Ilustrasi ibu hamil (Sumber gambar: Leah Kelley/Pexels)

3 Hal yang Perlu DIperhatikan agar Ibu Hamil Tidak Kurang Gizi

27 January 2022   |   10:39 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Kurang gizi saat hamil bisa terjadi jika asupan nutrisi ibu tidak terpenuhi dengan baik. Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh karena ada berbagai dampak buruk pada kesehatan ibu maupun janin dari kekurangan gizi selama kehamilan.

Pasalnya, janin yang dikandung hanya akan mendapatkan asupan gizi dari ibunya. Jika ibu tidak mendapatkan gizi yang baik, maka bayi yang dikandungnya pun tidak akan mendapatkan gizi yang cukup dan tidak berkembang sesuai dengan usianya.

Untuk mengantisipasinya, berikut adalah 3 hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil saat kehamilan menurut beberapa dokter.
 

1. Penuhi kebutuhan gizi

Menurut Staf Medik Divisi Kedokteran Fetomaternal, KSM Obstetri Ginekologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Dokter Manggala Pasca Wardhana, agar tidak mengalami kurang gizi, ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien dalam konsumsi hariannya.

Makronutrien atau nutrisi makro adalah zat gizi yang diperlukan dalam jumlah besar seperti karbohidrat, protein, dan lemak, sementara mikronutrien adalah zat gizi yang diperlukan dalam jumlah kecil tapi perannya vital untuk membentuk sel dan organ janin, serta mendukung metabolisme tubuh, seperti nutrisi mikro adalah zat besi, asam folat, dan kalsium. 

Tingkat kebutuhan nutrisi ibu hamil pun berbeda-beda. Dokter Manggala menyarankan sebaiknya ibu hamil rutin berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mengetahui konsumsi yang baik agar nutrisi terpenuhi. Terkadang juga tenaga medis memberikan vitamin atau suplemen tambahan.
 

Dominika Roseclay

Ilustrasi ibu hamil (Dok. Dominika Roseclay/Pexels)

(Baca juga: Dari Anemia hingga Mudah Sakit, Ini 5 Tanda Ibu Hamil Kurang Gizi)


2. Pastikan plasenta sehat

Kehamilan yang sehat juga tergantung dari plasentanya. Supaya tidak ada gangguan plasenta selama kehamilan, ibu harus menyiapkannya sejak sebelum hamil. 

Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RSU Kabupaten Tangerang, Dhika Prabu Armadhanu, plasenta atau ari-ari bayi adalah organ yang berkembang di area rahim selama kehamilan, dan menempel di area atas, samping, depan, dan belakang rahim.

Plasenta bermanfaat untuk memberikan nutrisi dan oksigen untuk bayi selama di dalam kandungan. Melalui plasenta juga, bayi membuang zat yang tidak diperlukan seperti karbondioksida. 

Untuk memastikan kondisi plasenta baik ketika kehamilan, Dokter Prabu mengatakan hal itu perlu direncanakan bahkan sebelum pernikahan terutama bagi pasangan yang ingin segera mendapatkan anak.

“Minimal tiga bulan sebelum pernikahan, pasangan harus mulai merencanakannya. Calon ibu harus mendapatkan cukup nutrisi agar siap menghadapi kehamilan, agar tidak mengalami kurang gizi dan plasenta juga sehat,” katanya.
 

3. Kontrol berat badan saat hamil

Dokter Prabu juga menuturkan bahwa tanda ibu hamil kurang gizi bisa dilihat dari berat badan. Misalnya, ibu hamil justru mengalami berat badan turun, sedangkan janin bertambah berat. 

Jika kondisinya seperti itu, ibu hamil harus segera mencari pertolongan, karena jika dibiarkan akan membuat berat badan janin ikut turun. “Kalau sudah begitu, bisa jadi terlambat menangani masalah kurang gizi,” katanya.

Ibu hamil yang mengalami kurang gizi, kata Dokter Prabu, tidak hanya berisiko mengalami anemia, tapi juga berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, melahirkan bayi prematur, hingga memiliki anak yang stunting.

Untuk memastikan ibu tidak mengalami kekurangan nutrisi selama hamil, pelajari dan cek selalu kurva ibu hamil, serta pastikan berat badan cukup. Menurut Dokter Prabu, ibu hamil tidak akan bisa memberikan nutrisi esensial bagi janinnya jika dirinya sendiri mengalami defisiensi nutrisi.

Selain itu, konsumsi gizi pun harus seimbang, selalu cek jumlah karbohidrat, protein, vitamin, kalsium, dan kebutuhan nutrisi lainnya selama masa kehamilan. 

“Konsumsi gizinya harus seimbang. Jangan ketika janin beratnya kurang, ibu malah mengonsumsi makanan manis, seperti es krim, dan permen. Bisa-bisa ketika lahir bayi mengalami obesitas ataupun diabetes gestasional,” ujar Dokter Prabu.


Editor: Gita

SEBELUMNYA

Ini Negara-Negara yang Paling Banyak Minta Penghapusan Konten di Twitter 

BERIKUTNYA

YouTube Siap-siap Eksplorasi Teknologi Blockchain & NFT 

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: