Paris Fashion Week Terapkan Solusi Pagelaran Fesyen Ramah Lingkungan
05 June 2021 |
18:51 WIB
Pandemi telah mendorong isu terkait pagelaran fesyen di masa depan dan isu tentang lingkungan menjadi pertimbangan utama ketika acara tatap muka dilanjutkan.
Women's Wear Daily melaporkan, Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM) telah bekerja selama beberapa tahun untuk menjawab pertanyaan tersebut dan menghadirkan alat digital baru.
Alat ini nantinya akan membantu label fesyen dan rumah mode di Paris Fashion Week untuk mengukur dampak lingkungan dari pertunjukan dan koleksi mereka dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas jejak karbon (carbon print).
“Kami memiliki tugas untuk memimpin secara global,” kata Pascal Morand, presiden eksekutif federasi, membahas peran Paris Fashion Week di bidang sosial dan ekologi pada konferensi pers di Palais de Tokyo, Paris.
FHCM menyampaikan komitmennya pada musim gugur 2019 lalu untuk menciptakan alat digital bagi anggotanya atau label fesyen yang berpartisipasi pada Paris Fashion Week dan bekerja sama dengan PwC untuk tugas tersebut.
Dikembangkan pada tahun 2020 dan diuji awal tahun ini, sistem pengukuran baru akan diluncurkan sepenuhnya pada bulan September, tersedia secara gratis untuk label mode.
Alat ini nantinya dapat mengkalkulasi dampak dari produksi maupun kegiatan fashion week bahkan sebelum acara berlangsung, untuk membantu label membuat pilihan yang lebih ramah lingkungan dan memiliki tanggung jawab sosial.
Rumah mode atau label fesyen dapat merahasiakan hasil dari kalkulasi tersebut, namun mereka juga dapat mengkontribusikan skot untuk mengukur dampak dari seluruh kegiatan fashion week tanpa mengungkap detilnya.
Alat ini nantinya juga dapat menghitung sekitar 120 indikator kinerja utama untuk label fesyen, yang mencakup semua tahapan acara, mulai dari pendaftaran dengan rumah produksi hingga casting dan fitting, dan termasuk kegiatan komunikasi digital.
Pada saat yang sama FHCM juga mengembangkan alat kedua untuk mengukur dampak sosial dan lingkungan dari setiap koleksi busana.
Institute Française de la mode turut ambil bagian dalam proyek itu, bersama dengan sejumlah federasi Prancis yang terkait dengan industri tersebut, dan rencananya akan diluncurkan pada bulan September. Seperti halnya alat pertama, alat ini dimaksudkan untuk digunakan secara luas oleh industri.
FHCM telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan fashion week di Paris, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dengan menggunakan angkutan dan mobil listrik untuk mengangkut peserta ke pusat pertunjukan di penjuru ibu kota, mendaur ulang limbah dan bekerja dengan organisasi La Réserve des Arts untuk proses daur ulang set runway.
“Kami telah memperhatikan selama lima atau enam tahun terakhir, dan bahkan lebih sejak [pandemi] COVID, di semua sektor aktivitas, bahwa subjek ini diperhitungkan — sungguh luar biasa,” kata Sylvain Lambert, seorang mitra di PwC Prancis.
Editor: Fajar Sidik
Women's Wear Daily melaporkan, Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM) telah bekerja selama beberapa tahun untuk menjawab pertanyaan tersebut dan menghadirkan alat digital baru.
Alat ini nantinya akan membantu label fesyen dan rumah mode di Paris Fashion Week untuk mengukur dampak lingkungan dari pertunjukan dan koleksi mereka dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas jejak karbon (carbon print).
“Kami memiliki tugas untuk memimpin secara global,” kata Pascal Morand, presiden eksekutif federasi, membahas peran Paris Fashion Week di bidang sosial dan ekologi pada konferensi pers di Palais de Tokyo, Paris.
FHCM menyampaikan komitmennya pada musim gugur 2019 lalu untuk menciptakan alat digital bagi anggotanya atau label fesyen yang berpartisipasi pada Paris Fashion Week dan bekerja sama dengan PwC untuk tugas tersebut.
Dikembangkan pada tahun 2020 dan diuji awal tahun ini, sistem pengukuran baru akan diluncurkan sepenuhnya pada bulan September, tersedia secara gratis untuk label mode.
Alat ini nantinya dapat mengkalkulasi dampak dari produksi maupun kegiatan fashion week bahkan sebelum acara berlangsung, untuk membantu label membuat pilihan yang lebih ramah lingkungan dan memiliki tanggung jawab sosial.
Rumah mode atau label fesyen dapat merahasiakan hasil dari kalkulasi tersebut, namun mereka juga dapat mengkontribusikan skot untuk mengukur dampak dari seluruh kegiatan fashion week tanpa mengungkap detilnya.
Alat ini nantinya juga dapat menghitung sekitar 120 indikator kinerja utama untuk label fesyen, yang mencakup semua tahapan acara, mulai dari pendaftaran dengan rumah produksi hingga casting dan fitting, dan termasuk kegiatan komunikasi digital.
Fashion show backstage (Photo by Flaunter on Unsplash)
Pada saat yang sama FHCM juga mengembangkan alat kedua untuk mengukur dampak sosial dan lingkungan dari setiap koleksi busana.
Institute Française de la mode turut ambil bagian dalam proyek itu, bersama dengan sejumlah federasi Prancis yang terkait dengan industri tersebut, dan rencananya akan diluncurkan pada bulan September. Seperti halnya alat pertama, alat ini dimaksudkan untuk digunakan secara luas oleh industri.
FHCM telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan fashion week di Paris, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dengan menggunakan angkutan dan mobil listrik untuk mengangkut peserta ke pusat pertunjukan di penjuru ibu kota, mendaur ulang limbah dan bekerja dengan organisasi La Réserve des Arts untuk proses daur ulang set runway.
“Kami telah memperhatikan selama lima atau enam tahun terakhir, dan bahkan lebih sejak [pandemi] COVID, di semua sektor aktivitas, bahwa subjek ini diperhitungkan — sungguh luar biasa,” kata Sylvain Lambert, seorang mitra di PwC Prancis.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.