.Feast (Sumber gambar: Sun Eater)

Kisah Politik Tokoh Ali dalam Mini Album .Feast bertajuk Abdi Lara Insani

24 April 2022   |   08:23 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Grup band rock .Feast merilis mini album terbaru bertajuk Abdi Lara Insani. Berisikan delapan lagu, nama mini album Abdi Lara Insani–atau yang disingkat Ali–merupakan tokoh fiksi yang diciptakan .Feast untuk menjadi subjek dalam lagu-lagu mereka yang bicara soal politik.

Ali merupakan penggambaran kekecewaan masyarakat secara kolektif terhadap figur-figur 'pengubah bangsa' yang datang silih berganti tiap beberapa waktu sekali

“Namun pada akhirnya selalu mengecewakan dan terkadang parahnya terbukti lebih buruk dibandingkan pemimpin-pemimpin terdahulu,” kata Baskara Putra, vokalis .Feast sekaligus penulis lirik seluruh lagu Abdi Lara Insani, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Hypeabis.id, Minggu (24/4/2022).
 

Cover album Abdi Lara Insani (Sumber gambar: Sun Eater)

Cover album Abdi Lara Insani (Sumber gambar: Sun Eater)

Baskara menjelaskan bahwa inspirasinya membuat tokoh fiksi Ali adalah dari figur Bento yang pernah dipopulerkan oleh musisi senior Iwan Fals dalam lagu dengan judul yang sama.

“Saat itu saya berandai-andai, gimana jadinya kalau Bento ini dulunya sebenernya orang baik, dimajukan oleh rakyat dan disayang oleh rakyat, sebelum akhirnya menjadi figur seperti yang diceritakan lagu,” ungkap Baskara.

Lebih lanjut, menurutnya, kisah-kisah pada tokoh Ali dalam lagu-lagu .Feast seolah seperti mengaburkan garis antara fiksi dan kenyataan. “Saking seringnya kita semua mendengar dan melihat kisah-kisah tersebut di publik, yang tak jarang juga bersinggungan dengan hajat hidup kita semua sehari-hari,” tambah vokalis yang juga dikenal sebagai Hindia itu.

(Baca juga: .Feast Bicara Soal Politik dalam Single "Gugatan Rakyat Semesta")
 

Bagi mereka yang sempat mengikuti proses perjalanan .Feast pra Multiverses, tampaknya tidak asing dengan beberapa lagu dalam mini album Abdi Lara Insani. Ada lagu Camkan yang dirilis ulang, serta beberapa lagu yang merupakan daur ulang materi .Feast yang belum dirilis seperti ALI, Gugatan Rakyat Semesta, dan juga Kuping Ini Makin Lalai.

Sedangkan trek lainnya seperti focus track Bintang Massa Aksi, Jaya, dan track penutup Senin Toko Tutup adalah lagu yang benar-benar baru. Meskipun dieksekusi dengan berbagai bentuk musik rock dengan segala influence yang dicerna oleh .Feast, secara sonik Abdi Lara Insani memiliki garis besar ciri khas.Feast, yakni lagu yang didominasi dengan rif -rif, dan tempo medium menuju cepat.

Seolah menjadi ciri khas, Vincent Rompies pun dihadirkan dan berperan menjadi ayah Ali dalam track pembuka berjudul Berhenti di Kotak Suara.

Gitaris .Feast Dicky Renanda Putra menjelaskan bahwa proses penggarapan album Abdi Lara Insani sendiri terbilang cukup lama sejak 2015. Lagu-lagu dalam album tersebut, lanjutnya, baru bisa dirampungkan pada tahun ini.

Namun, singkatnya setelah menentukan tema di tahun 2021, Dicky mengatakan dia bersama tim mulai mencocokkan mood pada lagu-lagu lama yang sesuai dengan tema pada album Abdi Lara Insani.

“Lalu di awal 2022 kami mulai merapikan musiknya mengikuti cerita yang hendak disampaikan. Misalnya, Bintang Massa Aksi, karena era Ali mahasiswa, kami ingin lagunya ada kesan tengil. Gugatan Rakyat Semesta, saat Ali ingin mengkudeta, kami buat mood-nya memang marching. Jaya, ketika Ali akhirnya naik jadi presiden namun merasa kosong sehingga perlahan menjadi otoriter, kita buat mood-nya memang nuansa militer. Lirik dibuat terakhir menyusul agar pemilihan kata nya lebih cocok terhadap mood yang ditentukan di awal,” papar Dicky.

Bicara soal eksplorasi pada lagu dalam album, drummer .Feast Adrianus Aristo Haryo mengatakan bahwa hal itu lebih banyak ditemukan di lagu Bintang Massa Aksi dengan menggunakan instrumen brass yang dominan.

“Sisa lagu yang ada mungkin masih terdapat benang merah yang jelas seperti album debut .Feast, Multiverses. Karena merupakan hasil pemugaran lagu-lagu lama, sehingga tidak banyak kita rubah dari segi sonik. Hanya sebatas aransemen yang lebih segar,” katanya.


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Drakor Shooting Star Ungkap Realita di Balik Layar Industri Hiburan

BERIKUTNYA

Debut Sutradara Film Gara-Gara Warisan, Acho Sempat Grogi Sutradarai Aktor Senior

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: