Danilla Beri Bocoran Album Keempat bertajuk Pop Seblay
02 January 2022 |
19:24 WIB
Penyanyi Danilla akan merilis album terbarunya bertajuk Pop Seblay. Hal itu dibeberkan Danilla saat perilisan lagu MVP dalam sesi dengar virtual bersama media, Minggu (2/1/2022). Pop Seblay akan menjadi album keempatnya setelah sebelumnya merilis Telisik (2014), Lintasan Waktu (2017) dan Fingers (2019).
Penyanyi berusia 31 tahun itu mengaku bahwa ide pembuatan album tersebut diawali dengan single MVP yang menjadi bagian di dalamnya. Dari satu lagu itu, Danilla menulis hingga 12 lagu bersama Otta Tarega, keyboardist yang telah lima tahun menemaninya di panggung.
Selain itu, Lafa Pratomo juga turut menggarap album ini sebagai produser, yang membantu Danilla saat proses rekaman.
Dalam album ini, Danilla mencoba mengekspresikan rasa jengahnya pada ekspektasi para penggemar yang sangat antusias pada sosoknya di era album Telisik (2014). Padahal, kata Danilla, dia ingin keluar dari karakter album debutnya itu, dan tampil dengan ‘wajah’ yang baru.
“Orang masih ada aja yang ngomongin album lamaku. Aku tuh jadi mikir, ini orang tuh baru ngulik atau gak bisa move on ya? Kok beberapa album terakhir, gak sebesar itu? Apa gak enak atau gak masuk selera orang? Aku tuh pengen keluar dari album Danilla yang lama,” ungkapnya.
Bicara soal ekspresi, Danilla mengatakan jika sebelumnya yang menjadi pemicu menulis lagu adalah perasaan sakit hati akibat asmara, kali ini dia justru mengungkapkan rasa sakit hatinya karena tak bisa bertemu teman-teman band-nya akibat pandemi.
“Beberapa tahun terakhir itu ketemu melulu sama anak-anak. Justru itu masalah paling besar, ternyata kangen. Pemicu album ini aku kangen sama mereka,” imbuhnya.
(Baca juga: Ekspresi Danilla yang Lebih Apa Adanya dalam Single Teranyar 'MPV')
Semua lagu di album terbarunya Danilla bercerita tentang semua yang biasa dia alami ketika manggung, seperti kejadian di belakang panggung dan pengalaman bersama teman-teman band-nya. Oleh karena itu, dia menganggap album ini jauh lebih personal, karena bercerita soal dia dan timnya.
Soal judul album, kata “Seblay” sendiri didengar pertama kali oleh Danilla dari Fluxcup, seorang seniman visual. Danilla menggambarkan “Seblay” sebuah kondisi yang menggambarkan sedang kekenyangan, setelah lelah bekerja dan merasa ngantuk, lalu bengong menerawang.
Sementara itu, baik Danilla maupun Lafa, di fase ini, mereka berdua sudah sadar bahwa bisa saling melepas. Lafa bisa memberi kebebasan yang lebih banyak ketika Danilla berkarya, begitupun Danilla yang lebih percaya diri mengatakan yang dia inginkan untuk karyanya.
“Dari dulu juga Danilla sudah matang secara musikal, tapi dulu memang dia belum terlalu berani mengeluarkan yang dia mau, salah satunya belum terlalu percaya diri. Kalau sekarang, dia udah bisa yakin dengan ekspresi dia,” kata Lafa.
Bagi Lafa, album terbaru Danilla ini adalah sesuatu yang belum pernah ditampilkan Danilla sebelumnya. Meskipun tetap menampilkan sisi gloomy, Lafa juga merasakan sisi jahil, sisi menyenangkan, sisi ceria, dan sisi petakilannya Danilla di album ini. Danilla yang dia kenal ketika di tongkrongan, bukan Danilla yang di panggung.
Itu sebabnya, lanjut Lafa, di album ini, sosok Danilla yang ceplas-ceplos seperti yang biasa terlihat di perbincangan di YouTube dengan sosok dia sebagai penyanyi, makin tipis batasnya di album ini.
“Gua bahagia denger musiknya. Danilla bisa keluar dari pattern yang biasanya dia pengen. Kalau bikin lagu tuh biasanya dia pattern nya tuh kebaca arahnya. Ini diluar ekspektasi gua. Kolaborasi Otta dan Danilla ini lumayan mencengangkan,” kata Lafa.
Meski demikian, belum ada informasi lebih lanjut mengenai perilisan album tersebut.
Editor: M R Purboyo
Penyanyi berusia 31 tahun itu mengaku bahwa ide pembuatan album tersebut diawali dengan single MVP yang menjadi bagian di dalamnya. Dari satu lagu itu, Danilla menulis hingga 12 lagu bersama Otta Tarega, keyboardist yang telah lima tahun menemaninya di panggung.
Selain itu, Lafa Pratomo juga turut menggarap album ini sebagai produser, yang membantu Danilla saat proses rekaman.
Dalam album ini, Danilla mencoba mengekspresikan rasa jengahnya pada ekspektasi para penggemar yang sangat antusias pada sosoknya di era album Telisik (2014). Padahal, kata Danilla, dia ingin keluar dari karakter album debutnya itu, dan tampil dengan ‘wajah’ yang baru.
“Orang masih ada aja yang ngomongin album lamaku. Aku tuh jadi mikir, ini orang tuh baru ngulik atau gak bisa move on ya? Kok beberapa album terakhir, gak sebesar itu? Apa gak enak atau gak masuk selera orang? Aku tuh pengen keluar dari album Danilla yang lama,” ungkapnya.
Bicara soal ekspresi, Danilla mengatakan jika sebelumnya yang menjadi pemicu menulis lagu adalah perasaan sakit hati akibat asmara, kali ini dia justru mengungkapkan rasa sakit hatinya karena tak bisa bertemu teman-teman band-nya akibat pandemi.
“Beberapa tahun terakhir itu ketemu melulu sama anak-anak. Justru itu masalah paling besar, ternyata kangen. Pemicu album ini aku kangen sama mereka,” imbuhnya.
Danilla Riyadi (Dok. Press Photo)
(Baca juga: Ekspresi Danilla yang Lebih Apa Adanya dalam Single Teranyar 'MPV')
Semua lagu di album terbarunya Danilla bercerita tentang semua yang biasa dia alami ketika manggung, seperti kejadian di belakang panggung dan pengalaman bersama teman-teman band-nya. Oleh karena itu, dia menganggap album ini jauh lebih personal, karena bercerita soal dia dan timnya.
Soal judul album, kata “Seblay” sendiri didengar pertama kali oleh Danilla dari Fluxcup, seorang seniman visual. Danilla menggambarkan “Seblay” sebuah kondisi yang menggambarkan sedang kekenyangan, setelah lelah bekerja dan merasa ngantuk, lalu bengong menerawang.
Sementara itu, baik Danilla maupun Lafa, di fase ini, mereka berdua sudah sadar bahwa bisa saling melepas. Lafa bisa memberi kebebasan yang lebih banyak ketika Danilla berkarya, begitupun Danilla yang lebih percaya diri mengatakan yang dia inginkan untuk karyanya.
“Dari dulu juga Danilla sudah matang secara musikal, tapi dulu memang dia belum terlalu berani mengeluarkan yang dia mau, salah satunya belum terlalu percaya diri. Kalau sekarang, dia udah bisa yakin dengan ekspresi dia,” kata Lafa.
Bagi Lafa, album terbaru Danilla ini adalah sesuatu yang belum pernah ditampilkan Danilla sebelumnya. Meskipun tetap menampilkan sisi gloomy, Lafa juga merasakan sisi jahil, sisi menyenangkan, sisi ceria, dan sisi petakilannya Danilla di album ini. Danilla yang dia kenal ketika di tongkrongan, bukan Danilla yang di panggung.
Itu sebabnya, lanjut Lafa, di album ini, sosok Danilla yang ceplas-ceplos seperti yang biasa terlihat di perbincangan di YouTube dengan sosok dia sebagai penyanyi, makin tipis batasnya di album ini.
“Gua bahagia denger musiknya. Danilla bisa keluar dari pattern yang biasanya dia pengen. Kalau bikin lagu tuh biasanya dia pattern nya tuh kebaca arahnya. Ini diluar ekspektasi gua. Kolaborasi Otta dan Danilla ini lumayan mencengangkan,” kata Lafa.
Meski demikian, belum ada informasi lebih lanjut mengenai perilisan album tersebut.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.