The Pocket Gods (Dok. Mark Christopher/Twitter)

Protes soal Royalti Spotify, Band asal Inggris Ini Bakal Rilis 1.000 Lagu Berdurasi 30 Detik

10 February 2022   |   11:54 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Band rock indie asal Inggris, The Pocket Gods, akan merilis album yang terdiri dari 1.000 lagu yang masing-masing hanya berdurasi 30 detik. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan band tersebut sebagai bentuk protes atas kecilnya royalti yang dibayarkan oleh Spotify.

Spotify telah dikritik banyak musisi karena metode royaltinya, di mana itu akan dibayarkan hanya saat lagu diputar dalam waktu 30 detik. Hal ini memunculkan anggapan di kalangan pakar industri musik bahwa standar lagu pop selama 3 menit akan tergantikan dengan lagu-lagu yang berdurasi pendek.

Dalam sebuah wawancara dengan media The i, The Pocket Gods mengaku bahwa rencana peluncuran album tersebut terinspirasi oleh sebuah artikel yang ditulis profesor musik, Mike Errico, pada 2015 berjudul How Streaming is Changing Everything We Know About Making Music.

“Saya membaca artikel itu dan membuat saya berpikir, mengapa menulis lagu yang lebih panjang ketika kami dibayar cukup kecil hanya untuk 30 detik?,” kata vokalis The Pocket Gods, Mark Christopher, dikutip dari The i, Kamis (10/2/2022).
 

g

Dok.  Mark Christopher/Twitter

Mark mengatakan bahwa album The Pocket Gods yang akan dirilis berjudul Nobody Makes Money Anymore, yang terdiri dari 1.000 lagu dan masing-masing berdurasi 30 detik. Meskipun hal ini, kata Mark, berisiko akan membuat grupnya didiskualifikasi dari Spotify.

“Kami menulis dan merekam 1.000 lagu, masing-masing berdurasi 30 detik. [Durasi] terlama adalah 36 detik. Ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran tentang kampanye tarif royalti yang adil,” imbuhnya.

Bagi Mark, Spotify adalah media alternatif musik yang potensial yang memungkinkan band indie seperti The Pocket Gods untuk mengunggah karya musiknya tanpa perusahaan rekaman.
 

(Baca juga: Spotify Bakal Beri Label Podcast yang Membahas Covid-19 )

Sebelumnya, pada Januari 2022, Spotify juga dikritik oleh ratusan ilmuwan dan profesional media terkait misinformasi soal Covid-19 di platformnya yang dibuat oleh podcast The Joe Rogan Experience.

Lebih dari 270 anggota komunitas sains dan medis menandatangani surat terbuka yang menyebut tindakan Joe Rogan tersebut bukan hanya menyimpang dan menyinggung, tetapi juga berbahaya secara medis dan budaya.

Setelah penerbitan surat itu, penyanyi asal Kanada Neil Young menuntut musiknya untuk segera dihapus dari Spotify, dan diikuti oleh musisi terkenal lainnya seperti Joni Mitchell, David Crosby dan Graham Nash.

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

Inilah Game-Game Baru yang Diumumkan Pada Ajang Nintendo Direct Pertama 2022 

BERIKUTNYA

Mengancam Jiwa? Waspada 6 Komplikasi GERD

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: