Mengancam Jiwa? Waspada 6 Komplikasi GERD
10 February 2022 |
13:14 WIB
Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) mungkin menjadi penyakit umum yang dialami orang Indonesia. Namun belakangan, penyakit saluran cerna dengan gejala dan komplikasi yang mengganggu, yang diakibatkan oleh refluks atau naiknya isi lambung ke kerongkongan ini sering dikaitkan dengan kematian.
Benarkah GERD dapat menyebabkan kematian? “GERD tidak mengancam jiwa tetapi penyakit ini mengganggu kualitas hidup dan berujung komplikasi fatal,” tegas Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM Profesor dr. Ari Fahrial Syam dalam diskusi virtual, Kamis (10/2/2022).
Ari menerangkan, penanganan GERD yang tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi peradangan pada dinding dalam kerongkongan atau esofagus. Peradangan tersebut dapat menyebabkan munculnya luka hingga jaringan parut di kerongkongan sehingga penderita menjadi sulit menelan.
Kondisi ini juga memicu terjadinya Esofagitis, Striktur Esofagus, dan Barrett’s Esophagus yaitu penyakit yang berisiko menimbulkan kanker esofagus. “GERD dapat menyebabkan kematian apabila sudah terjadi perubahan striktur esophagus dan bertransformasi menjadi kanker esophagus,” jelasnya.
Nah, berikut itu komplikasi pada GERD yang patut diwaspadai :
1. Esofagitis (radang kerongkongan)
Refluks asam lambung dapat menyebabkan peradangan pada kerongkongan. Dalam medis, kondisi ini dikenal dengan istilah esofagitis. Esofagitis bisa menyebabkan gejala tenggorokan sakit dan kesulitan menelan.
3. Ulkus esofagus
Asam lambung yang kembali naik bisa merusak lapisan kerongkongan dan menimbulkan tukak atau luka menyakitkan. Kondisi ini dikenal dengan istilah ulkus esofagus. Jika kondisi tidak diobati, ulkus esofagus dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti perforasi esofagus atau lubang di kerongkongan, serta perdarahan.
3. Striktur esofagus
GERD yang tidak diobati bisa memicu peradangan dan munculnya jaringan parut pada tenggorokan. Dalam medis, kondisi ini dikenal dengan istilah striktur esofagus. Kondisi ini akhirnya membuat kerongkongan lebih sempit dan kencang yang akan menyebabkan sulit dan sakit saat menelan.
Selain itu, makanan dan cairan dari kerongkongan ke perut juga akan sulit mengalir sehingga pernapasan terasa sempit. Pada beberapa kasus, zat serta makanan padat dapat tersangkut di kerongkongan dan meningkatkan risiko tersedak. Parahnya, striktur esofagus juga bisa menyebabkan kekurangan gizi serta dehidrasi.
4. Pneumonia aspira
Kondisi ini terjadi saat asam lambung naik ke tenggorokan atau mulut, dan terhirup hingga ke paru-paru. Untuk mengatasi kondisi ini, perlu mendapatkan antibiotik dari dokter. Jika kasusnya parah, perlu dirawat inap dan diberikan terapi pendukung untuk pernapasan. Pneumonia aspira yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kematian.
5. Barrett’s esophagus
Kerusakan pada kerongkongan karena GERD bisa membuat struktur lapisan organ tersebut berubah. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kondisi ini terjadi pada 10–15 persen orang yang mengalami GERD.
Saat terjadi barrett’s esophagus, sel skuamosa yang melapisi esofagus bagian bawah akan digantikan oleh sel-sel kelenjar. Sel-sel kelenjar ini dapat tumbuh tidak terkendali dan menyebabkan kanker kerongkongan.
6. Kanker kerongkongan atau esofagus
GERD dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan meski risikonya cenderung rendah. Jenis kanker kerongkongan yang bisa terjadi akibat GERD, misalnya adenokarsinoma. Kanker jenis ini biasanya akan memengaruhi kerongkongan bagian bawah.
Gejala yang dapat dirasakan saat mengalami kanker kerongkongan adalah sulit menelan, penurunan berat badan tanpa sebab, hingga sakit mag parah. Gejala ini biasanya diketahui saat kanker telah berada pada stadium lanjut.
Editor: Indyah Sutriningrum
Benarkah GERD dapat menyebabkan kematian? “GERD tidak mengancam jiwa tetapi penyakit ini mengganggu kualitas hidup dan berujung komplikasi fatal,” tegas Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM Profesor dr. Ari Fahrial Syam dalam diskusi virtual, Kamis (10/2/2022).
Ari menerangkan, penanganan GERD yang tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi peradangan pada dinding dalam kerongkongan atau esofagus. Peradangan tersebut dapat menyebabkan munculnya luka hingga jaringan parut di kerongkongan sehingga penderita menjadi sulit menelan.
Kondisi ini juga memicu terjadinya Esofagitis, Striktur Esofagus, dan Barrett’s Esophagus yaitu penyakit yang berisiko menimbulkan kanker esofagus. “GERD dapat menyebabkan kematian apabila sudah terjadi perubahan striktur esophagus dan bertransformasi menjadi kanker esophagus,” jelasnya.
Nah, berikut itu komplikasi pada GERD yang patut diwaspadai :
1. Esofagitis (radang kerongkongan)
Refluks asam lambung dapat menyebabkan peradangan pada kerongkongan. Dalam medis, kondisi ini dikenal dengan istilah esofagitis. Esofagitis bisa menyebabkan gejala tenggorokan sakit dan kesulitan menelan.
3. Ulkus esofagus
Asam lambung yang kembali naik bisa merusak lapisan kerongkongan dan menimbulkan tukak atau luka menyakitkan. Kondisi ini dikenal dengan istilah ulkus esofagus. Jika kondisi tidak diobati, ulkus esofagus dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti perforasi esofagus atau lubang di kerongkongan, serta perdarahan.
3. Striktur esofagus
GERD yang tidak diobati bisa memicu peradangan dan munculnya jaringan parut pada tenggorokan. Dalam medis, kondisi ini dikenal dengan istilah striktur esofagus. Kondisi ini akhirnya membuat kerongkongan lebih sempit dan kencang yang akan menyebabkan sulit dan sakit saat menelan.
Selain itu, makanan dan cairan dari kerongkongan ke perut juga akan sulit mengalir sehingga pernapasan terasa sempit. Pada beberapa kasus, zat serta makanan padat dapat tersangkut di kerongkongan dan meningkatkan risiko tersedak. Parahnya, striktur esofagus juga bisa menyebabkan kekurangan gizi serta dehidrasi.
4. Pneumonia aspira
Kondisi ini terjadi saat asam lambung naik ke tenggorokan atau mulut, dan terhirup hingga ke paru-paru. Untuk mengatasi kondisi ini, perlu mendapatkan antibiotik dari dokter. Jika kasusnya parah, perlu dirawat inap dan diberikan terapi pendukung untuk pernapasan. Pneumonia aspira yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kematian.
5. Barrett’s esophagus
Kerusakan pada kerongkongan karena GERD bisa membuat struktur lapisan organ tersebut berubah. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kondisi ini terjadi pada 10–15 persen orang yang mengalami GERD.
Saat terjadi barrett’s esophagus, sel skuamosa yang melapisi esofagus bagian bawah akan digantikan oleh sel-sel kelenjar. Sel-sel kelenjar ini dapat tumbuh tidak terkendali dan menyebabkan kanker kerongkongan.
6. Kanker kerongkongan atau esofagus
GERD dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan meski risikonya cenderung rendah. Jenis kanker kerongkongan yang bisa terjadi akibat GERD, misalnya adenokarsinoma. Kanker jenis ini biasanya akan memengaruhi kerongkongan bagian bawah.
Gejala yang dapat dirasakan saat mengalami kanker kerongkongan adalah sulit menelan, penurunan berat badan tanpa sebab, hingga sakit mag parah. Gejala ini biasanya diketahui saat kanker telah berada pada stadium lanjut.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.