Nirasha Darusman (kiri) dan buku Lost and Found (kanan). (Dok. Instagram @nirashadarusman)

Nirasha Darusman Ceritakan Kematian & Duka dalam Buku Lost and Found

29 January 2022   |   12:01 WIB

Setiap orang pernah merasakan kesedihan karena kehilangan akan seseorang yang dicintai. Kesedihan akibat kedukaan dan kematian biasanya menimbulkan variasi respons yang berbeda bagi setiap orang, termasuk bagi penulis buku Lost and Found: Sebuah Perjalanan Mengarungi Duka, Nirasha Darusman.

Memoar ini ditulisnya sejak 3 tahun lalu dan bercerita banyak tentang perjuangan dan perjalanan Nira dalam usahanya untuk bangkit dari kesedihan akibat kehilangan 4 orang anggota keluarganya dalam kurun waktu 7 tahun. Secara garis besar, Lost and Found banyak melihat cerita Nira dalam melewati duka yang merupakan perjalanan seumur hidup.
 

Tampilan sampul buku Lost and Found: Sebuah Perjalanan Mengarungi Duka. (Dok. Kawan Pustaka)

Tampilan sampul buku Lost and Found: Sebuah Perjalanan Mengarungi Duka. (Dok. Kawan Pustaka)

Nira berbagi bahwa buku tersebut ditulisnya karena dia belum berhasil menemukan buku berbahasa Indonesia yang membahas tentang kematian dan kedukaan. 

"Buku ini menyajikan pendekatan dan sudut pandang lain dari sebuah proses kehilangan dan berduka untuk kemudian dapat saling belajar dan membagikannya kepada sesama. Saya ingin, buku memoir ini dapat membantu teman-teman yang sedang berduka, yang baru saja merasakan pedihnya kehilangan," jelasnya pada konferensi pers, Jumat (28/01/2022).

(Baca juga: Happy Salma Rilis Buku Anak-Anak Berjudul Cerita Kina)

Untuk membantu mempermudah penceritaan, Nira mengemas kisahnya dalam 4 babak dengan total 200 halaman, di mana pembagian ini terdiri dari Chapter (1) Lost, Chapter (2) Grief, Chapter 3 (Found), dan Chapter 4 (Legacy)

Cerita ini sendiri enggak hanya menyajikan kisah tentang pengalaman pribadi co-founder dari komunitas kedukaan Let's Talk Grief, tapi juga memberikan edukasi tentang mekanisme coping yang dibutuhkan di masa kedukaan.

Beberapa contoh dari mekanisme coping yang dimasukkan adalah cara untuk keluar dari stres dan trauma, serta pengelolaan emosi di masa kedukaan yang kadang berat untuk dijalani.

(Baca juga: Grief Counseling, Konseling yang Kini Dibutuhkan saat Pandemi Covid-19)

"Berduka dan kehilangan itu bersifat pribadi, semua orang tidak sama. Saya sering kali mengalami emosi yang sulit dan sering kali tidak terduga. Ada rasa marah, menyesal, bersalah, ketidakpercayaan, sedih yang tak kunjung usai. Tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental, juga fisik. Ini adalah tantangan hidup yang harus saya hadapi, dan saya berupaya untuk mencari mekanisme coping-nya. Agar dapat berfungsi dengan baik untuk kehidupan ke depan," tambah Nira.

Dia kemudian menutup bahwa peluncuran buku Lost and Found menjadi hal yang bermakna dan penting baginya, sebab buku ini diharapkan bisa menjadi teman untuk masyarakat yang berjuang melewati kedukaan yang banyak terjadi selama pandemi Covid-19.

"Dari semua itu, buku ini bercerita tentang harapan. Saya selamat dari kedukaan paling hebat dan bangkit lebih kuat di sisi lain," tutupnya.

Buku Lost and Found: Sebuah Perjalanan Mengarungi Duka kini telah terbit di seluruh toko buku di Indonesia, baik secara daring maupun luring.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Film The Beatles: Get Back-The Rooftop Concert Akan Tayang di Bioskop

BERIKUTNYA

7 Fakta Menarik tentang Serial All of Us Are Dead

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: