Ladies, Ini Bedanya Nyeri Normal dan Endometriosis Saat Menstruasi
14 June 2021 |
14:59 WIB
Merasa nyeri saat menstruasi mungkin hal yang umum dirasakan setiap perempuan. Namun nyeri berlebihan bisa menjadi tanda kamu mengalamai endometriosis. Endometriosis adalah penyakit inflamasi berupa tumbuhnya jaringan abnormal (endometrium) dan memicu reaksi peradangan.
Endometriosis ini ditemukan pada 6-10 persen perempuan usia reproduktif, lho. Nyeri dan infertilitas merupakan gejala tersering yang dikeluhkan pasien, namun tidak jarang pula endometriosis muncul tanpa adanya gejala apapun.
Dokter pendiri SMART IVF dan Wakil Direktur Indonesia Medical Education and Research Institute (IMERI) Universitas Indonesia Budi Wiweko mengatakan perempuan perlu membedakan nyeri haid dengan endometriosis.
Dia menerangkan nyeri normal pada menstruasi biasanya secara alami terjadi 1-2 hari saat awal periode tersebut dan itu tidak mengganggu aktivitas.
"Kalau nyeri haid endometriosis, sebelum haid nyeri, saat terjadi nyeri, sepanjang haid nyeri, sesudah nyeri. Kata kunci ganggu aktivitas. Karena nyeri luar biasa pasien tidak bisa aktivitas normal," ungkapnya dalam diskusi virtual, Senin (14/6/2021).
Kemudian nyeri endometriosis sifatnya rutin dan terkait siklus haid. Nyeri juga terjadi ketika melakukan hubungan seksual, kemudian saat buang air kecil dan buang air besar terutama saat siklus haid berlangsung.
Dia menambahkan endometriosis juga merupakan salah satu penyebab gangguan kesuburan tersering pada pasangan yang belum memiliki keturunan.
"Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda endometriosis sejak dini merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam penanganan kasus endometriosis yang sangat kompleks," jelasnya.
Budi menganggap penting bagi dokter untuk menerima pelatihan dan bimbingan dalam membantu mereka menemukan tanda-tanda endometriosis serta kondisi menstruasi lainnya. Makin dini diagnosa, makin cepat pasien menjalani pengobatan.
Tanpa diagnosa, menurutnya, penyakit tidak hanya dapat berkembang, namun akan berdampak pada kualitas kesehatan dan hidup pasien. Selain gejala fisik dan terkadang melumpuhkan aktivitas pasien, endometriosis dapat berdampak pada semua bidang kehidupan perempuan termasuk hubungan, pekerjaan dan pendidikan.
Endometriosis sejauh ini menyebabkan tingginya angka morbiditas, ketidakhadiran, dan biaya sosial ekonomi, juga berpengaruh pada kualitas hidup, pendidikan, tingkat kepercayaan diri dan
kesuburan pada perempuan (fertilitas).
Editor: M R Purboyo
Endometriosis ini ditemukan pada 6-10 persen perempuan usia reproduktif, lho. Nyeri dan infertilitas merupakan gejala tersering yang dikeluhkan pasien, namun tidak jarang pula endometriosis muncul tanpa adanya gejala apapun.
Dokter pendiri SMART IVF dan Wakil Direktur Indonesia Medical Education and Research Institute (IMERI) Universitas Indonesia Budi Wiweko mengatakan perempuan perlu membedakan nyeri haid dengan endometriosis.
Dia menerangkan nyeri normal pada menstruasi biasanya secara alami terjadi 1-2 hari saat awal periode tersebut dan itu tidak mengganggu aktivitas.
"Kalau nyeri haid endometriosis, sebelum haid nyeri, saat terjadi nyeri, sepanjang haid nyeri, sesudah nyeri. Kata kunci ganggu aktivitas. Karena nyeri luar biasa pasien tidak bisa aktivitas normal," ungkapnya dalam diskusi virtual, Senin (14/6/2021).
Kemudian nyeri endometriosis sifatnya rutin dan terkait siklus haid. Nyeri juga terjadi ketika melakukan hubungan seksual, kemudian saat buang air kecil dan buang air besar terutama saat siklus haid berlangsung.
Wakil Direktur IMERI Universitas Indonesia Budi Wiweko/dok UI
Dia menambahkan endometriosis juga merupakan salah satu penyebab gangguan kesuburan tersering pada pasangan yang belum memiliki keturunan.
"Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda endometriosis sejak dini merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam penanganan kasus endometriosis yang sangat kompleks," jelasnya.
Budi menganggap penting bagi dokter untuk menerima pelatihan dan bimbingan dalam membantu mereka menemukan tanda-tanda endometriosis serta kondisi menstruasi lainnya. Makin dini diagnosa, makin cepat pasien menjalani pengobatan.
Tanpa diagnosa, menurutnya, penyakit tidak hanya dapat berkembang, namun akan berdampak pada kualitas kesehatan dan hidup pasien. Selain gejala fisik dan terkadang melumpuhkan aktivitas pasien, endometriosis dapat berdampak pada semua bidang kehidupan perempuan termasuk hubungan, pekerjaan dan pendidikan.
Endometriosis sejauh ini menyebabkan tingginya angka morbiditas, ketidakhadiran, dan biaya sosial ekonomi, juga berpengaruh pada kualitas hidup, pendidikan, tingkat kepercayaan diri dan
kesuburan pada perempuan (fertilitas).
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.