Ilustrasi (Dok. Freepik)

25 Persen Orang Akan Menghabiskan 1 Jam Per Hari di Metaverse Pada 2026

08 February 2022   |   18:46 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Istilah metaverse yang mengacu pada kombinasi dunia nyata dan maya belakangan menjadi ramai dibicarakan. Sejumlah perusahaan besar dan sederet figur publik menyatakan optimismenya terhadap ‘dunia baru masa depan’ tersebut. 

Menggarisbawahi isu yang berkembang belakangan, firma riset Gartner melakukan studi mengenai hal ini. Hasilnya menyebutkan bahwa satu dari empat orang diperkirakan bakal menghabiskan setidaknya 1 jam sehari di metaverse untuk bekerja, berbelanja, pendidikan, sosial, dan hiburan pada 2026 mendatang. 

Research Vice President Gartner, Marty Resnick, mengatakan bahwa banyak perusahaan kini telah mengembangkan inovasi untuk mereplikasi kehidupan penggunanya di dunia digital. Ini termasuk kehadiran kelas virtual, rumah virtual, hingga kegiatan lain bersifat sepenuhnya daring. 

“Akhirnya, banyak kegiatan akan berlangsung di satu lingkungan - metaverse - dengan banyak tujuan menggunakan berbagai teknologi,” katanya. 


[Baca juga : Perusahaan-perusahaan yang bakal mewujudkan metaverse]

Lantaran tidak ada vendor tunggal yang akan memiliki metaverse, Gartner memprediksi bahwa nantinya dunia virtual tersebut akan memiliki ekonomi virtual tersendiri yang didorong oleh mata uang kripto (cryptocurrency) dan non-fungible token (NFT). 

Firma riset itu menyatakan bahwa metaverse akan berdampak pada setiap bisnis yang berinteraksi dengan konsumen tiap hari. Ini juga akan memengaruhi cara pekerjaan diselesaikan. Perusahaan, bakal menekankan keterlibatan, kolaborasi, dan koneksi yang lebih baik dengan karyawan dan konsumen mereka. 

Resnick juga menyebut, perusahaan akan memiliki kemampuan untuk memperluas dan meningkatkan model bisnis mereka dengan cara yang lebih pernah terjadi. Dia memprediksi pada 2026 mendatang, 30 persen organisasi di dunia akan memiliki produk dan layanan di metaverse. 

Kendati demikian, dia mengingatkan bahwa adopsi teknologi metaverse baru lahir dan terfragmentasi. Oleh sebab itu, perlu investasi yang tidak sedikit untuk benar-benar mengembangkan layanan yang baik di dunia digital tersebut. 

“Masih terlalu dini untuk mengetahui investasi mana yang akan bertahan dalam jangka panjang. Akan tetapi, product manager harus meluangkan waktu untuk belajar, mengeksplorasi, dan mempersiapkan metaverse,” ujarnya. 


Editor : Gita

SEBELUMNYA

Covid-19 Melonjak, 6 Acara Televisi dan Musikal di Korea Selatan Tunda Produksi

BERIKUTNYA

Treatment Laser Ini Bisa Remajakan dan Kencangkan Miss V

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: