Anna Delvey, Penipu Ulung yang Melahirkan 20 Karya Seni
27 March 2022 |
15:15 WIB
Nama Anna Delvey menjadi perbincangan setelah kisahnya diangkat ke dalam serial Netflix berjudul Inventing Anna. Serial yang dibintangi Julia Garner itu mengadaptasi kisah nyata Anna Delvey sebagai penipu ulung yang mengaku seorang perempuan konglomerat asal Jerman.
Selain menipu banyak sosialita kaya, Delvey juga menipu beberapa bank dan hotel terkemuka saat dia tinggal di New York, AS. Sejak dia ditangkap dan dijatuhi hukuman pada 2019, ada beberapa versi adaptasi cerita dari kisahnya, seperti serial HBO berjudul My Friend Anna yang ditulis mantan teman Delvey, Rachel Williams.
Sementara kisah dalam serial Inventing Anna yang tayang di Netflix merupakan adaptasi dari laporan mendalam Jessica Pressler dalam sebuah artikel yang tayang di media The Cut.
Anna Delvey memiliki nama asli Anna Sorokin, lahir pada 23 Januari 1991 di Domodedovo, sebuah kota di luar Moskow, Rusia. Tetapi, sebagian besar hidupnya dihabiskan di Jerman. Dia dan saudara laki-lakinya berasal dari kelas menengah, di mana ayahnya berprofesi sebagai sopir dan ibunya mengelola sebuah toko kecil.
Pada usia 19 tahun, Sorokin meninggalkan Jerman untuk mengejar studi jurusan fesyen di Paris dan akhirnya mengganti namanya menjadi Anna Delvey. Pada 2013, dia menghadiri Fashion Week di New York atas nama majalah Purple, tempat dia bekerja saat itu hingga akhirnya memilih untuk tinggal di kota tersebut.
Saat berada di New York, Sorokin memalsukan identitasnya dengan menjadi seorang konglomerat dari Jerman untuk menyusup ke dalam lingkaran sosialita di kota tersebut. Selama itu pula, dia menipu banyak orang, hingga hotel, dan bank.
Dia sering menggunakan kartu kredit yang tidak valid atau laporan bank palsu untuk menciptakan ilusi kekayaannya. Bahkan, untuk meyakinkan identitas palsunya, Sorokin menciptakan Anna Delvey Foundation, sebuah klub swasta dan yayasan seni, untuk menarik para donatur kaya yang turut memajukan mereknya.
(Baca juga: Viral Kasus Penipuan Kencan, Nama Simon Leviev Kembali Mencuat)
Nahas, aksinya itu lama-lama terbongkar juga. Setelah sering ditolak dari satu hotel ke hotel lain karena tidak membayar tagihannya, Sorokin diusir dari beberapa hotel. Pada 2017, dia ditangkap dalam operasi penyergapan.
Saat itu, dia tinggal di sebuah fasilitas perawatan rehabilitasi di Los Angeles County, California, AS. Selama penuntutannya, diperkirakan dia mencuri sekitar US$275.000.
Pada 2019, Sorokin dinyatakan bersalah atas delapan dakwaan, termasuk percobaan pencurian besar di tingkat pertama, kedua dan ketiga, serta pencurian layanan. Satu bulan berikutnya, dia dijatuhi hukuman hingga 12 tahun penjara dengan denda sebesar US$24.000, serta keharusan membayar restitusi sekitar US$199.000.
Setelah persidangannya itu, Sorokin dikirim ke Fasilitas Pemasyarakatan Bedford Hills sebelum dipindahkan ke Fasilitas Pemasyarakatan Albion di New York. Pada Februari 2021, dia dibebaskan lebih awal dari penjara dan terlihat aktif kembali di media sosialnya.
Sorokin saat ini diketahui sedang menunggu deportasi ke Jerman setelah menghabiskan hampir setahun di penahanan Imigrasi dan Bea Cukai AS. Terlepas dari laporan sebelumnya bahwa Sorokin telah dibebaskan dari tahanan dan dikirim kembali ke Jerman, juru bicara United States Immigration and Customs Enforcement (ICE) mengonfirmasi kepada majalah People pada 15 Maret 2022 bahwa dia tetap berada di pusat penahanan New York untuk menunggu pemindahan.
Media asal Jerman, Der Spiegel, melaporkan bahwa deportasinya gagal pada saat terakhir ketika Sorokin menolak untuk pergi ke bandara, sementara pengacaranya mengajukan mosi untuk menunda keputusan tersebut.
Media itu juga melaporkan bahwa pihak berwenang AS sedang mencoba untuk menyiapkan tanggal baru untuk keberangkatan Sorokin kembali ke negara asalnya, serta menutup kesempatan banding terkait masalah deportasi.
Meski dikenal sebagai penipu, dia dikabarkan akan segera menjual 20 karya seni ciptaannya pada awal April 2022. Berita ini dilaporkan oleh Art News yang menyebut bahwa karya seninya dibuat ketika dia menjalani hukumannya di pusat penahanan ICE tempat dia saat ini ditahan untuk menunggu keputusan deportasi ke Jerman.
Editor: Fajar Sidik
Selain menipu banyak sosialita kaya, Delvey juga menipu beberapa bank dan hotel terkemuka saat dia tinggal di New York, AS. Sejak dia ditangkap dan dijatuhi hukuman pada 2019, ada beberapa versi adaptasi cerita dari kisahnya, seperti serial HBO berjudul My Friend Anna yang ditulis mantan teman Delvey, Rachel Williams.
Sementara kisah dalam serial Inventing Anna yang tayang di Netflix merupakan adaptasi dari laporan mendalam Jessica Pressler dalam sebuah artikel yang tayang di media The Cut.
Inventing Anna (Sumber gambar: Netflix)
Pada usia 19 tahun, Sorokin meninggalkan Jerman untuk mengejar studi jurusan fesyen di Paris dan akhirnya mengganti namanya menjadi Anna Delvey. Pada 2013, dia menghadiri Fashion Week di New York atas nama majalah Purple, tempat dia bekerja saat itu hingga akhirnya memilih untuk tinggal di kota tersebut.
Saat berada di New York, Sorokin memalsukan identitasnya dengan menjadi seorang konglomerat dari Jerman untuk menyusup ke dalam lingkaran sosialita di kota tersebut. Selama itu pula, dia menipu banyak orang, hingga hotel, dan bank.
Dia sering menggunakan kartu kredit yang tidak valid atau laporan bank palsu untuk menciptakan ilusi kekayaannya. Bahkan, untuk meyakinkan identitas palsunya, Sorokin menciptakan Anna Delvey Foundation, sebuah klub swasta dan yayasan seni, untuk menarik para donatur kaya yang turut memajukan mereknya.
(Baca juga: Viral Kasus Penipuan Kencan, Nama Simon Leviev Kembali Mencuat)
Nahas, aksinya itu lama-lama terbongkar juga. Setelah sering ditolak dari satu hotel ke hotel lain karena tidak membayar tagihannya, Sorokin diusir dari beberapa hotel. Pada 2017, dia ditangkap dalam operasi penyergapan.
Saat itu, dia tinggal di sebuah fasilitas perawatan rehabilitasi di Los Angeles County, California, AS. Selama penuntutannya, diperkirakan dia mencuri sekitar US$275.000.
Pada 2019, Sorokin dinyatakan bersalah atas delapan dakwaan, termasuk percobaan pencurian besar di tingkat pertama, kedua dan ketiga, serta pencurian layanan. Satu bulan berikutnya, dia dijatuhi hukuman hingga 12 tahun penjara dengan denda sebesar US$24.000, serta keharusan membayar restitusi sekitar US$199.000.
Setelah persidangannya itu, Sorokin dikirim ke Fasilitas Pemasyarakatan Bedford Hills sebelum dipindahkan ke Fasilitas Pemasyarakatan Albion di New York. Pada Februari 2021, dia dibebaskan lebih awal dari penjara dan terlihat aktif kembali di media sosialnya.
Sorokin saat ini diketahui sedang menunggu deportasi ke Jerman setelah menghabiskan hampir setahun di penahanan Imigrasi dan Bea Cukai AS. Terlepas dari laporan sebelumnya bahwa Sorokin telah dibebaskan dari tahanan dan dikirim kembali ke Jerman, juru bicara United States Immigration and Customs Enforcement (ICE) mengonfirmasi kepada majalah People pada 15 Maret 2022 bahwa dia tetap berada di pusat penahanan New York untuk menunggu pemindahan.
Media asal Jerman, Der Spiegel, melaporkan bahwa deportasinya gagal pada saat terakhir ketika Sorokin menolak untuk pergi ke bandara, sementara pengacaranya mengajukan mosi untuk menunda keputusan tersebut.
Media itu juga melaporkan bahwa pihak berwenang AS sedang mencoba untuk menyiapkan tanggal baru untuk keberangkatan Sorokin kembali ke negara asalnya, serta menutup kesempatan banding terkait masalah deportasi.
Meski dikenal sebagai penipu, dia dikabarkan akan segera menjual 20 karya seni ciptaannya pada awal April 2022. Berita ini dilaporkan oleh Art News yang menyebut bahwa karya seninya dibuat ketika dia menjalani hukumannya di pusat penahanan ICE tempat dia saat ini ditahan untuk menunggu keputusan deportasi ke Jerman.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.