagai sarana ibadah keluarga Kerajaan Yogyakarta dan rakyatnya.

Masjid ini dibangun menggunakan kayu jati utuh tanpa sambungan yang usianya hampir mencapai 400-500 tahun. Bangunan ini terdiri dari tiga area yaitu emperan, serambi, dan bangunan utama (liwan). Masjid ini pun sampai sekarang masih digunakan untuk sarana ibadah bagi keluarga keraton dan masyarakat.


5. Masjid Agung Keraton Surakarta (Solo)

Dari Jogja, kita menuju ke arah timur yaitu Surakarta atau Solo. Salah satu situs peninggalan dari Kerajaan Mataram Islam di Jawa Tengah adalah Masjid Agung Keraton Surakarta.

Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan istana kelima Mataram Islam setelah Kotagede, Kerto, Pleret, dan Kartasura. Masjid Agung Keraton Surakarta dibangun pada masa pemerintahan Paku Buwono III yang memiliki gaya arsitektur perpaduan antara Belanda dan Jawa Kuno. Bahan yang digunakan ketika membangun masjid ini didominasi oleh kayu. Dibangun dimulai dari tahun 1757-1768, masjid ini memiliki atap yang berbentuk tajug atau limas. 


6. Masjid Raya Baiturrahman (Aceh)

Situs peninggalan Kerajaan Islam lainnya yang bisa kamu kunjungi adalah Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh. Masjid yang menjadi ikon Aceh ini didirikan oleh Sultan Iskandar Muda, Raja Aceh periode 1607-1636. Ciri khas yang dimiliki masjid ini mengusung gaya arsitektur Mughal yang ditandai dengan adanya menara dan kubah besar, seperti Taj Mahal India.

Dahulu, masjid ini pernah dibakar pada masa pendudukan Belanda yang menyerang Kesultanan Aceh. Namun, akhirnya Belanda membangun ulang masjid ini demi menarik simpati dan meredam amarah masyarakat Aceh.


7. Sumur Gemuling (Yogyakarta)

Bicara tentang tempat bersejarah, adakah di antara kamu yang pernah mendengar atau bahkan berkunjung ke Sumur Gumuling? Sumur Gumuling merupakan sebuah masjid yang digunakan oleh para raja pada zaman dahulu. Bangunan bawah tanah ini diperkirakan telah berdiri sejak abad ke-18.

Lokasinya masih berada di kompleks yang sama dengan Taman Sari di Yogyakarta. Namun, untuk menuju ke tempat tersebut, kamu harus melewati rumah warga hingga sampai ke pintu masuk Sumur Gumuling. Dilihat sekilas, mungkin tidak ada yang spesial dari bangunan ini. Tidak ada ornamen kaligrafi, barisan shaf, maupun kubah seperti masjid pada umumnya. 

Tapi, keunikan Sumur Gumuling terdapat pada bentuk bangunannya yang melingkar layaknya labirin. Sesuai dengan namanya, gumuling, yang dalam bahasa Jawa berarti berputar dalam lingkaran.
 

Zaskia Auryn Haniya

Masjid Cheng Hoo di Semarang (Sumber gambar: Zaskia Auryn Haniya/Unsplash)


8. Istana Maimun (Medan)
1
2


SEBELUMNYA

Wajib Masuk Daftar Liburan, Ini 5 Sungai Cantik di Dunia

BERIKUTNYA

Identik dengan Bulan Puasa, Yuk Ketahui Asal-usul Istilah Takjil

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: