6 Tips Self-Healing untuk Jaga Kesehatan Mental
08 February 2022 |
20:47 WIB
Kembalinya kebijakan work from home atau bekerja di rumah membuat hadirnya tantangan dalam segi mental di dalam masyarakat dari berbagai kalangan. Salah satu gejalanya adalah keluhan psikosomatik yang rasa sakit fisik tanpa adanya gejala fisik sebagai akibat dari stres, panik, dan kecemasan.
Tidak hanya itu, kesehatan mental di masa pandemi juga rentan terjadi sehingga inilah yang kemudian mendorong masyarakat untuk bisa melakukan pemulihan diri yang sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Menurut psikolog Indah Sundari, ini 6 tips yang bisa dilakukan untuk self-healing di masa pandemi.
Tidak hanya itu, kesehatan mental di masa pandemi juga rentan terjadi sehingga inilah yang kemudian mendorong masyarakat untuk bisa melakukan pemulihan diri yang sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Menurut psikolog Indah Sundari, ini 6 tips yang bisa dilakukan untuk self-healing di masa pandemi.
1. Melakukan kegiatan seni
Kegiatan seni seperti melukis dan membuat kerajinan tangan bisa membantu memulihkan diri dan mengembalikan energi positif di dalam tubuh, sehingga bisa meningkatkan produktivitas. Bisa dilakukan oleh anak dan orang dewasa, kegiatan ini dinilai bisa menjaga kesehatan mental.
"Melakukan proses kesenian bisa meningkatkan beberapa hormon dalam tubuh yang kemudian meningkatkan aspek psikologis seperti kebahagiaan dan keamanan, serta perkembangan sensor motorik anak bisa optimal," jelas Indah dalam webinar Self-Healing Lewat Berkarya Bareng Tokopedia, Selasa (08/02/2022).
"Melakukan proses kesenian bisa meningkatkan beberapa hormon dalam tubuh yang kemudian meningkatkan aspek psikologis seperti kebahagiaan dan keamanan, serta perkembangan sensor motorik anak bisa optimal," jelas Indah dalam webinar Self-Healing Lewat Berkarya Bareng Tokopedia, Selasa (08/02/2022).
2. Meditasi dengan menulis dan membaca
Selain membuat karya seni, kegiatan meditasi diri dengan menulis jurnal dan membaca buku pengembangan diri juga bisa jadi kegiatan alternatif untuk menjaga kesehatan mental. Menurut Indah, menulis jurnal harian bisa membantu mengurai emosi, pikiran, dan perasaan negatif agar lebih mudah dipahami dan dipetakan.
"Fungsi journaling memetakan pikiran dan perasaan. Bentuknya tidak harus buku, tapi bisa juga dengan mencatat di laptop dan handphone," tambahnya.
Selain menulis jurnal, dia juga menyarankan kegiatan membaca buku seperti pengembangan diri bisa diperbanyak untuk memulihkan diri.
"Fungsi journaling memetakan pikiran dan perasaan. Bentuknya tidak harus buku, tapi bisa juga dengan mencatat di laptop dan handphone," tambahnya.
Selain menulis jurnal, dia juga menyarankan kegiatan membaca buku seperti pengembangan diri bisa diperbanyak untuk memulihkan diri.
3. Jaga hubungan & berbagi cerita
Komunikasi dengan orang-orang di sekitar bisa menjadi cara untuk menjaga hubungan dengan orang-orang terdekat seperti keluarga dan teman. Dukungan ini bisa memberikan rasa tenang, mengurangi perasaan sendirian, dan sebagai bantuan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Perlu diingat, mengomunikasikan hal-hal ini bisa dilakukan dengan asertif, terutama ketika Genhype membutuhkan ruang personal yang tidak bisa diganggu orang lain menggunakan perspektif 'I' statement.
"'I' statement bisa lebih asertif dan lebih mengungkapkan apa yang dirasakan. 'You' statement ada indikasi pendekatan dan menyalahkan sehingga komunikasi jadi terhambat," tutur Indah.
Perlu diingat, mengomunikasikan hal-hal ini bisa dilakukan dengan asertif, terutama ketika Genhype membutuhkan ruang personal yang tidak bisa diganggu orang lain menggunakan perspektif 'I' statement.
"'I' statement bisa lebih asertif dan lebih mengungkapkan apa yang dirasakan. 'You' statement ada indikasi pendekatan dan menyalahkan sehingga komunikasi jadi terhambat," tutur Indah.
4. Kenali batas diri sendiri
Batasan diri dalam beraktivitas sehari-hari ternyata juga harus dikenal dengan baik lho! Hal ini disebabkan karena tidak adanya batasan bisa menyebabkan penurunan kondisi diri dalam beberapa aspek, misalnya produktivitas, kekurangan fokus, kualitas tidur, dan nafsu makanan yang terganggu.
"Artinya kita perlu sediakan waktu untuk ‘istirahat’ dari rutinitas, termasuk bekerja, untuk melakukan kegiatan menyenangkan sehingga pikiran kita bisa recharged kembali," ujarnya.
Mengenal diri sendiri bisa juga dilakukan dengan memperhatikan beberapa rambu awal yang menunjukkan hal yang kurang baik pada diri sendiri, misalnya perilaku menjauh dari orang dan tidak mau beraktivitas, tidak adanya energi dan ketidakberdayaan, hingga perubahan mood/emosi dan konsumsi berlebihan pada produk tertentu.
"Artinya kita perlu sediakan waktu untuk ‘istirahat’ dari rutinitas, termasuk bekerja, untuk melakukan kegiatan menyenangkan sehingga pikiran kita bisa recharged kembali," ujarnya.
Mengenal diri sendiri bisa juga dilakukan dengan memperhatikan beberapa rambu awal yang menunjukkan hal yang kurang baik pada diri sendiri, misalnya perilaku menjauh dari orang dan tidak mau beraktivitas, tidak adanya energi dan ketidakberdayaan, hingga perubahan mood/emosi dan konsumsi berlebihan pada produk tertentu.
5. Atur 'ruang' kerja
Mengatur ruang kerja juga bisa menjadi hal yang dilakukan dalam upaya self-healing. Beberapa kiat yang Indah sarankan adalah perubahan tata letak ruangan; mengatur posisi dan ruang yang sesuai dengan kondisi kerja; dan mengondisikan diri secara psikologis untuk 'bekerja'.
6. Olahraga fisik dan mental
Selain aktivitas seni, olahraga bisa jadi kegiatan lain yang membantu pemulihan diri. Ini bisa dilakukan dengan membuat rutinitas yang menyenangkan seperti yoga dan lari pagi atau kegiatan mengasyikkan lainnya seperti bermain sepatu roda.
Editor: Gita
Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.