NFT Memiliki Potensi Besar Bagi Pelaku Kreatif, Perhatikan Hal-hal ini!
24 January 2022 |
10:11 WIB
Strategic Alliance, NFT & Metaverse Business Partner Kolektibel.com, Fajar Widi, mengatakan bahwa non-fungible token (NFT) memiliki potensi yang besar bagi industri kreatif dalam negeri. Fenomena yang belakangan ramai, lanjutnya, harus menjadi momentum bagi berbagai pihak untuk menumbuhkan ekosistem industri NFT yang baik di Indonesia.
Fajar menuturkan bahwa NFT yang berbasis teknologi blockchain akan memberi angin segar untuk industri kreatif. Pasalnya, teknologi itu memungkinkan seseorang memiliki sebuah aset atau karya, bukan mengonsumsi seperti yang ada pada platform over-the-top lain.
Konsep kepemilikan terhadap aset digital/karya berupa NFT memungkinkan pembuat konten menjual atau mendistribusikan karya mereka kepada pembeli, di mana pembeli juga bisa menjualnya lagi kepada orang lain.
“Ini pertama kalinya konsep konten ownership itu bisa semenarik ini,” katanya kepada Hypeabis.id.
Fajar mengatakan fenomena Ghozali Everyday yang ramai belakangan telah menimbulkan kesadaran masyarakat luas mengenai NFT. Untuk itu, perlu ada tindak lanjut berupa edukasi dan penciptaan pasar yang sehat untuk memaksimalkan potensi tersebut.
Ekosistem tersebut, lanjutnya, tentunya melibatkan para pembeli (demand), pembuat karya/pelaku kreatif (supply), karya NFT, dan platform lokapasar (marketplace). Menurutnya, salah satu penting yang harus dilakukan saat ini adalah edukasi untuk seluruh pihak terkait industri baru ini.
Selain itu, pemerintah juga perlu turun tangan untuk melakukan pengawasan dan membuat regulasi yang bisa menaungi industri di dalamnya; mendorong para pelaku kreatif, mengamankan konsumen, dan menciptakan nilai ekonomi bagi negara.
Pertama, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai dunia NFT dan teknologi yang ada di dalamnya. Kedua, pemilihan NFT marketplace karena tiap platform memiliki karakteristik dan cara kerja tersendiri.
Ketiga, aktif melakukan promosi atau marketing dengan mengedepankan nilai dari karya yang dihasilkan. “Pada dasarnya karya seni itu yang menarik nilai dan ceritanya. Itu harus dikenalkan juga, kalau ngga ambil action ya gimana mau diterima,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengatakan ada tiga pilar penting dari NFT, yang secara umum bisa menjadikan karya itu menarik. Pertama adalah kelangkaan (rarity). Banyak produsen NFT saat ini menghadirkan aset digital yang langka atau memiliki variasi tertentu sehingga lebih memiliki nilai.
Kedua, kegunaan (utility). Jadi, sebuah barang NFT idealnya tidak hanya dijadikan sebagai barang koleksi tapi memiliki nilai tambah bagi para pemiliknya. Ketiga, komunitas (community). Menurutnya, komunitas menjadi kunci penting dari pergerakan NFT sehingga perlu juga menjadi perhatian para pelaku.
“Dengan tiga pilar ini, industri NFT bakal lebih menarik dan atraktif. Kita [Indonesia] sedang menuju kesana,” katanya.
Editor : Gita
Fajar menuturkan bahwa NFT yang berbasis teknologi blockchain akan memberi angin segar untuk industri kreatif. Pasalnya, teknologi itu memungkinkan seseorang memiliki sebuah aset atau karya, bukan mengonsumsi seperti yang ada pada platform over-the-top lain.
Konsep kepemilikan terhadap aset digital/karya berupa NFT memungkinkan pembuat konten menjual atau mendistribusikan karya mereka kepada pembeli, di mana pembeli juga bisa menjualnya lagi kepada orang lain.
“Ini pertama kalinya konsep konten ownership itu bisa semenarik ini,” katanya kepada Hypeabis.id.
Fajar mengatakan fenomena Ghozali Everyday yang ramai belakangan telah menimbulkan kesadaran masyarakat luas mengenai NFT. Untuk itu, perlu ada tindak lanjut berupa edukasi dan penciptaan pasar yang sehat untuk memaksimalkan potensi tersebut.
Ekosistem tersebut, lanjutnya, tentunya melibatkan para pembeli (demand), pembuat karya/pelaku kreatif (supply), karya NFT, dan platform lokapasar (marketplace). Menurutnya, salah satu penting yang harus dilakukan saat ini adalah edukasi untuk seluruh pihak terkait industri baru ini.
Selain itu, pemerintah juga perlu turun tangan untuk melakukan pengawasan dan membuat regulasi yang bisa menaungi industri di dalamnya; mendorong para pelaku kreatif, mengamankan konsumen, dan menciptakan nilai ekonomi bagi negara.
Yang Perlu Diperhatikan
Fajar mengatakan booming-nya NFT tidak secara langsung menjadikan produk atau karya para insan kreatif bisa diterima atau laku terjual secara instan. Dia memberikan beberapa tips untuk pelaku seni dan kreatif untuk terjun ke dunia NFT.Pertama, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai dunia NFT dan teknologi yang ada di dalamnya. Kedua, pemilihan NFT marketplace karena tiap platform memiliki karakteristik dan cara kerja tersendiri.
Ketiga, aktif melakukan promosi atau marketing dengan mengedepankan nilai dari karya yang dihasilkan. “Pada dasarnya karya seni itu yang menarik nilai dan ceritanya. Itu harus dikenalkan juga, kalau ngga ambil action ya gimana mau diterima,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengatakan ada tiga pilar penting dari NFT, yang secara umum bisa menjadikan karya itu menarik. Pertama adalah kelangkaan (rarity). Banyak produsen NFT saat ini menghadirkan aset digital yang langka atau memiliki variasi tertentu sehingga lebih memiliki nilai.
Kedua, kegunaan (utility). Jadi, sebuah barang NFT idealnya tidak hanya dijadikan sebagai barang koleksi tapi memiliki nilai tambah bagi para pemiliknya. Ketiga, komunitas (community). Menurutnya, komunitas menjadi kunci penting dari pergerakan NFT sehingga perlu juga menjadi perhatian para pelaku.
“Dengan tiga pilar ini, industri NFT bakal lebih menarik dan atraktif. Kita [Indonesia] sedang menuju kesana,” katanya.
Editor : Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.