Bagaimana Persepsi Orang Indonesia tentang NFT?
15 February 2022 |
20:36 WIB
Layanan survei konsumen Populix hari ini, Selasa (15/2/2022) merilis sebuah survei bertajuk Indonesian Modern Consumption, yang di dalamnya mengulas topik pemahaman masyarakat Indonesia mengenai istilah yang tengah populer dalam beberapa waktu terakhir, yaitu non-fungible token (NFT).
Chief Technology Officer Populix, Jonathan Benhi, mengatakan bahwa pihaknya berupaya mendalami persepsi masyarakat Indonesia secara umum terkait NFT, yang kini telah menjadi arus utama dalam topik perbincangan publik.
Menariknya, dari jumlah responden yang mengetahui mengenai NFT, sekitar 38 persen di antaranya menyatakan pernah membeli aset digital tersebut. Mayoritas produk yang dibeli adalah produk daring, produk gim, fesyen virtual, karya seni, musik, dan lainnya.
Tak hanya itu, responden juga meyakini bahwa aset digital berbasis teknologi blockchain ini akan menjadi tren jangka panjang. 44 persen menjawab NFT akan menjadi tren hingga lebih dari 5 tahun, 28 persen bilang ini akan tren sekitar 3-5 tahun dan hanya 4 persen yang menjawab bahwa tren ini berlangsung kurang dari 1 tahun.
Jonathan berharap bahwa tren ini bisa didukung dengan adanya edukasi dan pengembangan ekosistem yang tepat. Dengan demikian, NFT bisa menjadi peluang bagi para kreator dalam negeri berkarya hingga level international.
[Baca juga: NFT dinilai punya potensi besar untuk pelaku kreatif]
Editor : Fajar Sidik
Chief Technology Officer Populix, Jonathan Benhi, mengatakan bahwa pihaknya berupaya mendalami persepsi masyarakat Indonesia secara umum terkait NFT, yang kini telah menjadi arus utama dalam topik perbincangan publik.
Temuan survei Populix menunjukkan 33 responden menyatakan bahwa mereka telah mengetahui konsep NFT. 51 persen responden menyebut tidak mengetahui hal tersebut dan 16 persen responden menjawab tidak yakin.“Data kami menunjukkan bahwa sepertiga dari responden yang disurvei sudah familiar dengan NFT,” katanya.
Menariknya, dari jumlah responden yang mengetahui mengenai NFT, sekitar 38 persen di antaranya menyatakan pernah membeli aset digital tersebut. Mayoritas produk yang dibeli adalah produk daring, produk gim, fesyen virtual, karya seni, musik, dan lainnya.
(dok. Populix)
Tak hanya itu, responden juga meyakini bahwa aset digital berbasis teknologi blockchain ini akan menjadi tren jangka panjang. 44 persen menjawab NFT akan menjadi tren hingga lebih dari 5 tahun, 28 persen bilang ini akan tren sekitar 3-5 tahun dan hanya 4 persen yang menjawab bahwa tren ini berlangsung kurang dari 1 tahun.
Jonathan berharap bahwa tren ini bisa didukung dengan adanya edukasi dan pengembangan ekosistem yang tepat. Dengan demikian, NFT bisa menjadi peluang bagi para kreator dalam negeri berkarya hingga level international.
[Baca juga: NFT dinilai punya potensi besar untuk pelaku kreatif]
Editor : Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.