Kegilaan NFT Berlanjut, Clipart Gambar Batu Terjual Rp8 Miliar
31 August 2021 |
15:29 WIB
Kegilaan seputar non-fungible token (NFT) tampaknya telah kembali ke industri kripto setelah penjualan NFT Ether Rock yang mencapai rekor senilai US$611.170 atau jika dikonversi sekitar Rp8,8 miliar. Pembelian ini dilakukan oleh pendiri Tron dan penggemar NFT, Justin Sun.
Mogul berusia 31 tahun bahkan tidak bisa membawa 'pet rock' ini pulang dan mengelusnya karena Ether Rock adalah sebuah Clipart dari batu yang dibelinya dengan 187 Etherum.
Ether Rock tetap menjadi salah satu proyek NFT orisinal yang diluncurkan di blockchain, dirilis setelah peluncuran CryptoPunks pada Juni 2017.
Lebih dari sekadar gambar digital, atau “Rock.jpg”, setiap Ether Rock yang dicetak hadir dalam warna yang unik dan memiliki bentuk serta ukuran identik.
Apa yang menggerakkan para penggemar NFT untuk membeli benda yang bahkan tidak bisa dipegang ini? Sama dengan orang-orang yang membeli kartu bisbol untuk dikoleksi, makin langka, makin tinggi harganya.
Mogul berusia 31 tahun bahkan tidak bisa membawa 'pet rock' ini pulang dan mengelusnya karena Ether Rock adalah sebuah Clipart dari batu yang dibelinya dengan 187 Etherum.
Ether Rock tetap menjadi salah satu proyek NFT orisinal yang diluncurkan di blockchain, dirilis setelah peluncuran CryptoPunks pada Juni 2017.
Lebih dari sekadar gambar digital, atau “Rock.jpg”, setiap Ether Rock yang dicetak hadir dalam warna yang unik dan memiliki bentuk serta ukuran identik.
Apa yang menggerakkan para penggemar NFT untuk membeli benda yang bahkan tidak bisa dipegang ini? Sama dengan orang-orang yang membeli kartu bisbol untuk dikoleksi, makin langka, makin tinggi harganya.
Just spent half million dollars on a rock pic.twitter.com/4zDmDgzERz
— Justin Sun (@justinsuntron) August 22, 2021
"Batu virtual ini tidak memiliki tujuan lain selain dapat diperjualbelikan. Dia hanya memberikan kalian rasa bangga sebagai pemilik 1 dari 100 Ether Rock yang ada," seperti dikutip dari website Ether Rocks.
Menurut CrytoBriefing, sebagian dari 100 Ether Rocks ini telah hilang dari waktu ke waktu dan jumlahnya yang terbatas telah menyebabkan harga batu dua dimensi ini melambung.
Ether Rocks diproduksi dalam berbagai warna berbeda termasuk empat batu langka berwarna kebiruan, yang kontras dengan batu lain berwarna abu-abu.
NFT ini diproduksi dengan menggunakan bonding curve, yang artinya batu pertama yang dicetak berharga 0,01 Ethereum dan yang terakhir berharga sekitar 10 Ethereum.
Sekarang, seluruh koleksi 100 EtherRock telah terjual habis, dengan hanya 33 yang tersedia untuk dijual kembali di etherrock.com.
Diperkirakan sekitar 20 persen dari 100 batu asli yang dicetak berada di dompet kripto yang sudah mati atau telah dilupakan oleh pemilik aslinya.
Popularitas NFT telah membuat pasar NFT terkemuka, OpenSea, mencapai rekor metrik dalam volume perdagangan dan jumlah pengguna yang aktif di platformnya.
OpenSea baru-baru ini mengumumkan telah mencapai lebih dari US$1 miliar dalam volume perdagangan untuk bulan Agustus saja.
Situs tersebut juga menyatakan bahwa pengguna layanannya telah naik dari 300 menjadi lebih dari 24.000 pengguna pada bulan Agustus.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.