Ini Kata Kurator Pameran Tentang Manifesto VIII
22 February 2022 |
15:10 WIB
Galeri Nasional Indonesia akan kembali mengadakan pameran Manifesto VIII pada tahun ini. Pameran 2 tahunan yang diadakan pertama kali pada 2008 silam tersebut memiliki konsep atau refleksi yang berbeda-berbeda pada setiap penyelenggaraannya, tidak terkecuali pada tahun ini.
Kurator pameran, Rizki A. Zaelani, menuturkan Pameran Manifesto VIII yang diadakan pada 2022 adalah mengenai persoalan tentang visi dan proyeksi kemajuan Indonesia pada masa yang akan datang.
Dia menuturkan perubahan yang terjadi di Indonesia pada saat ini adalah bagian dari arus perubahan yang terjadi di global. Perubahan kehidupan yang terjadi berlangsung revolusioner yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi informasi dan bioteknologi.
[Baca juga: Galeri Nasional Indonesia Mengajak Seniman Ikut Dalam Pameran Manifesto VIII]
“Turut menentukan masa kini dan nanti, sekaligus membentuk pengalaman serta cara hidup sehari-hari secara aktual maupun virtual,” katanya dalam rilis yang diterima oleh Hypeabis.id.
Untuk diketahui, Pameran Manifesto diselenggarakan pertama kali pada 2008 untuk merayakan 100 tahun hari Kebangkitan Nasional. Setelah itu, pameran ini selanjutnya adalah bertajuk Percakapan Masa.
Pada 2012, MANIFESTO #3 Orde dan Konflik, MANIFESTO No.4 “Keseharian” pada 2014, MANIFESTO V “Arus” pada 2016, MANIFESTO 6.0 Multipolar: Seni Rupa Setelah 20 Tahun Reformasi pada 2 tahun berikutnya (2018), dan MANIFESTO VII Pandemi pada saat tahun pertama pandemi atau 2020.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, mengatakan bersyukur dapat menggelar Pameran Manifesto secara rutin dan konsisten setiap 2 tahun sekali selama 14 tahun. Pameran ini merupakan salah satu program unggulan Galeri Nasional Indonesia yang merespons dan beradaptasi dengan kondisi Indonesia terkini. “Tak terkecuali pameran kedelapan kali ini,” katanya.
Dia menuturkan Pameran Manifesto VIII akan digelar dengan mengundang secara terbuka berbagai gagasan estetik dan artistik para seniman atau perupa Indonesia sebagai “manifes-diri”—perorangan maupun kelompok—dalam bersikap memahami pertumbuhan Indonesia di tengah arus perubahan.
Editor: Gita
Kurator pameran, Rizki A. Zaelani, menuturkan Pameran Manifesto VIII yang diadakan pada 2022 adalah mengenai persoalan tentang visi dan proyeksi kemajuan Indonesia pada masa yang akan datang.
Dia menuturkan perubahan yang terjadi di Indonesia pada saat ini adalah bagian dari arus perubahan yang terjadi di global. Perubahan kehidupan yang terjadi berlangsung revolusioner yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi informasi dan bioteknologi.
[Baca juga: Galeri Nasional Indonesia Mengajak Seniman Ikut Dalam Pameran Manifesto VIII]
“Turut menentukan masa kini dan nanti, sekaligus membentuk pengalaman serta cara hidup sehari-hari secara aktual maupun virtual,” katanya dalam rilis yang diterima oleh Hypeabis.id.
Untuk diketahui, Pameran Manifesto diselenggarakan pertama kali pada 2008 untuk merayakan 100 tahun hari Kebangkitan Nasional. Setelah itu, pameran ini selanjutnya adalah bertajuk Percakapan Masa.
Pada 2012, MANIFESTO #3 Orde dan Konflik, MANIFESTO No.4 “Keseharian” pada 2014, MANIFESTO V “Arus” pada 2016, MANIFESTO 6.0 Multipolar: Seni Rupa Setelah 20 Tahun Reformasi pada 2 tahun berikutnya (2018), dan MANIFESTO VII Pandemi pada saat tahun pertama pandemi atau 2020.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, mengatakan bersyukur dapat menggelar Pameran Manifesto secara rutin dan konsisten setiap 2 tahun sekali selama 14 tahun. Pameran ini merupakan salah satu program unggulan Galeri Nasional Indonesia yang merespons dan beradaptasi dengan kondisi Indonesia terkini. “Tak terkecuali pameran kedelapan kali ini,” katanya.
Dia menuturkan Pameran Manifesto VIII akan digelar dengan mengundang secara terbuka berbagai gagasan estetik dan artistik para seniman atau perupa Indonesia sebagai “manifes-diri”—perorangan maupun kelompok—dalam bersikap memahami pertumbuhan Indonesia di tengah arus perubahan.
Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.