Mau Mulai Bisnis Online? Simak Dulu 5 Risiko Ini
08 February 2022 |
21:20 WIB
3. Persaingan bisnis yang ketat
Risiko lain yang perlu dipahami para pelaku bisnis online adalah persaingan ketat dan terjadinya perang harga. Apalagi di masa sekarang, ketika jumlah pelaku bisnis online sudah semakin meningkat dan tidak sedikit yang menjual produk serupa.Lalu, bagaimana cara agar produk yang dijual tetap menonjol di tengah persaingan ketat dan dapat bersaing dengan kompetitor? Pertama-tama, harus serius dalam strategi pemasaran produk.
Dengan strategi pemasaran yang baik, calon pembeli pun akan penasaran dengan produk kamu dan tertarik ingin mencoba. Selain itu, tingkatkan pelayanan dari hari ke hari supaya pelanggan betah dan loyal.
Contoh strategi pemasaran yang paling simpel tapi efektif adalah dengan membuat promo atau diskon. Penjual bisa juga menerapkan loyalty program kepada konsumen agar jumlah penjualan tetap terjaga.
4. Operasional belum siap
Risiko bisnis online yang berikutnya menyangkut masalah operasional. Adakalanya para pelaku bisnis online, terutama pemula, masih belum memiliki sistem operasional yang baik. Dampaknya, saat pembeli berdatangan, penjual justru belum siap melakukan transaksi jual-beli.Selain merugikan dari segi pemasukan, situasi seperti ini juga berpotensi merusak reputasi bisnis yang coba dibangun. Sebab, konsumen justru bisa merasa tidak puas dengan pelayanan yang kamu berikan. Walau produk yang dijual bagus, tetapi jika pengalaman pelanggan kurang menyenangkan, penilaian mereka pun tentu akan terpengaruh.
Untuk meminimalkan risiko bisnis yang satu ini, kalian bisa mulai membenahi sistem operasional terlebih dahulu. Namun, bila usaha memang belum resmi dirilis bisa terlebih dahulu melakukan tes penjualan sebelum masa launching tiba, dengan tujuan menguji sistem yang telah dibuat.
5. Pembeli mudah bosan
Saat ini, perubahan tren terjadi dengan cepat. Apa yang dibutuhkan kemarin bisa saja berbeda dari hari ini, bahkan berubah lagi esok hari. Akibatnya, pembeli cenderung lebih cepat merasa bosan untuk terus-terusan mengikuti perubahan.Walau hal ini terkesan di luar kendalimu sebagai penjual, risiko bisnis ini tetap bisa diantisipasi. Salah satu caranya bisa dengan rutin memantau kebutuhan dan tren pasar.
Misalnya, saat ini pengguna e-commerce dan konsumen bisnis online banyak datang dari kalangan anak muda atau pekerja yang jarang menyediakan cash. Maka untuk memenuhi kebutuhan mereka, kalian dapat menyediakan fitur pembayaran digital untuk e-wallet, QRIS, dan pembayaran kartu. Hal ini juga bisa dilakukan agar konsumen tetap nyaman berbelanja di toko kalian.
Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.