Masyarakat Umum Tidak Perlu Booster Vaksin Covid-19, Kenapa?
15 September 2021 |
19:12 WIB
Genhype tidak perlu tergesa-gesa mencari suntikan vaksin dosis ketiga alias booster. Untuk saat ini yang terpenting adalah memastikan diri dan orang-orang di sekitar telah divaksin. Pasalnya, bagi masyarakat umum, booster tidak efektif jika herd immunity di Indonesia belum terbentuk.
Dokter sekaligus influencer kesehatan dr. Tirta Mandira Hudhi mengatakan booster akan efektif jika target negara melakukan vaksinasi kepada 70 persen warga telah terpenuhi.
Dia mengibaratkan dalam sebuah area peperangan, serangan musuh akan tetap bisa mengenai prajurit apabila masih ada celah di antara tameng yang dibentuk.
“Dosis ketiga kalau target negara sudah tercapai, jangan bicara dulu untuk orang awam,” tegas Tirta dalam talkshow bertajuk Hasil Survei Nasional: Kata Warga tentang Vaksinasi Covid-19, Rabu (15/9/2021).
Beda halnya dengan tenaga kesehatan maupun orang yang bekerja di zona hitam atau merah Covid-19. Mereka butuh booster karena bekerja di area yang viral loadnya tinggi. Mereka bisa saja menjadi pembawa virus tanpa gejala.
“Booster sangat berguna jika diberikan ke viral load tinggi seperti dokter, perawat, petugas sampah medis, analis, dan satpam di rumah sakit. Kalau di luar itu tidak efektif,” tegasnya.
Selain itu, orang dengan autoimun juga dinilai tepat mendapatkan dosis vaksin booster ini.
Adapun Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah tidak melarang warga yang ingin mendapatkan booster di luar negeri. Tetap dia menegaskan hingga saat ini di Indonesia belum ada mekanisme untuk pemberian booster, termasuk yang berbayar kepada masyarakat umum.
“Kalau ada warga negara Indonesia yang mau vaksin di luar negeri, silakan saja. Kita enggak akan selesai nih pandemi Covid-19 kalau belum 208 juta orang mendapatkan vaksinasi. Kita sendiri yang kuat dapat vaksinasi dosis tiga sampai empat kali tidak menurunkan risiko untuk tidak tertular kalau banyak di sekitar kita masih menjadi pembawa virus,” tutur Nadia.
Editor: Avicenna
Dokter sekaligus influencer kesehatan dr. Tirta Mandira Hudhi mengatakan booster akan efektif jika target negara melakukan vaksinasi kepada 70 persen warga telah terpenuhi.
Dia mengibaratkan dalam sebuah area peperangan, serangan musuh akan tetap bisa mengenai prajurit apabila masih ada celah di antara tameng yang dibentuk.
“Dosis ketiga kalau target negara sudah tercapai, jangan bicara dulu untuk orang awam,” tegas Tirta dalam talkshow bertajuk Hasil Survei Nasional: Kata Warga tentang Vaksinasi Covid-19, Rabu (15/9/2021).
Beda halnya dengan tenaga kesehatan maupun orang yang bekerja di zona hitam atau merah Covid-19. Mereka butuh booster karena bekerja di area yang viral loadnya tinggi. Mereka bisa saja menjadi pembawa virus tanpa gejala.
“Booster sangat berguna jika diberikan ke viral load tinggi seperti dokter, perawat, petugas sampah medis, analis, dan satpam di rumah sakit. Kalau di luar itu tidak efektif,” tegasnya.
Selain itu, orang dengan autoimun juga dinilai tepat mendapatkan dosis vaksin booster ini.
Adapun Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah tidak melarang warga yang ingin mendapatkan booster di luar negeri. Tetap dia menegaskan hingga saat ini di Indonesia belum ada mekanisme untuk pemberian booster, termasuk yang berbayar kepada masyarakat umum.
“Kalau ada warga negara Indonesia yang mau vaksin di luar negeri, silakan saja. Kita enggak akan selesai nih pandemi Covid-19 kalau belum 208 juta orang mendapatkan vaksinasi. Kita sendiri yang kuat dapat vaksinasi dosis tiga sampai empat kali tidak menurunkan risiko untuk tidak tertular kalau banyak di sekitar kita masih menjadi pembawa virus,” tutur Nadia.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.