Ilustrasi (Dok. Canva Studio/Pexels)

Kenalan dengan Bisnis Startup & Beberapa Tip untuk Pemula

24 February 2022   |   20:40 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Belakangan ini, kamu pasti sering mendengar istilah startup. Istilah ini sering dikaitkan dengan bisnis yang mempunyai visi untuk mendisrupsi industri dan mengubah dunia, serta melakukan semuanya dalam skala besar. Untuk melakukan disrupsi ini, biasanya startup memanfaatkan teknologi untuk mendukung perkembangan yang eksponensial.

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan startup? Menurut Managing Director OCBC NISP Ventura, Darryl Ratulangi, startup adalah perusahaan perintis atau perusahaan yang baru mulai. Bisnis rintisan ini diawali dengan ide-ide baru yang berbeda dan memberikan solusi untuk masalah.

Darryl menjelaskan  bahwa untuk membangun sebuah startup, diperlukan modal awal yang relatif cukup besar. Di awal mulanya startup, seringkali para pendiri membiayai modal awal sendiri dan tidak mengandalkan uang dari investasi luar, atau yang sering disebut bootstrapping.

Startup-startup tersebut kemudian akan membutuhkan penanaman modal dari investor-investor yang tepat agar perusahaan tersebut dapat terus berkembang,” katanya dikutip dari siaran resmi, Kamis (24/2/2022).

Indonesia sendiri memiliki potensi yang besar untuk perkembangan startup. Menurut Darryl,Indonesia sendiri telah menghasilkan 12 unikorn (startup dengan valuasi di atas US$1 miliar) dari 47 unikorn dari seluruh Asia Tenggara sejauh ini.

Dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand yang baru saja memiliki unikorn pada 2021, lanjutnya, Indonesia termasuk negara yang berkembang lebih cepat di dalam bisnis startup. Dengan adanya Merah Putih Fund, yaitu inisiatif pemerintah untuk membantu pendanaan kepada startup yang berpotensi menjadi unikorn, Kementerian BUMN Indonesia bahkan memprediksikan munculnya 25 startup unikorn dalam beberapa tahun ke depan.

“Inisiatif ini sudah menyediakan sekitar US$300 juta atau setara dengan Rp4,3 triliun yang siap untuk diinvestasikan,” katanya.

(Baca juga: Raih Omzet Ratusan Miliar, Simak Kisah Pemilik Haus! Bangun Bisnis Minuman Kekinian)
 

Ilustrasi (Dok. Tima Miroshnichenko/Pexels)

Ilustrasi (Dok. Tima Miroshnichenko/Pexels)

Darryl juga menerangkan beberapa startup di Indonesia merupakan bisnis yang berhasil mendisrupsi industri dan sampai saat ini tetap terus mengembangkan jumlah penggunanya. Sebagai contohnya startup yang bermunculan di bidang bisnis travel.

Sebelum adanya startup tersebut, mencari hotel adalah hal yang cukup sulit dilakukan dan seringkali membutuhkan bantuan travel agency agar dapat menemukan hotel yang sesuai. Namun, sejak bermunculannya startup di bidang tersebut, pencarian hotel dapat dilakukan dalam genggaman tangan dari manapun.

“Semua startup tersebut dapat mengembangkan bisnisnya melalui dana dari venture capital atau modal ventura,” ujar Darryl.

(Baca juga: Buka 165 Gerai dalam 3,5 Tahun, Intip Strategi Bisnis Haus!)

Bagi kalian yang ingin membangun sebuah startup, berikut beberapa tip yang perlu diperhatikan menurut Darryl.

1. Tim yang sesuai dan solid
Dibutuhkan sebuah tim yang tepat agar dapat mencapai visi dari sebuah startup. Para pendiri startup juga harus memiliki visi misi yang sama dan berkomitmen dalam menjalankan bisnis ini, termasuk harus mengerti industri yang ingin dijelajahi dengan baik dan memiliki latar belakang yang relevan untuk industri startup tersebut.

2. Jangan mudah puas dan terus beradaptasi
Pada dasarnya startup mengandalkan teknologi sehingga harus siap untuk beradaptasi dengan segala perubahan-perubahan yang terjadi agar tidak tertinggal zaman. Lebih lagi, startup harus selalu mencari solusi terbaru yang semakin baik untuk masalah di industri yang menjadi fokus mereka.

3. Cari investor
Memperoleh dana venture capital tentulah hal yang baik untuk startup. Meski demikian, tidak semua investor dapat memberikan keuntungan yang lebih bagi bisnis yang kamu jalani. Perusahaan venture capital yang baik dapat memberikan nilai tambahan yang sangat menguntungkan bagi startup, seperti memberikan sinergi dengan relasi bisnisnya dan reputasi yang lebih baik untuk startup tersebut.

4. Tentukan mentor yang tepat
Dengan adanya mentor, startup dapat memperoleh opini eksternal yang dapat melihat keseluruhan startup secara objektif. Seringkali pelaku startup tidak sadar atas masalah yang dihadapi dan sering mengabaikan orang lain karena kepercayaan diri dan idealisme yang terlalu tinggi.

Namun, dengan adanya seorang mentor yang dipercayai, pendiri startup dapat mendengarkan nasehat mentor tersebut yang pada umumnya mempunyai latar belakang yang baik di industri yang bersangkutan dan opini yang dapat dipercaya.

5. Buat rencana dan roadmap
Tanpa rencana, startup dapat membuang banyak waktu, uang, dan tenaga untuk hal-hal yang sebenarnya tidak akan membantu mereka mencapai tujuan yang diinginkan. Pendiri startup juga perlu menentukan roadmap, yang terdiri dari tujuan atau hasil yang diinginkan dan mencakup langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapainya. Semua ini dilakukan agar startup tidak kehilangan arah dan dapat mencapai tujuannya sesuai dengan linimasa yang telah ditentukan.


Editor: Indyah Sutriningrum
 

SEBELUMNYA

Lelang 104 Aset NFT CryptoPunks di Sotheby’s Batal 

BERIKUTNYA

Resmi Dibuka, Pameran Magister Raffaelo Sajikan Karya Seniman Raphael Dalam 6 Tema

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: