Ilustrasi nyeri saat haid (Sumber gambar: wayhomestudio/Freepik)

Jangan Anggap Remeh, Kenali Endometriosis Penyebab Nyeri Saat Haid

22 March 2022   |   15:17 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Menstruasi atau haid merupakan hal yang biasa dialami oleh perempuan pada setiap bulan. Tak sedikit perempuan yang  merasakan nyeri hebat di bagian perut ketika dalam masa menstruasi. Namun, masalah nyeri haid hebat tersebut sering dianggap hal biasa bahkan sepele oleh beberapa perempuan.

Rasa sakit tersebut seringkali menjadi suatu hal yang dianggap normal juga terabaikan. Padahal, rasa sakit tersebut bisa merupakan salah satu penyebab dari endometriosis. 

Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Pusat Fertilitas Bocah Indonesia dr. M. Luky Satria, Sp.OG menjelaskan, endometriosis merupakan tumbuhnya jaringan endometrium atau lapisan dinding rahim yang tumbuh di luar rahim.

“Tempat yang seharusnya berada di dalam rahim, tapi ini tumbuh di luar rahim, seperti otot rahim. Itu namanya endometriosis,” ujar Luky.

Jika seorang perempuan mengidap endometriosis, jaringan tersebut juga mengalami proses penebalan dan luruh yang sama dengan siklus menstruasi. Namun, darah tersebut akhirnya mengendap dan tidak bisa keluar karena terletak di luar rahim sehingga dapat mengiritasi jaringan di sekitarnya.

Kondisi tersebut dapat menimbulkan keluhan nyeri yang tentunya sangat membuat tidak nyaman, serta bisa juga menyebabkan kemandulan.
 

 Sora Shimazaki

Ilustrasi nyeri saat haid (Sumber gambar: Sora Shimazaki/Pexels)

(Baca juga: Ladies, Kenali Nih Faktor Penyebab Haid Tidak Lancar)

Penyebab endometriosis belum diketahui secara pasti. Meski begitu, penyakit ini dipercaya terkait dengan gangguan aliran darah menstruasi, perubahan sel-sel jaringan lain menjadi sel endometrium, serta perpindahan sel endometrium melalui aliran getah bening.

Gejala utama endometriosis adalah nyeri atau kram hebat di bagian bawah perut atau panggul (dismenore). Keluhan lain yang dapat muncul adalah nyeri saat berhubungan seksual, volume darah yang banyak ketika menstruasi serta diare.

Luky menerangkan endometriosis merupakan suatu penyakit yang progresif, dimana semakin lama dapat semakin memburuk. Oleh karena itu, jika tidak mendapat penanganan yang tepat, endometriosis akan menjadi penyakit yang semakin berat.

Seseorang yang mengalami endometriosis akan mengalami nyeri hebat ketika menstruasi. Sayangnya, lanjut dr. Luky, bagi sebagian orang menganggap hal tersebut wajar dan tidak perlu dilebih-lebihkan.

Mengalami nyeri saat haid, papar dr. Luky, adalah gejala endometriosis yang paling umum diketahui. Sayangnya, orang-orang awam menganggap nyeri haid berlebihan itu wajar sehingga dia tidak perlu memeriksakan diri ke dokter.

"Yang paling parahnya lagi, kalau mens sampai bolos kerja, nggak masuk sekolah, dan lain-lain malah dianggap malas. Padahal dia memang benar-benar sakit dan cuma dianggap biasa. Awareness seperti itu yang harus ditingkatkan,” kata Luky.

Oleh karena itu, para perempuan yang mengalami gangguan endometriosis disarankan untuk melakukan pemeriksaan dasar yang bertujuan untuk mengetahui penyebab dari nyeri haid dan gejala yang menyertai.

Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk menentukan penanganan yang tepat sebelum menjalani program hamil, yang terdiri dari Fertility Work Up Obgyn, USG Transvaginal serta AMH Test untuk mengetahui kadar kesuburan wanita.

“Tujuannya pemeriksaan dasar agar para perempuan lebih peduli mengenai penyebab nyeri haid berlebihan dan dapat mengatasinya sejak dini,” tambahnya.

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Sejarah Perkembangan Teknologi Jaringan Seluler, Kalian Mesti Bersyukur Tidak Hidup pada Era 1G

BERIKUTNYA

5 Kiat Sederhana untuk Menghemat Air & Energi di Rumah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: