Kena Omicon, Kapan Waktu yang Pas Buat Booster?
19 January 2022 |
15:23 WIB
Vaksinasi dosis ketiga atau booster sudah berjalan sepekan untuk kelompok prioritas dan akan dilanjutkan ke masyarakat umum. Namun ada sejumlah pertanyaan, apakah mereka yang sempat terinfeksi Covid-19 varian Omicron tetap harus menerima booster? Jika iya, kapan waktu penyuntikan yang tepat?
Melansir Live Science, orang yang terinfeksi Omicron tetap harus mendapatkan booster. Akan tetapi, mereka perlu menunggu setidaknya beberapa minggu untuk memaksimalkan efek perlindungan dari suntikan booster.
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) merekomendasikan untuk mereka yang sempat terinfeksi Omicron, sebaiknya menunggu hingga gejala hilang dan menyelesaikan isolasi.
“Orang yang dites positif tetapi tidak pernah menunjukkan gejala, bisa mendapatkan booster segera setelah menyelesaikan masa isolasi,” tulis lembaga kesehatan milik Amerika Serikat tersebut.
Kepala Divisi Penyakit Menular Anak di Rumah Sakit Anak Stony Brook, New York Dr. Sharon Nachman, mengatakan bagi mereka yang mengalami gejala termasuk yang dirawat di rumah sakit, disarankan menunggu setidaknya dua minggu hingga gejalanya hilang.
Hal ini karena ketika kamu divaksin saat terinfeksi, bisa menyebabkan perburukan gejala dan memberi lebih banyak tekanan pada tubuh. Terlebih jika vaksin yang digunakan berbasis mRNA seperti Pfizer, Moderna, atau Janssen.
“Bukannya tidak aman untuk memberikan vaksin mRNA lebih awal dari itu. Hanya saja ini untuk memastikan bahwa kamu memiliki respons yang paling efektif," sebut Ketua Dewan Penyakit Menular di American Board of Internal Medicine Dr. Erica N. Johnson.
Sementara itu, Johnson menyampaikan booster sangat diperlukan karena berdasarkan studi yang terbit di The New England Journal of Medicine, menunjukkan bahwa efektivitas vaksin menurun enam bulan setelah dosis kedua vaksin Pfizer-BioNTech dan membuat kekebalan vaksin kurang protektif terhadap varian virus corona.
Di sisi lain, satu studi yang diterbitkan ke database pracetak medRxiv menemukan bahwa rejimen vaksin mRNA dua dosis tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi Omicron, tetapi efektivitas vaksin meningkat menjadi 37 persen satu minggu setelah booster mRNA.
Johnson menjelaskan booster meningkatkan respons imun dengan membantu antibodi mengidentifikasi beberapa bagian virus corona dengan lebih baik. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Cell menemukan bahwa penguat mRNA merangsang produksi antibodi reaktif silang, atau antibodi yang mengikat baik pada Omicron dan jenis virus corona sebelumnya.
“Tidak peduli vaksin mana yang Anda mulai, penting untuk mendapatkan booster setelah kamu memenuhi syarat,” tegas Johnson.
Editor: Fajar Sidik
Melansir Live Science, orang yang terinfeksi Omicron tetap harus mendapatkan booster. Akan tetapi, mereka perlu menunggu setidaknya beberapa minggu untuk memaksimalkan efek perlindungan dari suntikan booster.
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) merekomendasikan untuk mereka yang sempat terinfeksi Omicron, sebaiknya menunggu hingga gejala hilang dan menyelesaikan isolasi.
“Orang yang dites positif tetapi tidak pernah menunjukkan gejala, bisa mendapatkan booster segera setelah menyelesaikan masa isolasi,” tulis lembaga kesehatan milik Amerika Serikat tersebut.
Kepala Divisi Penyakit Menular Anak di Rumah Sakit Anak Stony Brook, New York Dr. Sharon Nachman, mengatakan bagi mereka yang mengalami gejala termasuk yang dirawat di rumah sakit, disarankan menunggu setidaknya dua minggu hingga gejalanya hilang.
Hal ini karena ketika kamu divaksin saat terinfeksi, bisa menyebabkan perburukan gejala dan memberi lebih banyak tekanan pada tubuh. Terlebih jika vaksin yang digunakan berbasis mRNA seperti Pfizer, Moderna, atau Janssen.
“Bukannya tidak aman untuk memberikan vaksin mRNA lebih awal dari itu. Hanya saja ini untuk memastikan bahwa kamu memiliki respons yang paling efektif," sebut Ketua Dewan Penyakit Menular di American Board of Internal Medicine Dr. Erica N. Johnson.
Sementara itu, Johnson menyampaikan booster sangat diperlukan karena berdasarkan studi yang terbit di The New England Journal of Medicine, menunjukkan bahwa efektivitas vaksin menurun enam bulan setelah dosis kedua vaksin Pfizer-BioNTech dan membuat kekebalan vaksin kurang protektif terhadap varian virus corona.
Di sisi lain, satu studi yang diterbitkan ke database pracetak medRxiv menemukan bahwa rejimen vaksin mRNA dua dosis tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi Omicron, tetapi efektivitas vaksin meningkat menjadi 37 persen satu minggu setelah booster mRNA.
Johnson menjelaskan booster meningkatkan respons imun dengan membantu antibodi mengidentifikasi beberapa bagian virus corona dengan lebih baik. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Cell menemukan bahwa penguat mRNA merangsang produksi antibodi reaktif silang, atau antibodi yang mengikat baik pada Omicron dan jenis virus corona sebelumnya.
“Tidak peduli vaksin mana yang Anda mulai, penting untuk mendapatkan booster setelah kamu memenuhi syarat,” tegas Johnson.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.