5 Bahan Kimia Pada Produk Sehari-hari yang Perlu Diwaspadai
16 May 2021 |
12:34 WIB
Sadar atau tidak, hidup kita saat ini tidak bisa lepas dari bahan kimia. Beragam produk rumah tangga yang kita gunakan, hampir seluruhnya mengandung bahan tersebut. Lantaran tidak bisa 100% lepas dari bahan itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan dan menyimpan produk yang mengandung bahan tersebut.
Sebagian besar produk rumah tangga berbahan kimia yang kita gunakan berpotensi menyebabkan keracunan atau yang jauh lebih buruk, kanker atau bahkan kematian. Terkait hal tersebut, berikut beberapa cara untuk meminimalisir dampak negatif dari paparan bahan kimia rumah tangga:
1. Karbon monoksida
Karbon monoksida atau CO adalah gas beracun yang tidak berbau dan tak berwarna. Tanpa kita sadari, gas ini bisa menimbulkan keracunan dan gangguan kesehatan, seperti sakit kepala, pusing, sakit perut, muntah, nyeri dada, dan kebingungan, jika terhirup. Orang yang terlalu banyak menghirup gas CO juga bisa pingsan dan meninggal.
Tips:
- Tidak memanaskan mobil di garasi yang tertutup
- Membuang sampah dengan benar dan tidak membakarnya
- Memasang alat penghisap asap di dapur
- Pastikan sirkulasi udara di rumah baik
2. Amonia
Bahan kimia ini sering ditemukan dalam pembersih jendela komersial karena memberikan efek kilau reflektif pada logam atau permukaan cermin. Namun, uap dari cairan pembersih dengan amonia dapat menjadi gas beracun yang merusak organ seperti mata dan saluran pernafasan.
Tips:
- Selalu menggunakan pelindung, seperti sarung tangan, kacamata, dan masker, ketika akan menggunakan produk yang mengandung amonia.
- Gunakan bahan alternatif seperti pasta gigi dengan fluoride atau vodka untuk memberikan efek kilau.
3. Klorin
Klorin awalnya digunakan sebagai bahan kimia pembunuh kuman pada kolam atau pestisida. Namun, kini klorin kerap kali digunakan sebagai produk pembersih atau disinfektan, apalagi sejak virus Corona merebak. Paparan klorin secara langsung dapat merusak sistem pernafasan, iritasi pada kulit hingga sensasi terbakar jika tertelan.
Tips:
- Gunakan bahan alternatif seperti baking soda dan cuka sebagai campuran pembersih.
- Pasang penyaring klorin pada keran di dapur dan pancuran mandi untuk mengurangi paparan langsung.
4. Asam Klorida
Walau berwarna bening dan cair, asam klorida (HCl) sangat beracun. Bahan kimia jenis ini mampu menyebabkan kerusakan yang parah pada jaringan tubuh. Asam klorida kerap ditemukan pada produk pupuk, pembersih porselen, pembersih kamar mandi, dan bahan kimia untuk kolam.
Tips:
- Jika terpapar pada kulit, bilas dengan air mengalir selama 15 menit
- Jika tertelang, dianjurkan untuk segera minum air atau susu. Jangan coba untuk memuntahkannya.
- Jika terhirup, pindah ke ruang terbuka dan hirup udara segar. Setelah itu, segera ke rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan.
5. Asam Sulfat
Asam sulfat kerap ditemukan pada aki mobil, sebagian produk deterjen, pupuk, dan pembersih kamar mandi. Bila bercampur dengan air, asam sulfat bisa bereaksi dan menghasilkan panas. Bahan kimia ini juga bersifat merusak, layaknya asam klorida.
Editor: Dika Irawan
Sebagian besar produk rumah tangga berbahan kimia yang kita gunakan berpotensi menyebabkan keracunan atau yang jauh lebih buruk, kanker atau bahkan kematian. Terkait hal tersebut, berikut beberapa cara untuk meminimalisir dampak negatif dari paparan bahan kimia rumah tangga:
1. Karbon monoksida
Karbon monoksida atau CO adalah gas beracun yang tidak berbau dan tak berwarna. Tanpa kita sadari, gas ini bisa menimbulkan keracunan dan gangguan kesehatan, seperti sakit kepala, pusing, sakit perut, muntah, nyeri dada, dan kebingungan, jika terhirup. Orang yang terlalu banyak menghirup gas CO juga bisa pingsan dan meninggal.
Tips:
- Tidak memanaskan mobil di garasi yang tertutup
- Membuang sampah dengan benar dan tidak membakarnya
- Memasang alat penghisap asap di dapur
- Pastikan sirkulasi udara di rumah baik
2. Amonia
Bahan kimia ini sering ditemukan dalam pembersih jendela komersial karena memberikan efek kilau reflektif pada logam atau permukaan cermin. Namun, uap dari cairan pembersih dengan amonia dapat menjadi gas beracun yang merusak organ seperti mata dan saluran pernafasan.
Tips:
- Selalu menggunakan pelindung, seperti sarung tangan, kacamata, dan masker, ketika akan menggunakan produk yang mengandung amonia.
- Gunakan bahan alternatif seperti pasta gigi dengan fluoride atau vodka untuk memberikan efek kilau.
3. Klorin
Klorin awalnya digunakan sebagai bahan kimia pembunuh kuman pada kolam atau pestisida. Namun, kini klorin kerap kali digunakan sebagai produk pembersih atau disinfektan, apalagi sejak virus Corona merebak. Paparan klorin secara langsung dapat merusak sistem pernafasan, iritasi pada kulit hingga sensasi terbakar jika tertelan.
Tips:
- Gunakan bahan alternatif seperti baking soda dan cuka sebagai campuran pembersih.
- Pasang penyaring klorin pada keran di dapur dan pancuran mandi untuk mengurangi paparan langsung.
4. Asam Klorida
Walau berwarna bening dan cair, asam klorida (HCl) sangat beracun. Bahan kimia jenis ini mampu menyebabkan kerusakan yang parah pada jaringan tubuh. Asam klorida kerap ditemukan pada produk pupuk, pembersih porselen, pembersih kamar mandi, dan bahan kimia untuk kolam.
Tips:
- Jika terpapar pada kulit, bilas dengan air mengalir selama 15 menit
- Jika tertelang, dianjurkan untuk segera minum air atau susu. Jangan coba untuk memuntahkannya.
- Jika terhirup, pindah ke ruang terbuka dan hirup udara segar. Setelah itu, segera ke rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan.
5. Asam Sulfat
Asam sulfat kerap ditemukan pada aki mobil, sebagian produk deterjen, pupuk, dan pembersih kamar mandi. Bila bercampur dengan air, asam sulfat bisa bereaksi dan menghasilkan panas. Bahan kimia ini juga bersifat merusak, layaknya asam klorida.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.