Contoh Multigrain (dok. Pexels)

Tren Konsumsi Multigrain, Ahli Gizi Ingatkan Efek Samping Ini

12 March 2022   |   21:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Multigrain adalah produk makanan yang mengandung lebih dari satu jenis gandum atau biji-bijian. Olahan produk dengan multigrain begitu menyehatkan dan kaya akan serat. Namun demikian, jangan pula asal mengkonsumsinya.

Dokter Gizi dari RS Brawijaya dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi menerangkan multigrain adalah sumber karbohidrat yang mengandung serat, vitamin, dan mineral yang lebih banyak dibandingkan karbohidrat.

Multigrain terdiri atas beras merah atau hitam, gandum, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Tentu beragam jenis makanan yang disatukan ini memberi manfaat yang baik bagi tubuh.

Gandum, misalnya, tanaman serealia ini membantu melancarkan buang air besar, membantu mengendalikan obesitas, mengurangi risiko penyakit kanker, mencegah pembentukan batu empedu, dan membantu mencegah diabetes. Manfaat serupa juga bisa didapatkan dari quinoa.

Biji-bijian berukuran kecil yang dicap sebagai superfood ini bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan mencegah anemia. Begitu pula dengan sorgum yang manfaatnya tidak jauh beda dengan gandum maupun quinoa. 

Beberapa tahun belakangan ini sorgum memang sedang naik daun. Sebab, bahan pangan ini bebas gluten, sehingga bisa menjadi solusi bagi anak berkebutuhan khusus. Tekstur dan rasanya tidak jauh berbeda dibandingkan nasi dari beras.

Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur, terdapat banyak sekali varian sorgum yang kaya serat dan tumbuh subur di lahan kering. Ada sorgum berwarna putih, cokelat, kuning, merah, merah marun, hingga hitam. Seperti juga padi, ada sorgum yang pera, pulen, dan ada yang mirip ketan. Sorgum sudah terbukti baik bagi kesehatan seperti bisa menurunkan kadar gula darah.

Kendati demikian, wanita yang akrab disapa Cindy menyebut mengonsumsi multigrain harus dilihat sesuai kebutuhan tubuh. Setiap orang memiliki kebutuhan nutrisinya masing-masing dan tidak bisa disamaratakan. Tidak semua orang pula toleran terhadap beragam jenis biji-bijian. 

“Jika mereka sensitif atau alergi seperti timbul gatal atau sakit perut setelah mengonsumsi multigrain, perlu konsultasi dengan dokter,” saran Cindy saat diwawancarai belum lama ini.

Selain itu, perlu dilihat pula kandungan dalam produk multigrain yang sudah melalui pengolahan seperti dijadikan sereal atau susu. Masyarakat perlu cermat membaca tabel nutrisi yang biasanya menempel pada kemasan. Akan percuma jika produk tersebut mengandung gula berlebih.

Cindy lantas menilai nasi putih tetap menjadi karbohidrat utama yang bisa dikonsumsi. Tentu harus dikombinasikan dengan sumber makanan lainnya yang mengandung protein, vitamin dan mineral seperti daging, sayur serta buah. Lagi pula tidak semua masyarakat Indonesia karib dan bisa membeli produk multigrain karena memang harganya yang relatif mahal. 

“Multigrain bisa jadi tren, tetapi balik lagi, tergantung kemampuan daya beli masyarakat dan kondisi kesehatan. Biasanya multigrain harganya lebih mahal,” tutur Cindy. 

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Simak Logo Halal di 3 Negara Ini

BERIKUTNYA

Melihat Catatan Band Perunggu lewat Album Perdana "Memorandum"

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: