Para personel Perunggu (Dok. Perunggu Official)

Melihat Catatan Band Perunggu lewat Album Perdana "Memorandum"

13 March 2022   |   07:20 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Grup band rock Perunggu merilis album perdana mereka bertajuk Memorandum. Seperti judulnya, album ini bermakna sebagai catatan, di mana secara garis besar berkaitan dengan irisan hidup para personel Perunggu. Terutama, ketika mereka menginjak fase usia paruh baya bersama segala dinamika dan problematika.

Hal itu tertuang dalam 11 lagu yang mereka sajikan dalam album Memorandum yakni Tarung Bebas, Canggih!, Pastikan Riuh Akhiri Malammu, Membelah Belantara, Haru Paling Biru, Ini Abadi, Biang Lara, Per Hari Ini, Kalibata, 2012, Prematur dan 33x.

Secara keseluruhan, lagu-lagu tersebut bercerita tentang persoalan kehidupan yang kerap dialami banyak orang. Misalnya, pada lagu Biang Lara, mereka bercerita tentang kejujuran atas perasaan kecewa, pada lagu Ini Abadi, mereka bercerita tentang kisah percintaan hubungan jarak jauh, dan lagu Prematur yang bercerita tentang makna sebuah keinginan.

Ada juga lagu 2012 yang bercerita tentang kematian orang terdekat, lagu 33x yang merupakan catatan tentang pengingat atas diri sendiri, termasuk kisah tentang kecintaan para personel Perunggu terhadap musik dalam lagu Canggih!.
 

g

Para personel Perunggu (Dok. Perunggu Official)

Gitaris sekaligus vokalis Perunggu, Maul Ibrahim, mengatakan corak musik rock apik gubahan Perunggu diharapkan bisa mendorong semangat para pendengarnya untuk tegar menjalani hari demi hari kehidupan.

Ditambah lirik lagu yang bercerita dalam bahasa Indonesia, katanya, hal itu bertujuan untuk memastikan para pendengar tak perlu mengernyitkan dahi untuk memahami maksud dan pesan yang disampaikan.

Maul menjelaskan bahwa ide album ini bermula pada Februari 2020 sewaktu Adam Adenan, personel Perunggu, tengah menempuh studi di Inggris dan proses kreatif terjadi lewat pengiriman demo mentah via surel.

“Tak lama berselang pandemi Covid-19 menghantam. Surutnya aktivitas membuat energi mencipta karya tidak terbendung, alhasil total 18 lagu berhasil tertulis selama masa itu,” katanya dalam rilis resmi yang diterima Hypeabis.id, Minggu (13/3/2022).

(Baca juga: Meski Sering Ditentang, Voice of Baceprot Tak Urung Geluti Musik Metal)
 


Agar materi mentah itu mampu digarap secara rapi serta elegan, Maul mengatakan bahwa para personel Perunggu menggaet Giovanni Rahmadeva, drummer band indie rock Polka Wars, yang telah menemani Perunggu sejak pengerjaan EP Pendar (2020), sebagai produser album ini.

Dengan keterlibatan Giovanni, sejumlah lagu dieliminasi dalam upaya mencapai kematangan sebuah karya penuh sehingga tidak ada satupun formula aransemen yang redundan di setiap lagunya.

Selain itu, beberapa musisi tamu juga dihadirkan dalam penggarapan album Memorandum, salah satunya Dennis Ferdinand yang bertindak sebagai co-producer. Lalu ada Bima Errawan yang membuat kedalaman album ini terdengar layaknya pesta sonik enam senar, serta Hara, penyanyi perempuan yang syahdu bersenandung untuk lagu Prematur.

Meski pengerjaannya memakan waktu yang cukup panjang dan memakan waktu serta biaya yang cukup besar, Maul mengatakan pihaknya ingin membuat debut album yang menjadi pembuktian terbaik sebagai sebuah awal. Hal itu semata-mata mereka lakukan karena besarnya rasa cinta mereka pada musik. 

“Musik adalah hal yang sama sekali tidak mungkin kami tinggalkan. Karena kami cinta mati sama musik dan mengerjakan album ini membuat kami senang menjalani segala macam pengorbanannya,” tegas Maul.

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Tren Konsumsi Multigrain, Ahli Gizi Ingatkan Efek Samping Ini

BERIKUTNYA

Komunitas Siap Darling Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan Lewat Web Series Jumpa

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: