Mau Mulai Bisnis Online? Simak Dulu 5 Risiko Ini
08 February 2022 |
21:20 WIB
Seiring perkembangan waktu, bisnis online kian digandrungi banyak orang. Meski bisnis online acapkali dianggap lebih sederhana dibanding bisnis konvensional, bukan berarti model bisnis satu ini tidak memiliki risiko. Sama seperti model bisnis lainnya, berbisnis secara online juga memiliki tantangan tersendiri.
Risiko itupun bisa muncul kapan saja tanpa diduga dan seringkali tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu, sebelum risiko bisnis yang akan kamu hadapi menimbulkan dampak yang besar, berikut beberapa macam risiko bisnis online yang harus diketahui sekaligus cara mencegahnya menurut Go Biz.
Hal ini biasanya terjadi karena sifat bisnis online itu sendiri yang sangat dinamis, khususnya dalam hal permintaan pasar. Bagaimanapun dalam bisnis online, permintaan pasar sangat cepat berubah. Sebagai contoh, permintaan terhadap produk A tinggi pada bulan Januari, tetapi permintaannya justru dapat menurun di bulan Februari.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Ada baiknya penjual selalu memantau tren pasar. Jika tren pasar sudah terbaca, akan mudah bagi kalian untuk memperkirakan jumlah stok produk. Hindari juga menyetok produk dalam jumlah besar, terutama jika produk tersebut adalah produk tren yang belum teruji kontinuitasnya di pasar.
Perbedaan inilah yang kemudian menimbulkan risiko bisnis pada bisnis online. Sebagai contoh, kalian sebagai penjual menerima pesanan dari seorang calon pembeli. Namun, saat produk sudah jadi dan siap dikirimkan, terjadi hit and run. Calon pembeli menghilang dan tidak melakukan pembayaran terhadap produk yang sudah dibuat.
Kejadian macam ini jelas akan menimbulkan kerugian, terlebih jika produk adalah pesanan khusus yang disesuaikan dengan permintaan calon pembeli. Tentunya, sulit bagi penjual untuk menemukan pembeli pengganti.
Sebelum hal ini terjadi, ada baiknya untuk mengambil langkah antisipatif. Berlakukan sistem DP atau uang muka, ketika pembeli ingin membuat pesanan. Dengan begitu, kalian tidak perlu memulai proses produksi sebelum calon pembeli melakukan pembayaran tersebut.
Risiko itupun bisa muncul kapan saja tanpa diduga dan seringkali tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu, sebelum risiko bisnis yang akan kamu hadapi menimbulkan dampak yang besar, berikut beberapa macam risiko bisnis online yang harus diketahui sekaligus cara mencegahnya menurut Go Biz.
1. Stok barang tidak sesuai penjualan
Jenis risiko yang paling sering muncul dalam bisnis online berkaitan dengan stok barang. Entah itu stok terlalu banyak (overstocked) dan tidak sebanding dengan penjualan, atau stok barang menipis dan tidak dapat memenuhi permintaan pasar.Hal ini biasanya terjadi karena sifat bisnis online itu sendiri yang sangat dinamis, khususnya dalam hal permintaan pasar. Bagaimanapun dalam bisnis online, permintaan pasar sangat cepat berubah. Sebagai contoh, permintaan terhadap produk A tinggi pada bulan Januari, tetapi permintaannya justru dapat menurun di bulan Februari.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Ada baiknya penjual selalu memantau tren pasar. Jika tren pasar sudah terbaca, akan mudah bagi kalian untuk memperkirakan jumlah stok produk. Hindari juga menyetok produk dalam jumlah besar, terutama jika produk tersebut adalah produk tren yang belum teruji kontinuitasnya di pasar.
2. Pembeli tiba-tiba hilang
Bisnis online jelas berbeda dari bisnis offline, terutama dari segi pembeli atau konsumen. Ketika menjalankan bisnis online, kalian sebagai penjual tidak tahu seperti apa rupa konsumen. Sebaliknya, di bisnis offline, transaksi jual-beli terjadi secara tatap muka.Perbedaan inilah yang kemudian menimbulkan risiko bisnis pada bisnis online. Sebagai contoh, kalian sebagai penjual menerima pesanan dari seorang calon pembeli. Namun, saat produk sudah jadi dan siap dikirimkan, terjadi hit and run. Calon pembeli menghilang dan tidak melakukan pembayaran terhadap produk yang sudah dibuat.
Kejadian macam ini jelas akan menimbulkan kerugian, terlebih jika produk adalah pesanan khusus yang disesuaikan dengan permintaan calon pembeli. Tentunya, sulit bagi penjual untuk menemukan pembeli pengganti.
Sebelum hal ini terjadi, ada baiknya untuk mengambil langkah antisipatif. Berlakukan sistem DP atau uang muka, ketika pembeli ingin membuat pesanan. Dengan begitu, kalian tidak perlu memulai proses produksi sebelum calon pembeli melakukan pembayaran tersebut.
Ilustrasi (Dok. Liza Summer/Pexels)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.