Mungkinkah Terinfeksi Omicron Lebih dari Satu Kali? Ini Pendapat Para Ahli
16 February 2022 |
13:16 WIB
Angka kasus positif Covid-19 di Tanah Air terus meningkat. Menurut data Kementerian Kesehatan per 15 Januari 2022 tercatat ada 57.049 kasus terkonfirmasi Covid-19 yang disebut sebagai gelombang varian Omicron. Di beberapa daerah, kasus konfirmasi harian telah melebihi puncak gelombang Delta pada 2021.
Dengan kasus yang terus berkembang, para ahli pun terus melakukan penelitian seputar Omicron, termasuk meneliti terkait kemungkinan seseorang terinfeksi virus varian Omicron lebih dari satu kali.
Menurut ahli epidemiologi AS, Eric Feigl-Ding, infeksi ulang pada Omicron pasti mungkin terjadi jika infeksi Omicron pertama adalah dosis rendah yang tidak cukup merangsang sistem kekebalan tubuh.
“Seseorang juga dapat terinfeksi ulang jika kekebalannya sangat lemah,” katanya seperti dikutip dari akun Twitter pribadinya, Rabu (16/2/2022).
Pernyataannya itu muncul sebagai tanggapan atas sebuah media yang mengutip pernyataan Stanley Weiss, seorang profesor di Rutgers New Jersey Medical School, yang mengatakan bahwa pasien bisa terkena infeksi Omicron dua kali.
“Omicron sangat menular dan tampaknya tidak menyebabkan kekebalan protektif yang luar biasa,” kata Weiss.
Weiss juga mengatakan bahwa di negara asal Omicron, Afrika Selatan, beberapa pasien dilaporkan telah terinfeksi ulang Omicron.
Mengutip dari media mint, Sebelumnya, para ahli telah menemukan bahwa Omicron dapat menginfeksi orang yang pernah mengalami infeksi sebelumnya, yang menyebabkan gejala yang lebih ringan pada beberapa orang dengan kekebalan tertentu.
Menurut sebuah penelitian oleh Imperial College London (ICL), risiko infeksi ulang dengan varian Omicron lima kali lebih tinggi dan tidak menunjukkan tanda-tanda yang lebih ringan daripada Delta. “Perlindungan yang diberikan oleh infeksi masa lalu terhadap infeksi ulang dengan Omicron mungkin serendah 19 persen,” tulis ICL dalam sebuah pernyataan.
Meski demikian, dr. Amesh Adlja dari Johns Hopkins Center for Health Security, menyatakan bahwa belum terlihat jelas bagaimana level antibodi terbentuk, sekuat apa antibodi yang ada, selepas seseorang terinfeksi varian Omicron
"Jadi saya katakan, bisa saja seseorang mengalami reinfeksi varian yang sama yaitu Omicron. Namun soal kisaran waktu terentan ada di bulan ke berapa semenjak infeksi pertama, kami belum bisa memberikan data karena varian ini baru muncul sekitar Oktober dan November 2021," ujar Adlja.
(Baca juga: Begini Cara Dapatkan Obat Gratis untuk Pasien Positif Omicron)
Dr. Allison Arwady, Chicago Department of Public Health Commissioner mengatakan bahwa untuk menjawab pertanyaan apakah seseorang bisa terinfeksi dua kali varian Omicron, masih dibutuhkan banyak penelitian.
"Pada dasarnya kami melihat, selama 3 bulan semenjak seseorang terinfeksi Covid-19 varian apapun, pasien memiliki risiko rendah untuk terinfeksi kembali varian yang sama," ujarnya.
Namun dengan varian Omicron, lanjutnya, kemungkinan yang sama masih tengah dalam penelitian.
"Tapi sambil menunggu perkembangan data, berdasar data varian terdahulu saya berharap pasien yang baru saja terinfeksi Omicron sepertinya tak akan mengalami reinfeksi dalam kisaran waktu beberapa bulan setelahnya," ujar Arwady.
Editor: Fajar Sidik
Dengan kasus yang terus berkembang, para ahli pun terus melakukan penelitian seputar Omicron, termasuk meneliti terkait kemungkinan seseorang terinfeksi virus varian Omicron lebih dari satu kali.
Menurut ahli epidemiologi AS, Eric Feigl-Ding, infeksi ulang pada Omicron pasti mungkin terjadi jika infeksi Omicron pertama adalah dosis rendah yang tidak cukup merangsang sistem kekebalan tubuh.
“Seseorang juga dapat terinfeksi ulang jika kekebalannya sangat lemah,” katanya seperti dikutip dari akun Twitter pribadinya, Rabu (16/2/2022).
Pernyataannya itu muncul sebagai tanggapan atas sebuah media yang mengutip pernyataan Stanley Weiss, seorang profesor di Rutgers New Jersey Medical School, yang mengatakan bahwa pasien bisa terkena infeksi Omicron dua kali.
“Omicron sangat menular dan tampaknya tidak menyebabkan kekebalan protektif yang luar biasa,” kata Weiss.
Weiss juga mengatakan bahwa di negara asal Omicron, Afrika Selatan, beberapa pasien dilaporkan telah terinfeksi ulang Omicron.
Ilustrasi (Dok. Mediakit Ltd/Unsplash)
Menurut sebuah penelitian oleh Imperial College London (ICL), risiko infeksi ulang dengan varian Omicron lima kali lebih tinggi dan tidak menunjukkan tanda-tanda yang lebih ringan daripada Delta. “Perlindungan yang diberikan oleh infeksi masa lalu terhadap infeksi ulang dengan Omicron mungkin serendah 19 persen,” tulis ICL dalam sebuah pernyataan.
Meski demikian, dr. Amesh Adlja dari Johns Hopkins Center for Health Security, menyatakan bahwa belum terlihat jelas bagaimana level antibodi terbentuk, sekuat apa antibodi yang ada, selepas seseorang terinfeksi varian Omicron
"Jadi saya katakan, bisa saja seseorang mengalami reinfeksi varian yang sama yaitu Omicron. Namun soal kisaran waktu terentan ada di bulan ke berapa semenjak infeksi pertama, kami belum bisa memberikan data karena varian ini baru muncul sekitar Oktober dan November 2021," ujar Adlja.
(Baca juga: Begini Cara Dapatkan Obat Gratis untuk Pasien Positif Omicron)
Dr. Allison Arwady, Chicago Department of Public Health Commissioner mengatakan bahwa untuk menjawab pertanyaan apakah seseorang bisa terinfeksi dua kali varian Omicron, masih dibutuhkan banyak penelitian.
"Pada dasarnya kami melihat, selama 3 bulan semenjak seseorang terinfeksi Covid-19 varian apapun, pasien memiliki risiko rendah untuk terinfeksi kembali varian yang sama," ujarnya.
Namun dengan varian Omicron, lanjutnya, kemungkinan yang sama masih tengah dalam penelitian.
"Tapi sambil menunggu perkembangan data, berdasar data varian terdahulu saya berharap pasien yang baru saja terinfeksi Omicron sepertinya tak akan mengalami reinfeksi dalam kisaran waktu beberapa bulan setelahnya," ujar Arwady.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.