Biar Enggak Salah, Ini Fakta-fakta Paris Fashion Week
09 March 2022 |
10:34 WIB
Setelah sempat kena zonk karena Livi Zheng dan kontroversi Oscar-nya, kali ini dunia fesyen Tanah Air yang mengalami kericuhan. Rasanya baru kemarin, media massa dan sosial media penuh euforia kebanggaan karena beberapa merek lokal dikabarkan melenggang di panggung Paris Fashion Week.
Namun ternyata, muncul berita-berita yang kurang menyenangkan dari pagelaran yang katanya diikuti para artis, desainer dan influencer terkenal Indonesia.
Pekan mode di Ibukota Prancis ini memiliki cerita-cerita yang menarik. Mulai dari cikal bakal Paris Fashion Week yang sudah ada lebih dari satu abad lalu hingga fenomana yang menandainya, artikel berikut akan membahas fakta dari pekan mode tersebut.
Paris Fashion Week adalah acara khusus berisi peragaan busana dari para desainer kelas dunia yang diadakan di Paris, Prancis. Tujuannya adalah untuk memberi kesempatan pada para desainer untuk memamerkan koleksi baru mereka, sebelum menjualnya secara massal. Adanya pekan mode ini juga memiliki sasaran agar para calon pembeli dan editor fesyen untuk menunjukkan tren fesyen musim berikutnya.
Pekan mode ini digelar dua kali dalam setahun yaitu untuk mempresentasikan koleksi musim semi dan musim panas serta koleksi musim gugur dan musim gugur. Berlangsung selama satu minggu, acara tersebut akan berlangsung di berbagai tempat di seluruh Paris. Penentuan tangganya sendiri ditentukan oleh Fédération française de la couture (Federasi Mode Prancis).
Selama berlangsung, para desainer akan berkumpul menunjukkan karya. Beberapa brand fashion kelas dunia seperti Dior, Chanel, Louis Vuitton, Kenzo, dan Givency, dan Celine memiliki pertunjukan sendiri yang akan digelar di tempat bersejarah di Prancis yaitu di Carrousel du Louvre dan Gran Palais.
Paris Fashion Week selalu aktif setiap tahunnya, hanya di tahun 2020 dan 2021 harus dilaksanakan secara online karena pandemi Covid-19.
Pada 1800-an, pertunjukan mulai berubah. Charles Frederick Worth, yang terkenal dengan koleksi Adibusana, mulai memamerkan desain yang lebih megah dan eksklusif dan membuka Rumah Couture pertama berlabel House of Worth. Worth juga menggunakan model manusia untuk pertama kalinya. Saat itulah istilah "haute couture" mulai digunakan, tetapi hanya oleh mereka yang pantas mendapatkannya. Lalu ada Paul Poiret yang menggabungkan teater dan parade busana untuk menunjukkan koleksi miliknya dan menjadi orang pertama yang mengadakan pesta setelah fashion show.
Paris Fashion Week pertama digelar pada 8 Oktober 1973. Dilansir dari website resmi Paris Fashion Week, terdapat tiga kategori koleksi, Men's Fashion yang akan memamerkan koleksi fashion untuk pria, Haute Couture, dan yang terakhir adalah Prêt-à-Porter (ready to wear) yang telah ditentukan oleh Fédération Française de la Couture.
Pagelaran pertama ini digelar di Istana Versailles dengan tujuan menarik penggalangan dana untuk merestorasi istana. Jumlah yang harus dicapai untuk memperbaiki istana saat itu diperkirakan mencapai US$60 juta atau senilai 53 juta Euro. Acara ini dijuluki The Battle of Versailles karena lokasinya dan ketegangan antara desainer Amerika dan Paris selama pertunjukan berlangsung.
Acara tersebut diawasi oleh pendiri New York Press Week, Eleanor Lambert dan menghadirkanYves Saint Laurent, Emanuel Ungaro, Christian Dior yang saat itu dirancang oleh Marc Bohan, Pierre Cardin, dan Hubert de Givenchy dari tim Prancis, melawan Anne Klein, Halston, Oscar de la Renta, Bill Blass, dan Stephen Burrows yang mewakili Amerika.
Pada 2015, puncak pameran karya desainer handal dunia ini memiliki beberapa ketentuan untuk model-modelnya.
Larangan untuk Size Zero
Menurut hukum Prancis, Fashion Week tidak mengizinkan model dengan ukuran indeks massa tubuh nol untuk ikut berjalan di pertunjukan.
Batas umur
Paris Fashion Week melarang model berusia di bawah 18 tahun. Setelah langkah ini diambil oleh merek-merek mewah seperti LVMH dan Kering, yang menyatakan “Tidak ada model di bawah 16 tahun yang akan direkrut untuk ambil bagian dalam fashion show maupun sesi fotografi yang mewakili orang dewasa."
Namun ternyata, muncul berita-berita yang kurang menyenangkan dari pagelaran yang katanya diikuti para artis, desainer dan influencer terkenal Indonesia.
Pekan mode di Ibukota Prancis ini memiliki cerita-cerita yang menarik. Mulai dari cikal bakal Paris Fashion Week yang sudah ada lebih dari satu abad lalu hingga fenomana yang menandainya, artikel berikut akan membahas fakta dari pekan mode tersebut.
Apa Itu Paris Fashion Week
Paris Fashion Week atau Semaine de la mode de Paris adalah bagian dari “The Big 4” pekan mode global, selain London Fashion Week, Milan Fashion Week dan New York Fashion Week. Jadwal keempat fashion show ini dimulai dari New York, diikuti oleh London, kemudian Milan, dan berakhir di Paris.Paris Fashion Week adalah acara khusus berisi peragaan busana dari para desainer kelas dunia yang diadakan di Paris, Prancis. Tujuannya adalah untuk memberi kesempatan pada para desainer untuk memamerkan koleksi baru mereka, sebelum menjualnya secara massal. Adanya pekan mode ini juga memiliki sasaran agar para calon pembeli dan editor fesyen untuk menunjukkan tren fesyen musim berikutnya.
Pekan mode ini digelar dua kali dalam setahun yaitu untuk mempresentasikan koleksi musim semi dan musim panas serta koleksi musim gugur dan musim gugur. Berlangsung selama satu minggu, acara tersebut akan berlangsung di berbagai tempat di seluruh Paris. Penentuan tangganya sendiri ditentukan oleh Fédération française de la couture (Federasi Mode Prancis).
Selama berlangsung, para desainer akan berkumpul menunjukkan karya. Beberapa brand fashion kelas dunia seperti Dior, Chanel, Louis Vuitton, Kenzo, dan Givency, dan Celine memiliki pertunjukan sendiri yang akan digelar di tempat bersejarah di Prancis yaitu di Carrousel du Louvre dan Gran Palais.
Paris Fashion Week selalu aktif setiap tahunnya, hanya di tahun 2020 dan 2021 harus dilaksanakan secara online karena pandemi Covid-19.
Sejarah Paris Fashion Week
Sebelum acara ini terorganisir dan diakui, pameran busana (Défilés de mode) dilakukan rumah mode Prancis pada awal 1700-an. Pertunjukan awal ini hanya diperuntukkan untuk buyer yang membeli barang dan hanya ditampilkan pada maneken. Namun hal ini malah menyulitkan pembeli untuk melihat potongan busana sepenuhnya karena tidak bergerak layaknya model.Pada 1800-an, pertunjukan mulai berubah. Charles Frederick Worth, yang terkenal dengan koleksi Adibusana, mulai memamerkan desain yang lebih megah dan eksklusif dan membuka Rumah Couture pertama berlabel House of Worth. Worth juga menggunakan model manusia untuk pertama kalinya. Saat itulah istilah "haute couture" mulai digunakan, tetapi hanya oleh mereka yang pantas mendapatkannya. Lalu ada Paul Poiret yang menggabungkan teater dan parade busana untuk menunjukkan koleksi miliknya dan menjadi orang pertama yang mengadakan pesta setelah fashion show.
Paris Fashion Week pertama digelar pada 8 Oktober 1973. Dilansir dari website resmi Paris Fashion Week, terdapat tiga kategori koleksi, Men's Fashion yang akan memamerkan koleksi fashion untuk pria, Haute Couture, dan yang terakhir adalah Prêt-à-Porter (ready to wear) yang telah ditentukan oleh Fédération Française de la Couture.
Battle of Versailles (Dok. French American Cultural Foundation)
Pagelaran pertama ini digelar di Istana Versailles dengan tujuan menarik penggalangan dana untuk merestorasi istana. Jumlah yang harus dicapai untuk memperbaiki istana saat itu diperkirakan mencapai US$60 juta atau senilai 53 juta Euro. Acara ini dijuluki The Battle of Versailles karena lokasinya dan ketegangan antara desainer Amerika dan Paris selama pertunjukan berlangsung.
Acara tersebut diawasi oleh pendiri New York Press Week, Eleanor Lambert dan menghadirkanYves Saint Laurent, Emanuel Ungaro, Christian Dior yang saat itu dirancang oleh Marc Bohan, Pierre Cardin, dan Hubert de Givenchy dari tim Prancis, melawan Anne Klein, Halston, Oscar de la Renta, Bill Blass, dan Stephen Burrows yang mewakili Amerika.
Pada 2015, puncak pameran karya desainer handal dunia ini memiliki beberapa ketentuan untuk model-modelnya.
Larangan untuk Size Zero
Menurut hukum Prancis, Fashion Week tidak mengizinkan model dengan ukuran indeks massa tubuh nol untuk ikut berjalan di pertunjukan.
Batas umur
Paris Fashion Week melarang model berusia di bawah 18 tahun. Setelah langkah ini diambil oleh merek-merek mewah seperti LVMH dan Kering, yang menyatakan “Tidak ada model di bawah 16 tahun yang akan direkrut untuk ambil bagian dalam fashion show maupun sesi fotografi yang mewakili orang dewasa."
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.