Proses Pendewasaan Idgitaf dalam Mini Album Pertama Bertajuk Semoga Sembuh
21 January 2022 |
10:14 WIB
Luke Andaresta
Jurnalis Hypeabis.id
Solois muda Brigita Meliala atau yang lebih dikenal Idgitaf merilis mini album perdana berjudul Semoga Sembuh, Kamis (20/1/2022). Seperti judulnya, mini album ini merupakan manifestasi penyanyi yang akrab disapa Gita itu dalam bermusik dan menjalani fase-fase kehidupannya.
Tema besar yang disuguhkan dalam album ini berupa tahapan penyembuhan luka untuk bangkit dari kesedihan. Album Semoga Sembuh sendiri berisi lima lagu yang dua di antaranya telah lebih dulu rilis. Kelima trek tersebut yakni Berlagak Bahagia, Sekuat Sesakit, Takut, Kasur Tidur, dan Semoga Sembuh.
Menariknya, penulisan lirik lagu-lagu dalam album ini memiliki cerita yang saling berkesinambungan. Dalam rilis yang terima Hypeabis.id, Gita mengatakan saat menulis lagu Berlagak Bahagia di tahun 2018, dia menemukan dirinya untuk mendapatkan cara terbaik dalam menghadapi rasa sedih.
Setelah perlahan memahami, menurut Gita amarah yang dirasakan seseorang itu memerlukan keterbukaan. Dia pun akhirnya mencoba untuk mempercayai orang lain untuk berbagi kesedihannya dan membuka diri lewat single Sekuat Sesakit. Dia pun melanjutkan kisahnya pada fase berikutnya lewat lagu Takut untuk merefleksikan dan menguatkan diri.
Pada single berikutnya, dia menyambung cerita hidupnya berjudul Kasur Tidur. Menurut Gita, lagu ini menjadi spesial karena dia menciptakan imajinasi yang mungkin sebelumnya tak terpikirkan, yakni mengibaratkan Tuhan sebagai kasur tidur, tempat ternyaman baginya. Setiap kali dia kembali ke rumah, kasur tak pernah berubah fungsi dan keberadaannya. Dengan lagu ini, dia mengaku mendapatkan penguatan dari diri sendiri dan penciptanya.
(Baca juga: Comeback! Hanson Bakal Rilis Album Baru dan Tur Dunia pada 2022)
Sementara pada single terakhir, Gita memberikan judul Semoga Sembuh. Dalam lagu ini, dia menuliskannya saat mulai memahami dan bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Ini yang menjadi fase dirinya untuk bisa membantu orang lain. Walau mungkin kehadiran dirinya tidak berpengaruh banyak, dia berharap lagu ini bisa menjadi kekuatan.
Tema besar yang disuguhkan dalam album ini berupa tahapan penyembuhan luka untuk bangkit dari kesedihan. Album Semoga Sembuh sendiri berisi lima lagu yang dua di antaranya telah lebih dulu rilis. Kelima trek tersebut yakni Berlagak Bahagia, Sekuat Sesakit, Takut, Kasur Tidur, dan Semoga Sembuh.
Menariknya, penulisan lirik lagu-lagu dalam album ini memiliki cerita yang saling berkesinambungan. Dalam rilis yang terima Hypeabis.id, Gita mengatakan saat menulis lagu Berlagak Bahagia di tahun 2018, dia menemukan dirinya untuk mendapatkan cara terbaik dalam menghadapi rasa sedih.
Setelah perlahan memahami, menurut Gita amarah yang dirasakan seseorang itu memerlukan keterbukaan. Dia pun akhirnya mencoba untuk mempercayai orang lain untuk berbagi kesedihannya dan membuka diri lewat single Sekuat Sesakit. Dia pun melanjutkan kisahnya pada fase berikutnya lewat lagu Takut untuk merefleksikan dan menguatkan diri.
Pada single berikutnya, dia menyambung cerita hidupnya berjudul Kasur Tidur. Menurut Gita, lagu ini menjadi spesial karena dia menciptakan imajinasi yang mungkin sebelumnya tak terpikirkan, yakni mengibaratkan Tuhan sebagai kasur tidur, tempat ternyaman baginya. Setiap kali dia kembali ke rumah, kasur tak pernah berubah fungsi dan keberadaannya. Dengan lagu ini, dia mengaku mendapatkan penguatan dari diri sendiri dan penciptanya.
(Baca juga: Comeback! Hanson Bakal Rilis Album Baru dan Tur Dunia pada 2022)
Sementara pada single terakhir, Gita memberikan judul Semoga Sembuh. Dalam lagu ini, dia menuliskannya saat mulai memahami dan bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Ini yang menjadi fase dirinya untuk bisa membantu orang lain. Walau mungkin kehadiran dirinya tidak berpengaruh banyak, dia berharap lagu ini bisa menjadi kekuatan.
Idgitaf (Dok. Idgitaf Music)
Bukan cuma tentang kekuatan lirik lagu, Gita juga selalu memikirkan konsep yang terbaik dalam memvisualisasikan karya musiknya. Menurutnya, lagu-lagu yang sedih tidak selamanya harus digambarkan dengan nuansa abu-abu, hitam, monokrom, atau warna-warna gelap lainnya.
(Baca juga: Danilla Beri Bocoran Album Keempat bertajuk Pop Seblay)
Hal itu pun terlihat pada tiga elemen penting untuk cover art albumnya yakni tangga, bunga, dan kupu-kupu. Tangga melambangkan pertambahan usia, serta bunga dan kupu-kupu melambangkan kesembuhan dan harapan. Gita pun berharap bahwa albumnya ini bisa menjadi teman terbaik bagi para pendengarnya.
“Kenapa dirilis Januari karena aku pengin lagu-lagu di dalamnya bisa menemani orang di saat lagi sedih di tahun 2022 atau tahun-tahun berikutnya. Jadi, kalau lagi sedih tinggal bawa ini aja di perjalanan hidup kalian. Suatu saat nanti, mungkin ada yang relate,” kata perempuan yang identik dengan rambut berwarnanya itu.
Demi menebus kerinduan penggemarnya, Gita juga tengah mempersiapkan pertunjukan intim Semoga Sembuh yang akan berlangsung Februari 2022 mendatang.
Selain itu, dia juga siap mengeluarkan mini albumnya dalam versi deluxe berisi dua lagu tambahan yang mempresentasikan bahwa proses sembuh itu proses yang panjang dan banyak pelajaran yang didapatkan.
“Enggak cuma pas lagi sakit doang. Tapi setelah sakit pun banyak, dari perubahan mindset, perubahan gaya hidup. Kenapa ada deluxe ini, karena aku pengin cerita juga. Setelah aku sembuh itu apa, apa yang aku rasain. Itu yang pengin aku bagi,” imbuh Gita.
Setelah lulus dari Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea di Universitas Indonesia, di mana dirinya memasuki usia yang ke-22 tahun, Gita berencana akan lebih memantapkan diri sebagai penulis lagu dan mendalami beberapa instrumen musik.
Adapun perilisan album Semoga Sembuh ini diharapkan menyusul kesuksesan yang telah diraihnya lewat single “Takut” atas pencapaian 12 juta lebih penonton di kanal YouTube Idgitaf, serta jumlah pendengar yang menghiasi digital streaming platform.
(Baca juga: Danilla Beri Bocoran Album Keempat bertajuk Pop Seblay)
Hal itu pun terlihat pada tiga elemen penting untuk cover art albumnya yakni tangga, bunga, dan kupu-kupu. Tangga melambangkan pertambahan usia, serta bunga dan kupu-kupu melambangkan kesembuhan dan harapan. Gita pun berharap bahwa albumnya ini bisa menjadi teman terbaik bagi para pendengarnya.
“Kenapa dirilis Januari karena aku pengin lagu-lagu di dalamnya bisa menemani orang di saat lagi sedih di tahun 2022 atau tahun-tahun berikutnya. Jadi, kalau lagi sedih tinggal bawa ini aja di perjalanan hidup kalian. Suatu saat nanti, mungkin ada yang relate,” kata perempuan yang identik dengan rambut berwarnanya itu.
Demi menebus kerinduan penggemarnya, Gita juga tengah mempersiapkan pertunjukan intim Semoga Sembuh yang akan berlangsung Februari 2022 mendatang.
Selain itu, dia juga siap mengeluarkan mini albumnya dalam versi deluxe berisi dua lagu tambahan yang mempresentasikan bahwa proses sembuh itu proses yang panjang dan banyak pelajaran yang didapatkan.
“Enggak cuma pas lagi sakit doang. Tapi setelah sakit pun banyak, dari perubahan mindset, perubahan gaya hidup. Kenapa ada deluxe ini, karena aku pengin cerita juga. Setelah aku sembuh itu apa, apa yang aku rasain. Itu yang pengin aku bagi,” imbuh Gita.
Setelah lulus dari Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea di Universitas Indonesia, di mana dirinya memasuki usia yang ke-22 tahun, Gita berencana akan lebih memantapkan diri sebagai penulis lagu dan mendalami beberapa instrumen musik.
Adapun perilisan album Semoga Sembuh ini diharapkan menyusul kesuksesan yang telah diraihnya lewat single “Takut” atas pencapaian 12 juta lebih penonton di kanal YouTube Idgitaf, serta jumlah pendengar yang menghiasi digital streaming platform.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.