The Goods Dept Siap Luncurkan 1.100 NFT Karakter Lokal Unik
24 December 2021 |
07:31 WIB
Pasar Non Fungible Token (NFT) di Tanah Air nampaknya makin ramai pada penghujung tahun ini. Sebab, jumlah pemain yang akan berkecimpung di platform berbasis blockchain itu bakal bertambah, salah satu di antaranya adalah The Goods Dept lewat The Goods Society.
The Goods Dept adalah peritel modern yang selama ini fokus menjual berbagai produk dari jenama fesyen lokal terkurasi. Kehadirannya tak terlepas dari Brightspot Market, sebuah bazzar musiman yang memamerkan sekaligus menjual produk-produk industri kreatif dalam negeri, termasuk produk fesyen.
Adapun, NFT sendiri merupakan sebuah token yang mewakili kepemilikan atas suatu karya atau benda koleksi digital. Secara singkat, NFT mengubah karya atau benda tertentu menjadi sebuah aset digital yang dapat diverifikasi dan diperdagangkan dengan memanfaatkan ekosistem blockchain.
NFT merupakan sebuah token yang mewakili kepemilikan atas suatu karya atau benda koleksi digital. Secara singkat, NFT mengubah karya atau benda koleksi digital menjadi sebuah aset digital yang dapat diverifikasi dan diperdagangkan dengan memanfaatkan ekosistem blockchain.
Head of Marketing and Communications The Goods Dept Hendrick Setioadhityo menyebut pihaknya akan meluncurkan 1.100 NFT yang nantinya bisa dibeli melalui tautan di situs https://nft.thegoodsdept.com. NFT tersebut terdiri dari karakter unik yang merepresentasikan sosok di kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Tentu saja, sosok tersebut digambarkan dalam bentuk yang unik sebagai sebuah karya seni digital. Di antaranya adalah sosok pengemudi ojek daring, kurir ekspedisi, ibu-ibu penjaja minuman susu fermentasi Yakult, hingga ondel-ondel.
Untuk mewujudkannya, Tim The Goods Dept berkolaborasi dengan dua pihak, yang pertama adalah Iman Waskito selaku ilustrator yang membuat 1100 karakter unik tersebut dan juga tim dari Gaspack, startup yang telah meluncurkan beberapa project NFT sebelumnya dan fokus pada pengembangan ekonomi digital.
"Available untuk publik mulai 28 Desember 2021. Tetapi sehari sebelumnya kita akan ada private minting [mentokenisasi hasil karya di blockchain] dengan orang-orang yang memang sudah berkecimpung di dunia NFT ini terlebih dahulu. Kita ingin merevolusi dunia ritel offline lewat sesuatu yang baru," katanya dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis (23/12/2021).
Hendrick menjelaskan koleksi NFT ini dibangun di atas basis blockchain Ethereum. Tapi uniknya tidak seperti koleksi NFT pada umumnya yang menitik beratkan pada koleksi dan kegunaannya di dunia Maya, pemilik aset The Goods Society akan dapat merasakan keuntungan asetnya di dunia nyata sebagai tanda pengenal dan menerima berbagai keuntungan di jaringan retail The Goods Dept.
Keuntungan yang dimaksud adalah segelas kopi gratis setiap hari Senin-rabu selama tahun 2022, diskon hingga 50 persen saat berbelanja di hari ulang tahun, hingga layanan premium seperti pengiriman gratis saat belanja online di situs thegoodsdept.com atau jalur bebas antrean saat masuk ke acara The Goods Dept.
"Implementasi NFT ke dunia retail ini adalah yang pertama di Indonesia dan ini akan merevolusi banyak hal," tegasnya.
Keunikan lain dari NFT ini adalah pemilik aset dapat mengganti atribut karakter, dimana setiap karakter yang dibeli pada perkembangannya dapat mengganti pakaian atau aksesoris lain yang mereka pakai.
Founder The Goods Dept Anton Wirjono mengungkapkan pihaknya memutuskan untuk terjun ke dunia NFT dengan semangat mengembangkan industri kreatif. Dia percaya bahwa kedepannya NFT atau platform berbasis blockchain akan banyak membantu pengembangan platform kreatif.
"Dengan adanya NFT ini diharapkan merk-merk lokal bisa berkembang dan berpartisipasi dengan meluncurkan NFT-nya. Karena kedepannya sendiri semuanya akan hidup di dua dunia, nyata dan maya. Tidak hanya membaca dan menulis seperti saat ini, tetapi juga ada ownership atau kepemilikan seperti NFT ini," tuturnya.
Namun, dia tak menampik bahwa langkah ini penuh dengan tantangan berat. Salah satunya adalah minimnya pemahaman atau pengetahuan masyarakat Indonesia akan platform Blockchain, khususnya NFT.
"Masih sangat kecil, tetapi kami percaya ini adalah masa depan yang memang harus dimulai saat ini. Harapannya ya untuk pembelian [NFT] ini bisa lebih mudah ke depannya. Seperti halnya membeli produk-produk kami menggunakan rupiah," katanya.
Adapun, untuk NFT yang pihaknya luncurkan seluruhnya berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Dengan demikian, setiap NFT ilustrasi tersebut akan berbeda satu sama lain.
Editor: M R Purboyo
The Goods Dept adalah peritel modern yang selama ini fokus menjual berbagai produk dari jenama fesyen lokal terkurasi. Kehadirannya tak terlepas dari Brightspot Market, sebuah bazzar musiman yang memamerkan sekaligus menjual produk-produk industri kreatif dalam negeri, termasuk produk fesyen.
Adapun, NFT sendiri merupakan sebuah token yang mewakili kepemilikan atas suatu karya atau benda koleksi digital. Secara singkat, NFT mengubah karya atau benda tertentu menjadi sebuah aset digital yang dapat diverifikasi dan diperdagangkan dengan memanfaatkan ekosistem blockchain.
NFT merupakan sebuah token yang mewakili kepemilikan atas suatu karya atau benda koleksi digital. Secara singkat, NFT mengubah karya atau benda koleksi digital menjadi sebuah aset digital yang dapat diverifikasi dan diperdagangkan dengan memanfaatkan ekosistem blockchain.
Head of Marketing and Communications The Goods Dept Hendrick Setioadhityo menyebut pihaknya akan meluncurkan 1.100 NFT yang nantinya bisa dibeli melalui tautan di situs https://nft.thegoodsdept.com. NFT tersebut terdiri dari karakter unik yang merepresentasikan sosok di kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Tentu saja, sosok tersebut digambarkan dalam bentuk yang unik sebagai sebuah karya seni digital. Di antaranya adalah sosok pengemudi ojek daring, kurir ekspedisi, ibu-ibu penjaja minuman susu fermentasi Yakult, hingga ondel-ondel.
Untuk mewujudkannya, Tim The Goods Dept berkolaborasi dengan dua pihak, yang pertama adalah Iman Waskito selaku ilustrator yang membuat 1100 karakter unik tersebut dan juga tim dari Gaspack, startup yang telah meluncurkan beberapa project NFT sebelumnya dan fokus pada pengembangan ekonomi digital.
"Available untuk publik mulai 28 Desember 2021. Tetapi sehari sebelumnya kita akan ada private minting [mentokenisasi hasil karya di blockchain] dengan orang-orang yang memang sudah berkecimpung di dunia NFT ini terlebih dahulu. Kita ingin merevolusi dunia ritel offline lewat sesuatu yang baru," katanya dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis (23/12/2021).
Ilustrasi NFT
Keuntungan yang dimaksud adalah segelas kopi gratis setiap hari Senin-rabu selama tahun 2022, diskon hingga 50 persen saat berbelanja di hari ulang tahun, hingga layanan premium seperti pengiriman gratis saat belanja online di situs thegoodsdept.com atau jalur bebas antrean saat masuk ke acara The Goods Dept.
"Implementasi NFT ke dunia retail ini adalah yang pertama di Indonesia dan ini akan merevolusi banyak hal," tegasnya.
Keunikan lain dari NFT ini adalah pemilik aset dapat mengganti atribut karakter, dimana setiap karakter yang dibeli pada perkembangannya dapat mengganti pakaian atau aksesoris lain yang mereka pakai.
Founder The Goods Dept Anton Wirjono mengungkapkan pihaknya memutuskan untuk terjun ke dunia NFT dengan semangat mengembangkan industri kreatif. Dia percaya bahwa kedepannya NFT atau platform berbasis blockchain akan banyak membantu pengembangan platform kreatif.
"Dengan adanya NFT ini diharapkan merk-merk lokal bisa berkembang dan berpartisipasi dengan meluncurkan NFT-nya. Karena kedepannya sendiri semuanya akan hidup di dua dunia, nyata dan maya. Tidak hanya membaca dan menulis seperti saat ini, tetapi juga ada ownership atau kepemilikan seperti NFT ini," tuturnya.
Namun, dia tak menampik bahwa langkah ini penuh dengan tantangan berat. Salah satunya adalah minimnya pemahaman atau pengetahuan masyarakat Indonesia akan platform Blockchain, khususnya NFT.
"Masih sangat kecil, tetapi kami percaya ini adalah masa depan yang memang harus dimulai saat ini. Harapannya ya untuk pembelian [NFT] ini bisa lebih mudah ke depannya. Seperti halnya membeli produk-produk kami menggunakan rupiah," katanya.
Adapun, untuk NFT yang pihaknya luncurkan seluruhnya berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Dengan demikian, setiap NFT ilustrasi tersebut akan berbeda satu sama lain.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.