10 Tradisi Unik Perayaan Imlek di Indonesia
01 February 2022 |
10:59 WIB
Hari ini, Selasa (1/2/2022), umat Konghucu merayakan Imlek dan memasuki tahun Macan Air yang dianggap menjadi tahun penuh keberanian dan percaya diri. Dalam tradisi Imlek di Tanah Air, beberapa daerah memiliki keunikan tersendiri dalam merayakannya.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut 10 tradisi perayaan Tahun Baru Imlek di Tanah Air yang tergolong unik.
Tradisi ini awalnya dimulai oleh seorang kapiten China bernama Gan Djie. Dia beserta istrinya memiliki jiwa sosial yang tinggi, di mana pada masanya untuk bisa mendapatkan air bersih terbilang cukup sulit. Oleh sebab itu, Djie dan istri menyediakan teh yang dapat diminum oleh pedagang keliling, buruh, dan siapapun yang lewat.
Atraksi Tatung merupakan percampuran dari tradisi Tionghoa dengan budaya Dayak. Dalam bahasa Hakka, Tatung berarti orang yang dirasuki oleh roh, leluhur, dewa, atau kekuatan supranatural.
Sebelumnya, para Tatung harus berpuasa selama tiga hari sebelum acara. Hal ini bertujuan agar Tatung berada dalam keadaan bersih dan suci. Para pendeta akan memanggil roh untuk memasuki tubuh para Tatung agar menjadi kebal. Kemudian Tatung diarak dari vihara keliling kota. Tatung berdandan mewakili kelompok Tionghoa dan Dayak.
Para Tatung akan beratraksi untuk menunjukkan kekebalan seperti menusukkan kawat dari pipi kiri ke pipi kanan, berjalan di atas pecahan kaca, dan meminum arak. Hal menarik dari pawai ini adalah para Tatung tidak terluka sama sekali.
Digelar di Selat Panjang, Riau, tradisi Perang Air Meranti sudah dilakukan puluhan tahun lalu. Perang air ini juga dikenal dengan nama Cian Ciu. Tak hanya itu, acara ini juga biasanya diramaikan dengan festival kuliner, live music, dan pesta kembang api. Perang Air Meranti ini pun menjadi salah satu tujuan wisata baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara.
(Baca juga: Tak Perlu Keluar Rumah, Ini 7 Ide Seru Merayakan Imlek)
Setiap sumur memiliki nama dan dan dipercaya memiliki khasiat yang berbeda. Ketujuh nama sumur itu yakni Sri Ningsih berkhasiat untuk menerangkan lahir dan batin, Sri Waras berkhasiat untuk sehat dan sentosa, Sri Lungguh berkhasiat untuk kedudukan derajat, Sri Kumaratih Kumajaya berkhasiat untuk mencari jodoh, Sri Rejeki berkhasiat untuk usaha mencari rezeki, Dewi Sri Mulyasari berkhasiat untuk pengobatan, dan Sri Ponco Warno berkhasiat untuk tolak malapetaka.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut 10 tradisi perayaan Tahun Baru Imlek di Tanah Air yang tergolong unik.
1. Tradisi Patekoan (Jakarta)
Selain tradisi pertunjukan naga liong dan barongsai, Tahun Baru Imlek dirayakan dengan cukup unik di Jakarta. Tradisi Patekoan ini telah dilakukan dari masa ke masa dan biasanya dapat kamu temukan di sekitar kawasan Glodok, Jakarta Barat, dengan menyuguhkan air teh dengan gratis dan bisa diminum oleh semua masyarakat yang sedang kebetulan lewat.Tradisi ini awalnya dimulai oleh seorang kapiten China bernama Gan Djie. Dia beserta istrinya memiliki jiwa sosial yang tinggi, di mana pada masanya untuk bisa mendapatkan air bersih terbilang cukup sulit. Oleh sebab itu, Djie dan istri menyediakan teh yang dapat diminum oleh pedagang keliling, buruh, dan siapapun yang lewat.
2. Bogor Street Festival (Bogor)
Tak hanya Jakarta, kota hujan ini juga memiliki kemeriahan tersendiri saat perayaan Imlek tepatnya saat Cap Go Meh. Di Bogor, biasanya diadakan parade dan pertunjukkan seni yang merupakan campuran budaya dari Tionghoa dan Sunda. Bogor Street Festival biasanya akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan parade budaya seperti barongsai, bazar, talkshow dan masih banyak lagi.3. Pawai Tatung (Singkawang)
Perayaan Imlek di Singkawang ini merupakan salah satu perayaan Imlek yang meriah, Toppers. Pawai Tatung juga menjadi salah satu tujuan wisata di saat Imlek. Pawai Tatung dilakukan 15 hari setelah Tahun Baru Imlek, tepatnya saat Cap Go Meh. Dua hari sebelum Pawai Tatung juga terdapat pawai lampion, pawai nagai, dan arak-arakan barongsai.Atraksi Tatung merupakan percampuran dari tradisi Tionghoa dengan budaya Dayak. Dalam bahasa Hakka, Tatung berarti orang yang dirasuki oleh roh, leluhur, dewa, atau kekuatan supranatural.
Sebelumnya, para Tatung harus berpuasa selama tiga hari sebelum acara. Hal ini bertujuan agar Tatung berada dalam keadaan bersih dan suci. Para pendeta akan memanggil roh untuk memasuki tubuh para Tatung agar menjadi kebal. Kemudian Tatung diarak dari vihara keliling kota. Tatung berdandan mewakili kelompok Tionghoa dan Dayak.
Para Tatung akan beratraksi untuk menunjukkan kekebalan seperti menusukkan kawat dari pipi kiri ke pipi kanan, berjalan di atas pecahan kaca, dan meminum arak. Hal menarik dari pawai ini adalah para Tatung tidak terluka sama sekali.
Pawai Tatung di Singkawang (Dok. Indonesia Kaya)
4. Perang Air Meranti (Riau)
Digelar di Selat Panjang, Riau, tradisi Perang Air Meranti sudah dilakukan puluhan tahun lalu. Perang air ini juga dikenal dengan nama Cian Ciu. Tak hanya itu, acara ini juga biasanya diramaikan dengan festival kuliner, live music, dan pesta kembang api. Perang Air Meranti ini pun menjadi salah satu tujuan wisata baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara.(Baca juga: Tak Perlu Keluar Rumah, Ini 7 Ide Seru Merayakan Imlek)
5. Mandi di Tujuh Lubang Sumur (Depok)
Jelang Imlek, masyarakat Tionghoa akan berbondong-bondong untuk datang ke Vihara Gayatri, Depok, karena ada tujuh buah sumur di dalamnya. Selain sembahyang, mereka juga akan mandi dengan air di tujuh sumur tersebut.Setiap sumur memiliki nama dan dan dipercaya memiliki khasiat yang berbeda. Ketujuh nama sumur itu yakni Sri Ningsih berkhasiat untuk menerangkan lahir dan batin, Sri Waras berkhasiat untuk sehat dan sentosa, Sri Lungguh berkhasiat untuk kedudukan derajat, Sri Kumaratih Kumajaya berkhasiat untuk mencari jodoh, Sri Rejeki berkhasiat untuk usaha mencari rezeki, Dewi Sri Mulyasari berkhasiat untuk pengobatan, dan Sri Ponco Warno berkhasiat untuk tolak malapetaka.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.